Waspada! 6 Alasan Mengapa Gebetan yang Suka Love Bombing Itu Bahaya

- Love bombing adalah teknik manipulatif dengan memberikan perhatian, cinta, dan pujian berlebihan.
- Cinta sejati tidak datang terlalu terburu-buru, waspada terhadap taktik manipulatif yang bisa membuat hubungan tidak seimbang.
- Korban love bombing sering mengalami kelelahan emosional dan kehilangan jati diri karena bergantung secara emosional pada pelaku.
Ketika lagi PDKT, siapa sih yang gak senang kalau disayang-sayang? Kamu dapat perhatian penuh, pesan-pesan manis tiap hari, dan bahkan dipuji-puji seolah kamu adalah pusat alam semesta. Rasanya seperti berada di atas awan, dunia jadi indah, dan semua masalah hidup mendadak hilang seketika. Tapi, tunggu dulu! Apakah kamu yakin semua itu tulus? Atau jangan-jangan, kamu sedang jadi korban love bombing?
Mungkin istilah ini terdengar asing buat beberapa orang, tapi love bombing adalah teknik manipulatif dimana seseorang memberi perhatian, cinta, dan pujian berlebihan dalam waktu singkat, tapi dibalik semua itu terselip niatan tersendiri. Bagi banyak orang, awalnya love bombing terasa seperti mimpi indah, tapi seiring waktu, efeknya bisa berubah jadi mimpi buruk. Nah, agar kamu gak terjebak dalam skenario ini, yuk bahas 6 alasan kenapa harus waspada jika gebetanmu suka melakukan love bombing.
1. Terlalu manis di awal bukan jaminan hubungan akan baik

Kamu mungkin pernah dengar istilah ‘too good to be true'. Nah, love bombing biasanya akan seperti itu. Di awal, semuanya terasa sempurna. Gebetanmu mungkin memberikan perhatian yang gak ada habisnya, mengirim pesan setiap menit, mengajak bertemu setiap hari, atau memberikan pujian yang berlebihan setiap saat. Mungkin ini awalnya terasa menyenangkan, karena siapa yang gak suka dipuja-puji?
Namun, yang harus diwaspadai adalah, cinta sejati gak seharusnya datang dengan begitu terburu-buru. Hubungan yang sehat berkembang secara alami dan bertahap, bukan seperti ledakan besar yang tiba-tiba. Jangan sampai kamu terlena oleh manisnya kata-kata di awal, tapi kemudian mendapati hubungan tersebut rapuh dan gak punya fondasi yang kuat.
2. Love bombing adalah taktik manipulatif

Selanjutnya, salah satu alasan utama kenapa kamu harus waspada dengan love bombing adalah karena ini sering digunakan sebagai taktik manipulatif. Di awal, kamu mungkin merasa spesial karena begitu banyak perhatian yang diberikan, tapi seiring berjalannya waktu, kamu akan mulai menyadari bahwa semua itu hanyalah alat untuk bikin kamu lebih mudah dikendalikan.
Setelah fase love bombing, dia bisa mulai menunjukkan sikap-sikap negatif seperti posesif, cemburu berlebihan, atau bahkan memanipulasi emosimu. Intinya, love bombing adalah cara untuk menarikmu masuk ke dalam hubungan yang gak seimbang, dimana kamu bisa kehilangan kendali atas diri sendiri.
3. Perasaanmu jadi terkuras secara emosional

Salah satu efek yang sering dialami oleh korban love bombing adalah kelelahan secara emosional. Di awal hubungan, kamu mungkin merasa sangat senang dengan perhatian yang diberikan, tapi lama-kelamaan, intensitas yang berlebihan itu bisa bikin kamu kewalahan. Bayangkan saja, kamu terus-menerus dihujani perhatian tanpa henti, sehingga kamu mungkin merasa terbebani untuk selalu merespons dengan cara yang sama.
Pelaku love bombing sering kali gak memberi ruang bagimu untuk berpikir atau bernapas. Dia ingin kamu selalu fokus padanya, bikin kamu merasa bahwa perhatian darinya adalah segalanya. Padahal, hubungan yang sehat seharusnya memberi ruang bagi setiap individu untuk tetap jadi diri sendiri, bukan memaksa satu pihak untuk selalu ada dan merespon sesuai ekspektasi.
4. Setelah love bombing, tiba-tiba perhatiannya bisa menghilang

