Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sebab Mengapa Hubungan Pertemanan Bisa Berubah Canggung 

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Tim Douglas)

Nothing lasts forever. Ungkapan itu juga berlaku dalam mendeskripsikan hubungan pertemanan. Dulu kamu dan dia sangat dekat, saling berbagi rahasia, selalu hangout berdua.

Namun beranjak dewasa, kedekatan kalian pun perlahan pudar. Pertemanan yang dulu terasa sangat akrab perlahan menjadi canggung. Jangankan hangout berdua, menghabiskan waktu dalam ruangan yang sama saja rasanya tidak mengenakkan.

Kalau merasakan itu, tenang kamu tidak sendirian. Ada banyak hubungan yang awalnya dekat kemudian terasa jauh karena diakibatkan oleh lima hal ini.

1.Kamu dan dia memiliki tujuan berbeda

ilustrasi pertemanan (pexels.com/ Mental Health America (MHA))

Dulu, mungkin belum kelihatan. Namun ketika beranjak dewasa, kamu dan dia sama-sama memiliki mimpi, tujuan, serta visi baru. Di sinilah, kalian pisah jalan untuk mengejar tujuan masing-masing.

Tidak berarti hal ini hal buruk. Hanya, tidak semua orang dalam hidup kita akan tinggal. Dalam perjalanan meraih mimpi, kamu dan dia sama-sama akan menemukan teman baru, melalui pengalaman baru. Perlahan, hubungan kalian menjadi renggang.

2. Kamu atau dia punya circle pertemanan baru

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Monstera)

Hubungan teman bisa bertahan ketika ada komunikasi dua arah yang konstan. Bila sudah jarang kontakan atau ngobrol, perlahan hubungan itu menjadi canggung.

Ini bisa terjadi ketika kamu dan dia tak lagi memiliki kesamaan. Misal, dulu kalian berteman karena berada di kelas yang sama. Saat pisah kelas, dia bertemu teman baru dan membentuk circle pertemanan baru tanpamu.

Begitu juga dengan dirimu. Hubungan pertemanan kalian yang dulu dekat perlahan menjauh dan menjadi canggung.

3.Adanya gaya hidup yang berbeda

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Kita bisa menjadi dekat dengan seseorang karena adanya kesamaan. Namun, seiring bertambahnya waktu dan usia, seseorang berubah juga bertumbuh. Hal-hal yang sebelumnya membuatmu tertarik berteman dengannya sudah tidak ada lagi.

Walau tampak sepele, hal ini juga berpengaruh dalam hubungan pertemanan. Misal, dulu kamu dan dia bersahabat karib karena sama-sama suka buku. Saat bertumbuh dewasa, kesukaannya beralih dari buku ke olahraga. Sementara kamu sama sekali tidak tertarik dengan olahraga.

4.Hubungan jarak jauh yang minim komunikasi

ilustrasi video call (unplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Persahabatan jarak jauh bisa berjalan sukses, tergantung usaha masing-masing pihak untuk mempertahankannya. Terlepas dari jarak, toh teknologi zaman sekarang sudah memungkinkan kita untuk tetap menjaga hubungan dan koneksi.

Namun dengan kesibukan yang bertambah, semakin sulit untuk menyesuaikan diri dengan hubungan pertemanan jarak jauh. Selera kalian juga berubah dari waktu ke waktu, sehingga sulit menemukan topik pembicaraan yang bisa dinikmati dua pihak seperti dulu. Ini adalah salah satu alasan mengapa hubungan pertemanan bisa berubah canggung.

5.Adanya ekspetasi yang berbeda dalam pertemanan

ilustrasi merenung (pexels.com/Kristina Chuprina)

Bisa jadi, kamu mengharapkan temanmu menghabiskan lebih banyak waktu denganmu. Namun, temanmu punya kesibukan sendiri. Adanya ketidakimbangan ekspetasi ini bisa berpengaruh dalam hubungan, membuat koneksi itu runtuh dengan sendirinya.

Harapanmu perlahan berubah menjadi rasa bersalah, tekanan, dan cemburu. Saat kamu melihat sahabatmu bersama orang lain, kamu merasa kesal. Namun, saat ia meluangkan waktu untukmu, kamu merasa bersalah karena telah menuntutnya macam-macam. Perasaan inilah yang perlahan merusak persahabatan kalian.

Tidak selalu hubungan pertemanan bertahan selamanya. Akan ada hari dimana kamu dan sahabat lamamu berpisah, dan itu tidak apa-apa. Semoga kamu dan dia tetap mendapat yang terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us