Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Gengsi Perempuan yang Harus Dihilangkan jika Sudah Menikah

ilustrasi pasangan harmonis (pexels.com/annushka-ahuja)

Dalam sebuah hubungan cinta laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama. Mengungkapkan perasaan, mengakui kesalahan, berterima kasih bahkan mengungkapkan rasa rindu pun juga setara. Namun tak sedikit yang melakukannya lebih dulu adalah kaum laki-laki. Meski sudah menikah dan tinggal bersama, namun masih ada sikap gengsi perempuan yang terbawa dalam hubungan suami istri. Padahal seharusnya semua menjadi lebih mudah, karena sudah saling terbuka satu sama lain. 

Seperti beberapa sikap gengsi seorang istri di bawah ini yang harusnya mulai dihilangkan. Meski tak semua istri begitu, namun tetap ada yang masih memilikinya. Mengubah tak selamanya buruk. Sebab dilakukan demi menjaga hubungan suami istri yang lebih harmonis dan romantis sepanjang waktu. 

1. Jarang mengatakan cinta lebih dulu

ilustrasi istri mengungkapkan cinta (pexels.com/michelle-leman)

Perasaan cinta itu milik siapa pun yang merasakannya. Tak peduli suami yang menyatakan lebih dulu saat berpacaran. Tak peduli juga suami yang melamar istri saat hendak serius menikah. Namun setelah menikah seorang istri pun boleh menyatakan dan mengungkapkan perasaan cintanya kepada suami lebih dulu. 

Bersikap romantis juga bukan hanya milik suami. Seorang istri bisa bersikap romantis tanpa kata-kata gombal. Tanpa kalimat manis. Namun bisa juga dengan perbuatan nyata. Tak perlu malu juga menyatakan betapa besarnya cinta kita kepada suami. Sampaikan saja, kapan pun kita merasakannya. 

2. Menunggu permintaan maaf pasangan

ilustrasi istri menyesal kepada suami (pexels.com/alex-green)

Dalam sebuah rumah tangga tak perlu lagi ada gengsi. Terlebih saat muncul konflik yang membuat hubungan tak jarang ikut merenggang. Tak peduli siapa yang salah, siapa yang disalahkan dan menyalahkan. Sebagai suami maupun istri wajib meminta maaf dan memaafkan. 

Termasuk seorang istri yang bisa jadi lebih sensitif. Merasa tersakiti mungkin membuat gengsi untuk meminta maaf lebih dulu. Namun hal itu tetap harus dilakukan. Sebab meminta maaf tak perlu menunggu siapa yang bersalah. Sampaikan dengan tulus tanpa berbalik menyalahkan. 

3. Mintalah bantuan

ilustrasi suami membantu istri (pexels.com/ketut-subiyanto)

Seorang istri baik yang di rumah atau bekerja di luar rumah memiliki tugas yang tak mudah. Dari mengurus rumah, suami, anak bahkan dirinya sendiri. Saat menikah tugas dan beban kerja seorang perempuan tentu akan bertambah. Namun bukan berarti semua dilakukan sendiri tanpa boleh meminta bantuan suami. 

Mintalah bantuan suami tanpa malu. Tangan dan kaki hanya sepasang. Tak mampu melakukan banyak tugas sekaligus. Mintalah suami melakukan pekerjaan yang tak mampu istri lakukan. Tak perlu malu dan ragu, karena berbagi tugas membuat hubungan suami istri semakin harmonis. 

4. Diam saat ada yang tak sesuai harapan

ilustrasi istri yang diam saat konflik (pexels.com/alex-green)

Menjadi seorang istri bukan hanya memiliki beban pekerjaan rumah tangga. Tapi juga memiliki beban pikiran yang tak sedikit. Jika sebelum menikah semua perasaan dituangkan dengan bercerita bersama sahabat. Maka setelah menikah bukan berarti tak boleh berbagi cerita dengan orang lain. 

Suami adalah tempat yang tepat untuk berkeluh kesah. Hilangkan perasaan takut dan malu bercerita tentang isi hati dan pikiran sebagai istri dan ibu. Suami pun berhak tahu dan wajib membantu istri mencari solusinya. Jangan hanya diam dan membuat suasana tak nyaman. Suami tak selamanya bisa peka dan memahami apa yang kita inginkan. 

5. Bermanja tanpa diminta

ilustrasi bermesraan dengan suami (pexels.com/vlada-karpovich)

Sebagai suami istri bermanja-manja dengan pasangan adalah salah satu kunci agar hubungan tetap romantis dan harmonis. Bermanja bukan hanya tugas dan hak suami yang harus dipenuhi istri. Tapi juga menjadi tugas dan hak istri agar semua kebutuhan batin terpenuhi. 

Mintalah suami untuk benar-benar memperhatikan dan memanjakan saat ia tengah libur. Mintalah ia untuk meletakkan semua pekerjaan bahkan hobinya sejenak saja untuk menemani istri meski hanya di rumah. Tak perlu malu meminta suami memanjakan istri dengan berbagai cara yang disukai. Sebab semua memiliki kedudukan yang sama dalam hal cinta. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nelsi Islamiyati
EditorNelsi Islamiyati
Follow Us