5 Masalah yang Kerap Disembunyikan Pasangan Darimu, Tanyakan Baik-baik

Apa yang ada di benakmu jika pasangan menyembunyikan sesuatu darimu? Apakah menurutmu ia harus membuka semua hal padamu atau boleh menutupi sebagiannya? Kalau dirimu menuntut keterbukaan penuh darinya, boleh jadi ada akibat yang kurang baik.
Keinginanmu mengetahui segalanya tidak diimbangi dengan kesiapan mendengar hal-hal terburuk. Pasangan tampaknya tahu betul akan kemungkinan tersebut sehingga tak menceritakan seluruh kejadian. Sekalipun hal tersebut juga sedikit banyak berhubungan denganmu seiring dengan kedekatan kalian.
Apa saja permasalahan yang paling mungkin disembunyikan pasangan darimu dan alasannya? Mari memahami kekhawatirannya jika ia berkata jujur. Jangan mendahulukan pikiran buruk, karena boleh jadi ini dilakukannya semata-mata buat menjaga perasaanmu. Kalau kamu sudah curiga ada yang gak beres, tanyakan saja dengan baik-baik.
1. Pekerjaan dan keuangan

Masalah dalam pekerjaan kadang sulit diceritakan pada selain teman kerja. Apalagi kalau kamu dan pasangan tidak bekerja di bidang yang sama atau beririsan. Dia juga berpikir pekerjaanmu sudah cukup berat.
Mungkin ada hal-hal yang gak berjalan baik dalam pekerjaanmu. Ia tak ingin memperberat pikiranmu. Persoalan dalam pekerjaan pun kerap kali berpengaruh langsung terhadap keuangan.
Kemudian masalah finansial berdampak besar terhadap kelangsungan rumah tangga kalian. Pasangan memilih buat tidak membicarakannya terlebih dahulu denganmu supaya dirimu gak panik.
Saat dia masih memanjakanmu dengan materi, boleh jadi ia telah merogoh tabungannya. Inilah alasannya sebaiknya kamu tak pernah menuntut macam-macam pada pasangan. Boleh jadi dirimu gak tahu pekerjaannya sedang bermasalah serta keuangannya menjadi tidak stabil.
Kamu juga mesti peka apabila pasangan pulang kerja dengan raut wajah yang muram. Mungkin dia tidak sekadar merasa lelah yang wajar, melainkan sedang stres terkait persoalan di kantornya. Ketika pasangan gak bisa memenuhi keinginanmu dengan segera, dirimu juga perlu memaklumi. Bukan malah terus mendesaknya.
2. Kesehatan

Ada dua tipe orang yang amat berbeda ketika jatuh sakit. Tipe pertama ialah mereka yang sangat ingin diperhatikan. Sikapnya menjadi manja sekali. Mereka ingin sebanyak mungkin orang mengetahui kondisinya dan memberikan perhatian. Walaupun sakitnya gak parah, mereka seperti membesar-besarkannya.
Tipe kedua adalah kebalikannya. Pasanganmu termasuk dalam tipe ini. Saat ia sakit, kecenderungannya ialah berusaha menutupinya darimu. Tentu ini hampir mustahil dilakukan apabila kalian bertemu secara langsung. Sakit akan membuatnya terlihat pucat dan lemah.
Maka cara menutupi sakitnya biasanya dengan menolak bertemu dulu. Alasannya dapat sibuk atau ia pulang malam sekali sehabis lembur. Kalian berkencannya besok-besok saja supaya kondisinya pulih dulu.
Ia juga dapat beralasan sedang gak bisa mengangkat telepon dan memintamu mengobrol via teks saja. Padahal, dia hanya tidak ingin kamu mendengar suaranya yang sengau serta lemah.
3. Masalah dengan mantan

Barangkali tidak cuma pasanganmu. Kamu sendiri juga paling ogah membicarakan segala hal tentang mantanmu di hadapannya. Perihal mantan memang sangat sensitif buat dibahas dengan pasangan saat ini. Jangan sampai pasangan malah merasa cemburu dan salah paham dengan ceritamu.
Seolah-olah dengan dirimu menceritakannya berarti masih ada perasaan yang cukup kuat di antara kalian. Demikian pula pasanganmu berpikir seribu kali apabila hendak menceritakan tentang masalahnya dengan mantan. Ini berlaku baik persoalan yang sudah menjadi masa lalu maupun yang baru-baru ini muncul.
Contohnya, mantan kembali menghubunginya dan ingin balikan. Pasanganmu takut kamu marah besar jika mengetahuinya dan membahayakan hubungan kalian. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikannya tanpa perlu dirimu tahu.
Sementara buat persoalan mereka yang sudah menjadi masa lalu terasa gak ada gunanya dibicarakan sekarang. Ia telah menjalani kisah baru bersamamu.
4. Persoalan dalam keluarganya

Pasangan ingin sekali menampilkan gambaran keluarganya yang harmonis, saling mendukung, serta aman secara finansial. Oleh karenanya, masalah apa pun di internal mereka gak bakal diceritakan padamu.
Bahkan bila kamu bertanya apakah pernah terjadi pertengkaran di dalam keluarganya, dia bilang gak pernah. Padahal aslinya boleh jadi pertengkaran itu melibatkan dirinya, terjadi lebih dari sekali, dan sangat heboh.
Ia tak mau ceritanya yang jujur sangat memengaruhi persepsimu terhadap keluarganya. Nanti rasa respekmu pada mereka berkurang dan dirimu gak bisa lebih dekat.
Masalah bakal makin rapat ditutupi kalau ternyata berkaitan denganmu. Misalnya, keluarganya keberatan mengenai beberapa hal seperti latar belakang keluarga, keyakinan, sampai sifatmu.
Pasanganmu masih berdebat alot dengan keluarganya sendiri. Meski suatu saat nanti kamu mungkin mengetahui hal ini, pasangan mencegahmu terlalu cepat merasa tertolak oleh keluarganya.
5. Perseteruan dengan teman yang gak dikenal olehmu

Dari sekian banyak kawan pasangan, barangkali cuma sebagian yang dikenal juga olehmu. Separuhnya lagi tidak pernah diketahui namanya. Pasanganmu tak pernah menceritakan apalagi memperkenalkannya. Sekalipun hubungan mereka gak dekat, bisa saja suatu ketika muncul masalah.
Namun, berbeda dengan saat dia berselisih dengan sahabat, kali ini ia tak menceritakannya sedikit pun. Alasannya sebenarnya mirip dengan poin pertama, yaitu terkait pekerjaan.
Pikirnya, buat apa menceritakan masalahnya dengan orang yang gak dikenal olehmu? Memang kamu mungkin bisa memberinya masukan. Namun, dapat saja saranmu menjadi kurang tepat lantaran cuma berdasarkan penuturannya. Dirimu tidak hanya gak tahu masalah yang sesungguhnya.
Kamu juga tak bisa memberikan penilaian atas sifat serta sikap kawanmu. Padahal itu penting buat memutuskan siapa yang benar, salah, atau ini semata-mata kesalahpahaman. Pasangan memilih membahasnya dengan orang lain yang lebih mengenal temannya.
Sikap tidak terbuka pasangan dalam beberapa hal tak selalu bermaksud buruk. Sering kali ia cuma gak mau menambah beban pikiranmu. Seandainya kamu melihat hal-hal yang janggal darinya, tanyakan saja pelan-pelan. Apakah dia sedang ada masalah? Tambahkan, bahwa jika ada sesuatu yang ingin diceritakannya, kamu siap untuk mendengarkan.