5 Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Menikah, Jangan Gegabah

Pernahkah kamu mendapat undangan pernikahan dari seseorang, baik tetangga, teman, sahabat maupun rekan kerja? Atau kamu tidak sengaja melihat acara pernikahan di sekitar kampung. Atau justru ketika mau menonton acara favorit kamu di televisi, tiba-tiba berhenti di salah satu channel yang menyiarkan pesta pernikahan anak pejabat sampai terbesit dalam pikiranmu bahwa menikah itu menyenangkan.
Wajar saja kalau keinginan itu muncul dalam diri kamu karena menikah merupakan fitrah yang Tuhan anugerahkan kepada manusia. Namun, kamu tidak boleh sembarangan mengambil langkah untuk buru-buru mengarungi bahtera rumah tangga ini. Nah, apa saja persiapan sebelum menikah? Yuk simak!
1. Pelajari semua hal tentang pernikahan

Mulai saja dengan hal-hal yang mudah dan sederhana terlebih dahulu dari menata kamar dan merapikan tempat tidur kamu sendiri hingga melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, memasak dan lain-lain untuk perempuan. Kalau kamu seorang laki-laki bisa mengerjakan kesibukan selayaknya yang dilakukan ayahmu seperti memasang gas, mengganti lampu yang rusak sampai memperbaiki genteng yang bocor.
Tidak masalah jika laki-laki belajar mengerjakan tugas perempuan maupun sebaliknya. Ini berguna ketika pasanganmu butuh bantuan atau kamu bisa ikut menyelesaikan pekerjaannya saat waktu luang.
Kemudian kamu perlu mempelajari ilmu-ilmu pranikah sebagai panduan dan tolak ukur dalam menghadapi kehidupan rumah tangga. Ditambah ilmu manajemen keuangan, ilmu psikologi dan lain-lain yang bakal melengkapi wawasan kamu. Tak ketinggalan ilmu agama wajib masuk dalam daftar karena pernikahan merupakan ikatan sakral antara dua insan yang disatukan Sang Pencipta, sehingga ilmu ini penting untuk dipelajari agar kehidupan rumah tangga kamu semakin diberkahi.
2. Introspeksi diri

Coba renungi dan tanyakan pada dirimu sendiri tentang persiapan untuk menikah. Apakah kamu menikah karena sudah mampu bertanggung jawab dari segala aspek atau hanya ikut-ikutan fenomena yang terjadi di sekeliling lingkunganmu? Di sinilah kedewasaanmu dipertaruhkan. Ingat, pernikahan bukan hal yang main-main. Jangan membayangkan pernikahan akan sepenuhnya berjalan lancar seperti di film-film, sehingga kamu perlu memikirkannya secara matang agar tidak ada penyesalan ke depannya.
Selain itu, periksakan juga kesehatan mental dan fisik kamu untuk memastikan kondisi tubuh sehat dan tidak ada penyakit berbahaya yang dialami. Latihlah cara berkomunikasi dan pengendalian emosi kamu karena itu bisa meminimalisasi konflik permasalahan yang kamu hadapi bersama pasangan. Dengan bertambahnya usia pernikahan, semakin bermacam-macam pula problematika yang akan kamu lihat dan rasakan.
3. Diskusikan dengan orangtua dan keluarga

Menikah bukan hanya melibatkan kamu dan pasangan, tetapi juga orang-orang sekitar seperti orangtua, sanak saudara dan keluarga calon pasangan tersebut. Oleh karena itu, bicarakan baik-baik dengan keluarga terkait niatan untuk menikah. Meski terkadang ada beberapa pertentangan dan gesekan kecil yang akan kamu hadapi, tetapi setidaknya ada iktikad baik dalam menyampaikan keinginanmu karena menikah juga tidak mudah.
Mungkin kekhawatiran mereka mengenai masa depanmu nanti yang menghambat usaha pernikahan ini. Atau kamu masih terlihat kurang serius dalam menjalaninya. Nah, Kamu perlu bekerja ekstra lebih keras dalam menyakinkan mereka bahwa kamu sudah mampu untuk mengambil tanggung jawab sebesar itu. Buktikan dengan cara kamu bisa mandiri dalam melakukan suatu pekerjaan. Dimulai dengan hal-hal yang kecil terlebih dulu misalnya pekerjaan rumah, perlahan-lahan kamu bisa dengan mudah mengerjakan pekerjaan yang sesungguhnya.
4. Siapkan modal untuk menikah

Semua hal di dunia ini pasti butuh uang termasuk biaya untuk menikah, kecuali kamu berencana menikah di KUA (Kantor Urusan Agama). Itupun di kantornya langsung, kalau di luar kantor akan terkena biaya Rp 600.000,-. Belum lagi mahar yang diminta calon mempelai, sewa gaun pengantin, sewa fotografer untuk mendokumentasikan kenangan sekali seumur hidup ini. Belum lagi mengundang pihak penghulu ditambah biaya resepsi pernikahan yang akan membuat kamu pusing memikirkannya.
Tenang, ada 2 cara yang perlu kamu lakukan untuk menyiapkan modal nikah. Pertama, alokasikan sebagian gaji kamu setiap bulannya. Ambil contoh kalau gaji kamu sebesar Rp 3.000.000,- cukup sisihkan semisal ¼ (seperempat) atau ½ (setengah) dari gajimu, berarti ada sekitar Rp 750.000,- atau Rp 1.500.000,- untuk ditabung. Namun semua itu tergantung kemampuanmu karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda.
Bagaimana kalau gajimu kurang dari itu? Masih ada cara kedua, yakni kamu bisa menambah pemasukan dengan kerja lepas (freelance) atau bisnis online. Di zaman canggih sekarang pastinya banyak keterampilan-keterampilan digital yang dapat dipelajari melalui Google dan video YouTube, di antaranya Digital Marketing, Desain Grafis, Programmer dan sebagainya. Tinggal tugasmu sekarang adalah cari tahu lebih mendalam, lalu tekuni keterampilan tersebut sesuai dengan minat dan kebutuhan industri.
5. Tulis rencana untuk masa depan

Gagal dalam merencanakan sesuatu berarti kamu selangkah lebih maju untuk merencanakan sebuah kegagalan. Kamu tidak mau’kan itu terjadi. Di samping belajar hal-hal yang telah disebutkan tadi, alangkah baiknya kamu mulai mencicil rencana yang ingin dicapai ke depannya. Catat apa saja yang dibutuhkan dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Boleh mengajak anggota keluarga kamu maupun pasangan bertukar pikiran mengenai hal ini karena mereka yang sudah berpengalaman dan tahu cara penyelesaiannya.
Kamu harus punya tabungan masa depan, sebab bukan tidak mungkin rencana yang kamu buat sebelumnya akan banyak bersinggungan dengan uang, seperti biaya persalinan, biaya pendidikan anak, biaya kontrak rumah dan sebagainya. Tak lupa pula dana darurat untuk berjaga-jaga karena pasti ada beberapa rencanamu yang terhalang dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebenarnya, ini bisa dilakukan kalau sudah menikah, tapi lebih baik dipersiapkan mulai dari sekarang agar tidak keteteran di kemudian hari.
Bagaimana? Banyak dan ribet sekali, bukan? Intinya setiap rencana kamu akan sia-sia dan terasa berat jika tidak dirancang dengan baik karena pernikahan merupakan perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan. Praktekkan dengan perlahan dan terstruktur pasti kamu bisa melaluinya. Semoga lima tips tadi bisa membantu kamu mempersiapkan pernikahan. Selamat berjuang!