6 Langkah Cepat Move On Setelah Ditinggal Nikah Mantan

Statement yang menyatakan, “Aku udah bahagia kok ngelihat kamu bahagia.”, adalah statement paling bullshit yang pernah ada. Sebagai manusia normal, kalau kita mencintai seseorang, kita pasti akan berusaha memilikinya dan membuatnya bahagia bersama kita.

Saat kamu melihat mantan kamu bahagia sama orang lain, jujur aja deh, hati kamu pasti sakit. Maka dari itu, sebelum hati kamu cukup kuat untuk menerima kenyataan pahit, jauh-jauhlah dari social media. Karena di situlah mantanmu akan mengumbar kebahagiaan dengan pasangan barunya.

Foto pre wedding, foto pernikahan, dan foto-foto kebersamaan lain akan menghiasi postingan mantanmu. Jika kamu belum cukup kuat, jauh-jauhlah dulu. Gak usah sok kuat.

Inget, dia udah nikah. Udah gak ada kesempatan buat kamu dapetin dia. Kecuali kalo kamu emang niat nunggu dia janda.

Gak ada gunanya lagi menyimpan foto-fotonya. Hapus semua. Barang-barang yang mengingatkan tentang dia juga dibuang saja, bakar kalo perlu. Sebisa mungkin hindari kemungkikan kamu mengenang bayang-bayang kebersamaan dengannya.

Jangan terlalu lama stuck dalam kondisi kesedihan. Gak ada gunanya lagi kamu menyesal. Semua sudah terlambat, dia sudah menikah. Tetap lakukan aktifitas yang produktif, jangan mengurung diri dikamar, apalagi sok-sokan nangis dibawah shower kamar mandi.

Hidupmu harus tetap produktif. Kembalilah bekerja, kembalilah kuliah, dan tetap lakukan yang terbaik untuk itu. Selain itu, buatlah hidupmu seimbang dengan mencoba hal-hal baru.

Misalnya kamu jarang membaca buku atau melakukan pendakian, cobalah sesekali untuk melakukannya. Mulailah membuka diri untuk melakukan hal-hal baru.

Temukan pengalaman baru yang bisa membantumu meneguhkan diri, bahwa kamu masih bisa hidup meski kamu tak akan pernah lagi bisa bersama sang mantan.

Mulailah membuka diri untuk mengenal orang-orang baru. Menjalin hubungan dengan manusia lain itu menyenangkan. Lakukan itu dengan tulus, jangan semata-mata untuk mencari pelarian.

Cobalah berkenalan dengan orang-orang baru. Dari situ kamu akan mendapatkan banyak pengalaman baru dari orang-orang yang baru kamu kenal ini. Dan mata kamu juga akan terbuka untuk melihat kenyataan yang lebih luas lagi.

Kenalan saja dulu dengan beberapa orang, gak usah terburu-buru mencari pasangan baru. Jangan sampai pasangan baru kamu hanya menjadi tempat pelarianmu. Kamu yang tau isi hatimu, pastikan betul sebelum memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan baru.

Kebanyakan orang-orang yang baru saja patah hati akan jadi melow. Dia bisa jadi lebay dan sok mengasihani diri sendiri, bisa juga jadi sok kuat dan sok bijak.

Jangan sampai kamu kaya gitu. Makanya hindari obrolan yang membahas tentang cinta. Coba cari topik lain, masih banyak ‘kan topik lain yang bisa dibicarakan.

Kamu bisa membahas tentang film, game, anime, atau kondisi bangsa ini mungkin. Jadilah manusia sosialnya seutuhnya yang kehidupannya tidak hanya berkutik dengan cinta.

Kamu gak perlu melupakannya, kamu hanya perlu menerima kenyataannya. Terima saja kalau kamu patah hati. Terima saja kalau kamu sudah gagal membangun hubungan bareng sang mantan.

Jika kamu sudah bisa berbesar hati menerima kenyataan ini, move on akan menjadi perkara mudah buatmu. Kamu tidak akan murung, kamu tidak akan sok bijak, dan juga tidak sok bijak. Kamu akan menjadi semakin tangguh.

Tidak perlu menyangkal perasaan sakitmu. Iyah, pasti sakit. Tapi saat kamu bisa menerima kenyataan ini kamu akan semakin tangguh menghadapi sesuatu yang lebih besar. Dulu manusia hanya bisa bermimpi untuk terbang dan menyebutnya mustahil untuk melakukannya. Tapi lihatlah sekarang, saat manusia mulai membuka diri menerima sesuatu yang baru, mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk terbang.

Begitu juga dengan kamu. Mungkin kamu merasa mustahil untuk bisa move on. Tapi saat kamu mau membuka diri menerima kenyataan dan membuka diri menerima sesuatu yang baru, seberat apapun move on tidak akan semustahil itu kok. Tidak ada yang mustahil di dunia ini, termasuk untuk move on sekalipun.

Tulisan ini adalah kiriman dari IDN Community. Kalau kamu ingin mengirimkan artikelmu, kirimkan ke community@idntimes.com