Hal yang perlu diwaspadai dari love bombing adalah sifatnya yang sementara. Pada awalnya, kamu akan merasa diidolakan dan diperhatikan dengan begitu luar biasa, tapi jangan kaget jika suatu hari semua itu tiba-tiba menghilang. Setelah pelaku merasa kamu sudah 'tergantung' padanya, dia mungkin akan mulai menjauh atau mengurangi perhatian yang selama ini dia berikan.
Ini adalah fase dimana pelaku mulai menunjukkan sisi aslinya. Bisa jadi, dia mulai mengabaikanmu, bersikap dingin, atau bahkan mulai mempermainkan perasaanmu. Perubahan drastis ini tentu bikin kamu kebingungan, bahkan merasa bahwa kamu melakukan sesuatu yang salah. Padahal, ini jelas adalah bagian dari pola manipulatif yang sering dilakukan oleh pelaku love bombing.
5. Love bombing bisa bikin kamu sulit melihat sifat aslinya

Saking sibuknya menikmati perhatian yang diberikan, korban love bombing sulit melihat sifat asli pelaku. Ketika kamu terus-menerus disanjung dan dipuji, wajar jika kamu mulai percaya bahwa pelaku adalah orang yang sempurna dan baik hati. Namun, dibalik segala pujian dan perhatian yang dia berikan, sebenarnya ada agenda terselubung.
Pelaku love bombing menutupi sifat negatifnya dengan menunjukkan sisi ideal di awal hubungan. Kamu jadi terjebak dalam ilusi bahwa dia adalah pasangan yang sempurna, padahal sebenarnya kamu belum benar-benar mengenal siapa dia sebenarnya. Setelah fase love bombing selesai, barulah kamu mulai melihat sisi aslinya yang mungkin gak seindah yang kamu bayangkan.
6. Love bombing bisa bikin kamu kehilangan jati diri

Salah satu dampak paling berbahaya dari love bombing adalah kehilangan jati diri. Terus-menerus dihujani perhatian dan kasih sayang akan bikin kamu merasa bahwa hidupmu gak lengkap tanpa si pelaku. Kamu mulai bergantung secara emosional padanya, bahkan mungkin rela mengorbankan hal-hal penting dalam hidupmu demi menjaga hubungan tersebut tetap berjalan.
Pelaku love bombing sering bikin kamu merasa bahwa hubungan kalian adalah segalanya, sehingga kamu perlahan-lahan mengabaikan teman, keluarga, atau bahkan hobi dan kegiatan yang dulu kamu sukai. Kamu mulai merasa bahwa semua yang kamu butuhkan hanya ada padanya. Akhirnya, ketika hubungan itu mulai gak sehat, kamu kesulitan melepaskan diri karena kamu sudah kehilangan pegangan lain dalam hidup.
Bisa disimpulkan, love bombing mungkin terlihat manis di awal, tapi jangan sampai kamu terbuai oleh manisnya perhatian yang berlebihan. Jadi, jangan ragu untuk waspada dan melindungi diri dari hubungan yang gak sehat. Kalau kamu mulai merasakan tanda-tanda love bombing dalam hubungan, lebih baik untuk mundur sejenak, pikirkan kembali, dan pastikan kamu tetap memegang kendali atas hidup dan perasaanmu. Lebih baik berhati-hati di awal daripada terjebak dalam hubungan yang bisa bikin kamu kehilangan jati diri, kan?