Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Memilah Lingkaran Pertemanan Tanpa Dicap Eksklusif 

ilustrasi selfie (pexels.com/RODNAE Production)

Boleh gak, sih, memilah lingkaran pertemanan? Tentu boleh! Selektif dalam menentukan circle pergaulan gak bikin kamu jadi pribadi yang eksklusif atau egois. Kamu masih bisa bergaul dan berteman dengan siapa pun, tapi berhati-hati dalam membagikan cerita dan masalah pribadi.

Jauh lebih baik memiliki beberapa teman dekat dengan koneksi deep, dibanding banyak teman tanpa kualitas hubungan yang dalam. Nggak perlu takut dipandang sok ekslusif, lakukan lima strategi di bawah untuk memilih teman.

1.Definisikan apa arti dari 'teman yang baik' untumu pribadi

ilustrasi merenung (pexels.com/Michael Burrows)

Sebelum kamu selektif, terlebih dulu kamu harus punya standar untuk kamu menentukan pilihan. Tanya dirimu sendiri, apa value yang kamu inginkan dalam sebuah hubungan pertemanan? Hal ini bisa berbeda-beda setiap orang, tergantung pada masing-masing pribadi.

Mencari tahu definisi teman baik bagimu penting agar kamu bisa memenuhi peran itu bagi orang lain, sekaligus menemukannya dalam diri temanmu. Ini yang akan menjadi filter terbaikmu dalam menyaring circle teman dekat.

2.Carilah teman dengan value yang sama

ilustrasi teman (pexels.com/William Fortunato)

Pergaulan menentukan sikap. Karena itu, hati-hatilah dalam mencari teman. Memang nyaris mustahil menemukan seseorang yang memiliki nilai sama persis dengan diri kita. Tapi setidaknya, carilah teman yang nilai hidupnya tidak jauh berbeda darimu.

Ingatlah bahwa nanti, teman itu pula yang akan menjadi support system-mu. Tentukan orang seperti apa yang ingin kamu habiskan waktu bersama.

3.Tetap bergaul dengan orang-orang di luar circle-mu

ilustrasi teman (pexels.com/Tim Douglas)

Memiliki sahabat baik tidak membuatmu harus menutup diri dari lingkungan luar. Yang ada, kamu akan dipandang sebagai orang yang angkuh dan tidak mau bergaul. Sebaliknya, tetaplah jadi pribadi yang terbuka dan ramah pada orang lain.

Meski kamu tahu kamu tidak akan bisa dekat dengannya, tetaplah bangun hubungan yang positif dan sehat. Tentu ini tidak berarti kamu harus mengikuti gaya hidupnya. Kamu masih bisa, kok, pegang prinsip sembari tetap berteman dengan mereka.

4.Habiskan waktu lebih banyak dengan orang yang kamu percayai

ilustrasi teman (pexels.com/Liza Summer)

Menjadi selektif dalam lingkaran pertemanan berarti juga selektif dalam memilah dengan siapa kamu ingin menghabiskan waktu. Ini adalah langkah awal untuk membangun hubungan yang berkualitas.

Jangan sampai kamu menghabiskan waktu lebih banyak dengan orang-orang yang tidak sevisi denganmu hanya karena merasa sungkan atau tidak berani menolak. Ketika kamu tahu gaya hidup mereka tidak sesuai nilai-nilai hidupmu, kamu punya hak untuk menolak dan menghindar.

5.Tegas dan pegang prinsip

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Monstera)

Bergaul dan membangun hubungan itu gampang-gampang sulit. Di satu sisi kamu harus mempertahankan prinsipmu, tapi di sisi lain, kamu pun ingin mengikuti gaya hidup teman-temanmu agar tidak ketinggalan.

Kuncinya adalah satu, pegang prinsip. Tahu batas mana yang bisa ditoleransi, mana yang tidak. Dengan itu, kamu pun belajar untuk menjadi orang yang tegas dan tidak gampang terombang-ambing.

Tidak perlu takut untuk selektif dalam memilah teman dekatmu. Toh, itu relasimu. Adalah hakmu untuk memilih dengan siapa kamu ingin membangun hubungan yang lebih intim.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us