Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kiat Dampingi Pasangan yang Terdampak Layoff, Harus Sabar!

Ilustrasi pasangan yang menguatkan (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Pasangan yang terdampak layoff memerlukan dukungan emosional dan fisik dari pasangan mereka
  • Kehilangan pekerjaan dapat menyebabkan gangguan mental, maka penting untuk tetap dekat dan mendukung pasangan
  • Mendorong pasangan untuk memprioritaskan kesehatan fisik dan mental, serta membantu mereka bangkit setelah layoff

Fenomena layoff atau pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi momok bagi karyawan. Berita tentang perusahaan yang merumahkan karyawannya karena berbagai sebab membuat mental para pekerja menciut. Dampak emosional ini akan lebih terasa bagi pekerja yang mendapatkan pengalaman itu secara langsung.

Menurut Amber Robinson, seorang psikoterapis dilansir Verywell Mind, pengalaman layoff membuat seseorang merasa tidak seimbang. Apa yang mereka rasakan di hati mereka hanyalah ketakutan, kesedihan, kebingungan, dan kecemasan. 

Menjalani serbuan perasaan tidak nyaman ini seorang diri tentu bukanlah hal yang mudah. Lalu, bagaimana cara mendampingi pasangan yang terdampak layoff? Berikut ini ulasan tentang dukungan apa saja yang bisa kamu berikan jika pasangan terdampak layoff.

1. Memastikan pasanganmu tahu kamu ada di dekatnya

ilustrasi menghibur pasangan (pexels.com/SHVETS production)

Bagi beberapa orang, pengalaman layoff mungkin hanyalah sebuah momen untuk berganti pekerjaan. Namun bagi sebagian yang lain, pengalaman ini membuatnya merasa sangat menderita. Hal ini disebabkan oleh rasa kehilangan kendali atas pekerjaan yang biasanya mereka miliki. 

Jika pasanganmu mengalami layoff, hal terpenting yang bisa kamu lakukan adalah tetap berada di dekatnya. Yakinkan bahwa kamu memahaminya dan mencoba ikut merasakan penderitaannya. Meskipun mungkin kamu tidak bisa memberikan bantuan finansial, jangan merasa kecil dan menjauh. 

Amber Robinson menekankan pentingnya kedekatan dengan keluarga dan orang terkasih dalam menjaga kesehatan mental usai terdampak layoff. Ia mengungkapkan, "Orang-orang terkasih mungkin tidak dapat memberikan solusi atau menawarkan pekerjaan, tetapi sekadar membicarakan perasaan seseorang dapat memberikan kelegaan yang luar biasa". 

2. Ingatkan pasangan untuk menjaga kesehatan

ilustrasi menyiapkan makanan pasangan (pexels.com/Ron Lach)

Menjadi karyawan membuat seseorang menjadikan pekerjaan sebagai salah satu identitas mereka. Ketika identitas itu hilang secara mendadak, orang tersebut akan merasa kalut hingga depresi. Kesedihan ini bisa mengarah pada keengganan untuk melakukan apapun. 

Kenya Crawford, seorang psikoterapis berlisensi dan konsultan kesetaraan ras mengungkapkan dalam Verywell Mind, bahwa pekerjaan sejatinya hanyalah salah satu aspek dalam kehidupan, bukan segalanya. Namun ketika berada dalam kondisi mental yang tidak stabil, kebanyakan orang melupakan hal tersebut.

Ia menambahkan, "Berusahalah untuk mendesentralisasi pekerjaan dari kehidupanmu. Pekerjaan seharusnya tidak menjadi satu-satunya prioritasmu dalam hidup”.

Salah satu usaha untuk membantu pasangan yang terdampak layoff adalah dengan mengingatkan pasangan untuk memprioritaskan kesehatan. Karena sejatinya, kesehatan adalah hal yang lebih utama.

Ajak pasangan untuk makan teratur dan tetap berolahraga. Rutinitas sepele ini membantu seseorang untuk tetap menjalankan fungsinya sebagai manusia dengan baik dan juga sebagai bekal menata kembali masa depan.

3. Jaga sikap mental positif dan tidak mudah terpancing

ilustrasi pasangan bergandengan tangan (pecels.com/TranStudios Photography)

Menurut Amber Robinson, kehilangan kendali atas pekerjaan cenderung membuat seseorang berusaha mengendalikan aspek lain dalam kehidupan mereka. Alhasil, orang tersebut akan lebih mudah marah ataupun tersinggung. 

Amber Robinson menambahkan, "Sering kali orang-orang ini merasa sangat tidak seimbang sehingga apa yang sebenarnya mereka alami secara internal adalah ketakutan, kesedihan, kebingungan, dan kecemasan".

Jika pasanganmu mengekspresikan kesulitannya dengan cara demikian, maka yang bisa kamu lakukan adalah berada di sisinya dan tetap sabar. Jika perlu, kamu bisa memberi saran pada pasangan untuk melakukan meditasi atau latihan-latihan yang mampu mengatasi perasaan tertekan. Latihan menulis jurnal juga terbilang ampuh untuk mengurai kecemasan.

4. Membantu pasangan terhubung dengan kelompok pendukung

ilustrasi kerjasama kelompok (pexels.com/Thirdman)

Selain keluarga, dukungan juga bisa datang dari orang lain, misalnya kelompok pekerja yang sama-sama mengalami layoff. Kelompok ini memiliki kemungkinan untuk lebih mengerti perasaan pasangan yang terkena layoff karena menjalani pengalaman yang sama. 

Kamu bisa memberi saran pada pasanganmu untuk berbicara dengan kawan-kawannya sesama pekerja dulu. Tidak menutup kemungkinan, kelompok ini juga bisa membantu pasangan untuk segera menemukan pekerjaan baru.

5. Ajak pasangan untuk bangkit

ilustrasi membantu pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Setelah merasakan semua emosi dan bisa mengolahnya, saatnya membantu pasangan untuk bangkit. Ajak pasangan untuk menerima kejadian layoff ini sebagai momen perubahan. Berikut ini beberapa cara untuk bangkit usai layoff menurut  Dr. Ciera Graham Graves yang tertuang di laman Professional Continuing Education University of Washington: 

  • Melakukan inventarisasi keterampilan, seperti skill apa yang dimiliki, pencapaian dalam pekerjaan sebelumnya, serta sertifikasi apa yang pernah diperoleh.
  • Mendapatkan dukungan dari mentor karier atau memanfaatkan jaringan kerja seperti LinkedIn.
  • Menjadi sukarelawan atau mencari pekerjaan lepas sesuai keahlian.
  • Mengikuti kursus online atau kursus keterampilan.

Mendampingi pasangan yang terdampak layoff memang bukan hal yang mudah. Jika berbagai usaha sudah kamu lakukan namun keadaan tidak kunjung membaik, maka ada baiknya kamu mencari bantuan professional. Datang ke psikolog untuk berkonsultasi bisa jadi pilihan tepat untuk melalui masa sulit ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anita Hadi Saputri
EditorAnita Hadi Saputri
Follow Us