6 Alasan Kamu Suka Orang Red Flags, saatnya Buka Mata!

Apakah kamu pernah terjebak dalam hubungan dengan seseorang yang problematik, tetapi ada saja daya tarik dari dirinya? Mungkin kamu merasa paham banget bagaimana perasaan itu, atau bahkan sering bertanya-tanya, “Kenapa, sih, aku masih bertahan?”
Tenang, kamu gak sendirian! Banyak orang yang tanpa sadar jatuh ke dalam pola hubungan yang sebenarnya penuh dengan red flags alias tanda bahaya yang seharusnya diwaspadai. Lantas, apa yang membuat kita suka orang red flags? Cari tahu di bawah ini!
1. Merasa tertantang dengan kepribadian mereka yang misterius

Terkadang, kita justru merasa lebih tertarik dengan orang yang sulit dipahami, yang punya sisi gelap atau misterius. Ada yang menarik banget dari mereka yang selalu bisa menjaga jarak atau menyembunyikan beberapa bagian dari hidupnya. Bagi sebagian orang, hal ini justru bikin penasaran dan ingin tahu lebih jauh. Rasanya seperti sebuah permainan, dan kita berusaha untuk “membuka” mereka, padahal mungkin kita hanya sedang terjebak dalam fantasi semata.
Sebenarnya, perasaan tertantang ini berasal dari kebutuhan kita untuk mencari sesuatu yang sulit didapat, atau bahkan untuk membuktikan bahwa kita bisa mengubah mereka. Padahal, kepribadian yang terlalu tertutup bisa jadi petunjuk dari ketidakstabilan emosional atau masalah kepercayaan diri mereka. Jangan sampai kamu jadi terjebak dalam ilusi untuk memperbaiki seseorang, ya!
2. Menganggap bisa mengubah sifat buruk mereka

Ini salah satu jebakan besar dalam hubungan yang berpotensi jadi toxic. Banyak orang merasa bisa mengubah sifat buruk pasangan mereka, seperti sifat egois, manipulatif, atau bahkan kebiasaan buruk lainnya. Kita sering merasa punya kekuatan atau pengaruh untuk membantu mereka jadi lebih baik. Tapi, seringkali hal ini berujung pada kekecewaan, karena kita malah jadi terjebak dalam usaha yang sia-sia dan bukan perubahan yang nyata.
Masalahnya, kita tidak bisa mengubah seseorang yang tidak mau berubah. Menganggap diri kita bisa merombak sisi buruk mereka hanya akan membuat kita kelelahan secara emosional. Yang harus kita ingat, hubungan yang sehat itu dibangun atas dasar penerimaan, bukan pemaksaan. Jadi, berhentilah berharap bisa menjadi penyelamat bagi orang yang belum siap untuk berubah.
3. Terjebak dalam pola hubungan yang tidak sehat sejak dulu

Pola hubungan yang tidak sehat bisa terbangun sejak masa kecil atau pengalaman hubungan sebelumnya. Banyak orang yang tanpa sadar terjebak dalam hubungan yang penuh drama, toxic, atau bahkan manipulatif, karena ini adalah pola yang sudah mereka kenal. Dalam beberapa kasus, hubungan seperti ini malah terasa nyaman meski tahu itu salah. Kita seakan terikat dengan cara hubungan ini berkembang, dan kita merasa kebiasaan buruk ini adalah bagian dari cinta.
Mengubah pola ini membutuhkan keberanian untuk menghadapi kenyataan dan mengenali red flags sejak dini. Perlu diingat, bahwa hubungan sehat itu tidak memerlukan drama atau pergolakan emosional yang berlebihan. Jadi, cobalah untuk lebih jeli dalam melihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak sehat, meskipun perasaan kita terus bergejolak.
4. Mengabaikan intuisi demi perasaan yang terlalu kuat

Salah satu hal yang sering terjadi adalah ketika perasaan kita terlalu kuat untuk mengabaikan intuisi. Kadang, meskipun ada beberapa tanda bahaya yang jelas, kita lebih memilih untuk mengabaikan suara hati karena perasaan cinta atau rasa ketertarikan yang berlebihan. Kita merasa kalau kita bisa mengatasinya atau bahkan berpikir bahwa itu hanya perasaan sementara. Padahal, jika intuisi kita sudah memberikan sinyal, itu adalah tanda yang seharusnya diperhatikan.
Saran buat kamu, cobalah lebih mendengarkan perasaan dalam diri kamu yang mengatakan sesuatu itu tidak benar. Cinta memang bisa menutupi banyak hal, tapi seiring waktu, hal-hal yang kita abaikan akan muncul ke permukaan. Jadi, jangan biarkan perasaan mengalahkan logika!
5. Kurangnya pemahaman tentang red flags dalam hubungan

Banyak dari kita yang sebenarnya tidak tahu apa itu red flags dalam hubungan. Kalau selama ini kita hanya mengenal tanda-tanda bahaya dalam konteks umum, hubungan pribadi seringkali menyembunyikan lebih banyak sinyal yang halus. Mungkin kamu merasa bingung antara apa yang seharusnya jadi tanda peringatan dan apa yang bisa dianggap sebagai masalah kecil yang bisa diselesaikan.
Biasanya, red flags ini muncul dalam bentuk perilaku yang tidak konsisten, kebohongan kecil, atau bahkan sikap yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan dan perasaan kita. Yang perlu kamu tahu adalah, mengenali tanda-tanda ini sejak awal bisa mencegah kamu terjebak dalam hubungan yang lebih berbahaya di kemudian hari.
6. Mengutamakan cinta di atas logika dan realitas

Cinta memang bisa membuat kita buta. Kadang, kita terlalu mengutamakan perasaan dan emosi daripada logika dan kenyataan. Kita merasa bahwa meskipun banyak hal yang tidak beres, cinta kita akan cukup untuk membuat semuanya baik-baik saja. Tapi kenyataannya, hubungan yang sehat membutuhkan lebih dari sekedar perasaan. Diperlukan komunikasi yang jelas, kepercayaan, dan respect antar pasangan.
Jadi, cobalah untuk mengedepankan keseimbangan antara perasaan dan logika. Cinta memang penting, tapi jangan sampai itu membuat kamu mengabaikan hal-hal yang sebenarnya jelas-jelas tidak sehat.
Menjalin hubungan memang penuh tantangan dan terkadang kita malah merasa suka orang red flags tanpa disadari. Terpenting, kamu harus paham bahwa hubungan yang sehat memerlukan lebih dari sekadar perasaan atau harapan. Dengan mengenali tanda-tanda bahaya dan lebih mendengarkan intuisi, kita bisa menghindari terjebak dalam hubungan yang tidak menguntungkan. Cinta yang sehat datang ketika kita siap menerima diri sendiri dan pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, tanpa harus mengorbankan logika dan kenyataan.