5 Siklus Rasa Cinta dalam Hubungan Asmara, Lagi di Fase yang Mana?

Yang pertama pastinya adalah fase kasmaran. Dirimu melihat dia sebagai sosok yang sangat spesial dan cenderung menjanjikan dia sebagai pusat kebahagiaanmu. Apapun rasanya bisa kamu lakukan hanya untuk menyenangkan hati gebetanmu ini. Kamu pun cenderung sangat menjaga image saat berada di depan gebetan.

Apapun tindakannya pasti kamu pikirkan, bahkan bahasa chat-pun kamu perhitungkan sebelum dikirim ke gebetan. Di masa PDKT ini pula kamu akan sulit melihat celah pada diri gebetan. Dia terasa sebagai orang yang sempurna. Walau kamu merasa ada kekurangannya, di fase ini kamu sangat mudah untuk memakluminya. 

Setelah berhasil melangkah ke arah yang lebih serius, cintamu mungkin masih bisa dirasakan. Namun pada fase ini, rasanya kamu ingin terus melakukan kegiatan bersama pasangan. Walau hanya sekadar jalan di mall atau makan pada weekend, itu sangat berkesan buatmu. Sepadat apapun jadwalnya, pastinya kamu akan menyediakan waktu untuk quality time.

Di fase ini rasa rindu masih intens menghampiri. Sehingga kamu tentunya selalu ingin bertemu dengan pasangan. Kamu pun cenderung ingin membawa pasangan masuk lebih dalam ke lingkungan sekitarmu. Bisa ke keluarga atau teman sepermainan. 

Kemudian seiring berjalannya waktu, masalah mungkin mulai berdatangan. Biasanya diiringi juga kamu mulai bisa mengenali karakter sesungguhnya dari pasangan. Begitupun sebaliknya pasangan melihat dirimu. Karena karakter asli seseorang bisa dengan mudah nampak saat menghadapi masalah. 

Dari sini mulai muncul konflik dan kata maklum perlahan mulai sulit untuk diucapkan. Kesalahan kecil saja mungkin bisa membuat pertengkaran di antara kalian. Di masa ini pula, kamu sudah mengurangi menjaga image di depan pasangan. Karena perasaan sudah memiliki status dengannya. 

Biasanya jika sudah sampai di fase ini, kamu langsung terpikirkan untuk berpisah atau mencari pengganti dari pasangan. Nah, di fase inilah banyak pasangan yang berujung dengan perpisahan karena pengkhianatan. Godaan sangat besar sekali dirasakan apalagi kalau sudah pada fase bosan ini. 

Bagi pasangan yang bisa melewatinya dengan alasan sudah berkomitmen, fase ini bisa dirasakan sebagai fase hambar dalam hubungan. Pertemuan yang tadinya sebagai hal yang dinantikan, malah jadi sebuah hal yang jadi formalitas saja. Kadang kamu dan pasangan tidak akan menyadari dan mengungkapkan rasa pada fase ini. 

Hal yang bukan menjadi akhir namun bisa menjadi pegangan untuk melangkah ke arah yang lebih serius adalah fase saat kamu dan dia memutuskan untuk memperkuat komitmen. Mungkin dengan menikah atau bertunangan. Biasanya kamu sudah memahami sikap dan karakter pasangan dan sudah bisa menerimanya. 

Di fase ini walau cinta sudah tidak jadi hal yang spesial, tapi pasti kamu dan dia memiliki pertimbangan sendiri saat hendak melangkah ke arah pernikahan. Di kehidupan pernikahan berikutnya, kamu dan dia tentunya memiliki fase kehidupan sendiri. Tapi biasanya fasenya hampir sama saat masih pacaran.

Siklus dalam percintaan di atas mungkin saja akan terus berulang. Saat sudah di fase bosan, tidak jarang juga kamu bisa balik ke fase awal. Tergantung bagaimana kamu dan pasangan akan merawat hubungan kalian. Kembali lagi, apa tujuan kamu dan dia dalam menjalani hubungan yang bisa membuat hubungan jadi langgeng.