5 Pelajaran Kisah Cinta Jerry Yan, 17 Tahun Pacaran tapi Tak Berjodoh

18 Agu 2019, 19:18 WIB

instagram.com/jerryyan143

Baru-baru ini pemberitaan hangat dari Taiwan datang dari aktor Jerry Yan yang terkenal sejak boomingnya film Meteor Garden. Kalau dalam film legendaris itu kisah asmaranya bersama Shancai happy ending, ternyata hubungan nyatanya bersama Lin Chi-ling yang sudah terjalin 17 tahun, malah memilukan.

Siapa yang gak sedih dan patah hati saat wanita yang sudah lama dicintai memilih menikah dengan cowok lain? Itulah yang Jerry Yan alami. Seperti dikutip dari Apple Daily, Lin Chi-ling telah menikah dengan Akira, personal boyband asal Jepang, Exile, tanpa sepengetahuan Jerry Yan.

Nyesek banget kan ditinggal nikah begitu saja? Tapi, kalau dipikir-pikir, apa yang menghalangi mereka menikah sejak dulu? Apakah perlu selama itu penjajakannya? Ya, cinta memang rumit, dan inilah fakta yang bisa kamu petik dari kisah Jerry Yan.

1. Jodoh ternyata gak ditentukan lama atau sebentarnya pacaran

unsplash.com/stephaniegreene

Perkenalan dengan calon pasangan hidup memang tergantung prinsip, cara pandang dan bagaimana kamu menyikapinya. Bagi sebagian orang, masa pacaran yang singkat bukan halangan untuk menikah. Selama apa yang perlu diketahui dari calon sudah terpenuhi, maka komitmen bisa terjadi.

Faktanya, jodoh sama sekali gak ditentukan oleh rentang waktu pacaran. Kisah Jerry Yan ini misalnya, pasangan yang sedang kamu sayangi sekarang juga belum tentu jodohmu. Kalau kamu saling mencintai dan matang secara fisik dan kemandirian, pernikahan lebih baik memang disegerakan.

2. Hubungan lama ternyata bukan alasan yang bikin seseorang yakin untuk menikah

viki.com

Tujuh belas tahun itu bukan waktu yang sebentar. Tapi apa yang menghalangi Jerry Yan dan Lin menikah kalau mereka memang saling mencintai? Dari sini muncullah fakta baru bahwa komitmen untuk menikah gak hadir dari lamanya sebuah hubungan.

Cinta saja ternyata gak cukup, komitmen menikah juga lahir dari prinsip hidup. Jerry dan Lin yang dikabarkan putus nyambung, mungkin memang masih mencari kemana hubungan itu akan mereka bawa. Tapi terlalu lama ragu dan menimang-nimang, ternyata bukan langkah yang tepat.

3. Sebelum menikah, cintailah dia dengan sederhana, boleh jadi kamu cuma jagain jodoh orang

unsplash.com/Van Tay Media

Ini pelajaran cinta yang bisa kamu petik dari hubungan yang kandas. Selama belum ada ikatan kuat yang menyatukan kamu dan si dia, lebih baik cintai saja dia sewajarnya. Terlalu memforsir cinta, bisa bikin kamu patah hati akut saat cintamu gak sampai ke pelaminan.

Untuk menghindari kasmaran yang berlebihan, tentu kamu harus sibukkan diri dengan hal-hal positif seperti belajar dan membahagiakan orang tua terlebih dulu. Untuk apa kamu mati-matian membela cinta kalau ternyata dia jodoh orang lain?

4. Saat kamu dan pasangan sudah berjuang tapi gak berhasil, mungkin itulah jalan terbaik untuk hidupmu

instagram.com/jerryyan143

Meski pun patah hatimu begitu menyakitkan, kamu harus tetap yakin kalau jalan hidup yang menimpamu adalah yang terbaik. Kamu sudah cukup terluka dengan akhir perjuanganmu mempertahankan cinta, gak perlu kamu tambah lukanya dengan beribu penyesalan.

5. Meski hatimu terasa berdarah melihatnya menikah dengan yang lain, kamu hanya bisa ikhlas pada urusan takdir

unsplash.com/Stefan Spassov

Ditinggal menikah sama orang yang dicintai memang nyesek dan sakit banget, langit seakan mau runtuh. Jerry Yan yang terkejut mendengar kabar pernikahan Lin, terlihat sangat sedih dan terpukul.

Dalam titik paling krisis ini, kamu hanya bisa meluaskan hatimu dengan keikhlasan. Terimalah kalau di dunia ini memang ada hal-hal yang gak bisa kamu paksakan meski sudah berjuang habis-habisan. Begitu pun urusan jodoh yang hanya jadi misteri milik Tuhan.

Itulah sederat fakta cinta dari kisah ini. Semoga kamu gak mengalami pengalaman cinta yang pahit seperti Jerry Yan ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.