Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pertimbangan sebelum Menikah, Biar Gak Menyesal!

ilustrasi menikah (pexels.com/Danu Hidayatur Rahman)
ilustrasi menikah (pexels.com/Danu Hidayatur Rahman)

Menikah adalah salah satu momen sakral dan penting dalam kehidupan seseorang. Hampir setiap orang mengharapkan pernikahannya langgeng dan hanya terjadi sekali seumur hidup, tidak ada orang ketiga atau perselingkuhan, dan juga tidak sampai terjadi perceraian. Jika begitu, pertimbangan sebelum menikah haruslah dilakukan dengan matang bersama pasangan.

Melakukan pertimbangan sebelum menikah termasuk dalam upaya membuat keputusan yang bijaksana. Hal itu juga bisa mencegah perceraian dan penyesalan di kemudian hari. Nah, berikut ini lima hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum menikah bersama pasangan.

1. Kesiapan mental dan emosional

ilustrasi komitmen dengan memasang cincin (pexels.com/Felipe Pick Costa)
ilustrasi komitmen dengan memasang cincin (pexels.com/Felipe Pick Costa)

Kesiapan mental dan emosional menjadi hal yang krusial untuk dipertimbangkan. Hal ini mencakup komitmen dan tanggung jawab. Sebaiknya jika akan menikah, kamu dan calon pasanganmu sudah matang akan hal ini. Seseorang yang memilih menikah seharusnya sudah memiliki komitmen untuk setia, dapat menerima kekurangan dan kelebihan, mampu bertanggungjawab dan bisa saling melengkapi.

Tanyakan pada dirimu, apakah kamu sudah siap akan hal itu? Perihal emosional juga penting dipertimbangkan, misalnya apakah kamu sudah memiliki kesiapan untuk menghadapi konflik, mengatasi perbedaan dan menyelesaikannya secara dewasa, serta menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.

2. Persiapan finansial

ilustrasi uang (unsplash.com/Alexander Mils)

Finansial memang termasuk hal yang sensitif, tetapi perihal finansial termasuk hal yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan baik. Persiapan finansial yang matang sangat penting, mengingat pernikahan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, saat ini banyak sekali media yang memberitakan bahwa rata-rata perceraian disebabkan akibat masalah ekonomi.

Oleh karena itu, sebelum menikah pertimbangkan dulu terkait keuangan yang kamu miliki sudah stabil atau belum. Meskipun dengan menikah kamu yakin akan memiliki rezeki, tetapi tidak ada salahnya mempersiapkan. Buatlah juga rencana keuangan yang jelas, hal ini menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir perceraian.

3. Restu keluarga

ilustrasi restu orang tua (pexels.com/Muhamad Faizal Awal)
ilustrasi restu orang tua (pexels.com/Muhamad Faizal Awal)

Sebelum menikah biasanya setiap pasangan akan saling mengenalkan pasangannya pada keluarga. Nah, selanjutnya cari tahu apakah sosok yang kau pilih direstui oleh keluarga atau tidak, melalui hal tersebut dapat kamu jadikan pertimbangan untuk pernikahanmu. Jika tidak mendapat restu tentu sebaiknya jangan gegabah untuk menikahinya. Hal yang dikhawatirkan adalah pernikahanmu akan memiliki tantangan yang berat.

Orangtua yang tidak setuju bisa menjadi penyebab tidak akurnya kamu dengan pasanganmu, pertikaian terjadi, pasanganmu bisa stres dan tertekan, dan dampak terburuknya akan mengarah pada perceraian. Pada intinya kamu harus memastikan bahwa keluargamu dan keluarga calon pasangan sama-sama mendukung pernikahan yang akan terjadi.

4. Visi yang sama

ilustrasi visi (unsplash.com/Estée Janssens)
ilustrasi visi (unsplash.com/Estée Janssens)

Kesamaan visi bukanlah hal sepele yang bisa diabaikan begitu saja, nyatanya banyak pasangan yang rumah tangganya berujung pada perceraian akibat merasa tidak mempunyai lagi visi yang sama. Oleh sebab itu, pertimbangkanlah visi masing-masing, apakah memiliki kesamaan atau tidak. Hal tersebut meliputi tujuan hidup, karir, serta finansial. Kalau visimu dan calon pasanganmu tidak sejalan, tentunya kamu akan lebih sulit untuk mengembangkan diri dan membangun kehidupan bersama yang langgeng.

5. Kesediaan untuk belajar dan tumbuh bersama

ilustrasi tumbuh bersama (unsplash.com/Brooke Cagle)

Kehidupan rumah tangga tidak selalu berisi hal-hal yang romantis saja, ada juga konflik, halang rintang, dan berbagai tantangan yang harus dilalui. Namun, setiap hal yang terjadi dapat menjadi pengalaman dan bisa dijadikan pelajaran. Kesediaan untuk belajar dan tumbuh bersama patut dipertimbangkan, sebab sudah sepantasnya setiap pasangan bisa saling mendukung dan berproses bersama. Misalnya saat terjadi konflik, memilih komunikasi secara terbuka dibandingkan silent treatment, dan selalu berusaha membangun kepercayaan satu sama lain.

Tentunya tidak hanya lima pertimbangan di atas saja yang harus diobrolkan. Oleh karena itu, pastikan kamu dan pasangan sudah benar-benar mengerti serta memahami satu sama lain. Lakukanlah diskusi secara mendalam terkait hal-hal yang menjadi pertimbangan. Pada akhirnya, menikahlah jika kamu yakin nantinya bisa berjalan dengan baik dan membuatmu bahagia selalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rani Rahayu
EditorRani Rahayu
Follow Us