Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Gray Divorce, Fenomena Bercerai di Usia Lanjut 

ilustrasi gray divorce (freepik.com/freepik)
ilustrasi gray divorce (freepik.com/freepik)

Kamu mungkin tidak asing dengan istilah divorce, tapi kalau gray divorce, mungkin sebagian orang belum banyak yang tahu. Melansir Verywell Mind, gray divorce adalah perceraian di usia lanjut, di atas 50 tahun. Contohnya seperti yang terjadi pada pasangan Bill Gates dan Melinda. Keduanya memutuskan bercerai setelah 27 tahun pernikahan.

Terdengar aneh, kok pasangan sudah lama bersama bisa berpisah. Puluhan tahun hidup bersama, bukankah satu sama lain sudah saling paham hal-hal detail tentang pasangannya. Ternyata ada banyak faktor yang memicu pernikahan menjadi tidak harmonis dan akhirnya terpaksa mengakhiri pernikahan yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Lantas, apa penyebab terjadinya gray divorce? Kelima faktor berikut ini menyebabkan kedua individu menjauh satu sama lain.

1. Sindrom empty nest berkontribusi pada maraknya perceraian di usia senja

ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/rawpixel.com)

Ketika anak-anak sudah beranjak dewasa dan meninggalkan rumah, hidup seperti  sarang kosong (empty nest). Melansir Melinda Weerts Law, keheningan mendorong pasangan lanjut usia merasa tak nyaman. Koneksi dengan pasangan yang tidak baik serta masalah yang belum terselesaikan dalam pernikahan, memicu bubarnya pernikahan yang telah lama terjalin. Hubungan pernikahan perlahan menjadi hambar.

Pasangan yang selama ini lebih berfokus membesarkan anak dibanding kedekatan emosional dengan pasangan, mendapati diri mereka mendadak kesepian. Gangguan komunikasi para orangtua yang sekarang hanya tinggal berdua saja dengan pasangan, membuat hubungan menjadi tegang, yang pada akhirnya menempuh perceraian di usia senja.

2. Masalah keuangan bisa menjadi penyebab perpisahan di usia senja

ilustrasi perceraian (freepik.com/freepik)
ilustrasi perceraian (freepik.com/freepik)

Tak hanya dialami pasangan berusia muda, masalah keuangan juga bisa menjadi salah satu penyebab utama gray divorce. Terlebih jika hanya ada satu sumber pemasukan saja di dalam rumah tangga, entah itu suami atau istri. Menjadi tambah masalah jika sampai memiliki hutang.

Pasangan mungkin tadinya bertahan dalam pernikahan meskipun mereka tidak menikmati kehidupan pernikahan yang bahagia. Namun karena dipendam sekian lama, akhirnya berakhir juga di usai lanjut. Di sisi lain, keadaan ekonomi yang stabil juga berpotensi memicu gray divorce. Misalnya pihak istri yang memiliki finansial yang baik, mereka tidak takut untuk berpisah, karena merasa mampu menghidupi diri sendiri.

3. Rasa sakit hati akibat perselingkuhan menjadi penyebab gray divorce

ilustrasi perselingkuhan (freepik.com/freepik)
ilustrasi perselingkuhan (freepik.com/freepik)

Siapa yang tidak sakit hati jika dihianati oleh pasangan yang telah bertahun-tahun lamanya hidup bersama? Perselingkuhan merupakan bentuk pengkhianatan yang memendam kepedihan dan kekecewaan yang mendalam buat siapapun. Meskipun sudah menikah puluhan tahun, suami atau istri bisa saja berpaling dari pernikahan. Pihak ketiga ini bisa dari lingkungan kerja maupun lingkungan sosial.

Mengutip Verywell Mind, korban perselingkuhan di usia senja, mentalnya akan lebih sulit untuk pulih dibandingkan dengan yang masih muda. Kenangan bersama yang sudah dibangun dengan kepercayaan dan keintiman sekian tahun lamanya, runtuh seketika karena ketidaksetiaan. Perpisahan di usia senja pun akhirnya tak dapat dihindari.

4. Kecanduan dapat membuat pernikahan berakhir, meski di usia senja

ilustrasi kecanduan (freepik.com/freepik)
ilustrasi kecanduan (freepik.com/freepik)

Dilansir Modern Law, kecanduan dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, baik muda maupun tua. Harga yang harus dibayar mahal akibat kecanduan adalah berkurangnya waktu berkualitas dengan pasangan untuk memperdalam keintiman dan ikatan emosional. Apapun kecanduannya, entah itu narkoba, alkohol, judi, pornografi atau pemborosan belanja, dapat membuat pernikahan berakhir. Pertengkaran lebih sering terjadi, pengeluaran berlebihan untuk membiayai kecanduan, dan stres yang bertambah.

Walaupun mungkin masih ada rasa cinta, tapi tentu harus dipikirkan juga
kebahagiaan serta kesejahteraan diri sendiri. Jika tindakan pasangan menimbulkan begitu banyak masalah dalam hidup, sementara ia sendiri tidak mau ditolong, daripada tertekan akan hal tersebut, perceraian mungkin dianggap pilihan yang terbaik.

5. Cinta yang memudar menyebabkan perpisahan di usia senja

llustrasi cinta memudar (freepik.com/freepik)
llustrasi cinta memudar (freepik.com/freepik)

Alasan nyata ketika ditanya mengapa memilih jalan perpisahan, kebanyakan  orang menjawab sudah tidak lagi mencintai pasangannya. Padahal menurut Psychology Today, ini mungkin saja terjadi karena mereka berhenti melakukan hal-hal yang dulunya mereka lakukan saat masih muda atau pacaran. Misalnya bergandengan tangan, sekadar nongkrong berdua, percakapan mengingat masa-masa menyenangkan, bercinta penuh gairah.

Namun, karena berbagai alasan, sebagian orang berhenti berinvestasi dalam hubungan mereka. Bahkan, waktu berkualitas tergantikan dengan penggunaan perangkat elektronik saat makan atau di malam hari saat mau tidur. Alasan lain mengapa orang tidak lagi mencintai adalah adanya timbunan sakit hati, dendam, kemarahan, dan kekecewaan yang terakumulasi selama bertahun-tahun. Daripada bertahan dalam pernikahan yang telah menjadi dingin atau penuh kebencian, akhirnya menempuh jalan baru yakni berpisah.

Pernikahan dan perpisahan memang sebuah misteri. Pernikahan dalam jangka waktu yang lama ternyata tak selalu berakhir bahagia. Mereka sudah berusaha untuk bisa bertahan, tapi mungkin setelah dipertimbangkan dengan matang, gray divorce menjadi solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Malika Nabilla Larasati
EditorMalika Nabilla Larasati
Follow Us