6 Nasihat Pernikahan untuk Meningkatkan Kebahagiaan Rumah Tangga

Hal baik yang dimaksud bukan selalu tentang hadiah. Ini juga termasuk pula tindakan kecil, seperti memberinya pujian, memanggilnya dengan sapaan kesayangan, hingga membantu pekerjaannya. 

Tindakan kecil dapat memberi tahunya bahwa kamu bersyukur atas kehadirannya di sisimu. Saat kamu merasakan kebahagiaan, bagikan kepadanya. Sesuatu yang mungkin kamu anggap sepele ini akan membuatnya tersenyum. 

Ada banyak momen kecil yang membuat pernikahan semakin bahagia. Lakukanlah hal itu maka kebahagiaan pernikahan akan bertambah. 

Kamu mungkin pernah dengar, jika pernikahan adalah bentuk cinta tanpa syarat. Padahal nyatanya, cinta tanpa syarat bukanlah persyaratan pernikahan. 

Lagi pula, dia adalah pasanganmu, bukan anakmu. Kamu dan dia bertemu sebagai dua oran dewasa yang memilih untuk menjalani kehidupan bersama. Gak ada jaminan bahwa dia akan terus mencintaimu, begitu pula dengan cintamu kepadanya. 

Kamu dan dia gak dijamin memiliki cinta tanpa syarat satu sama lain. Di dalam pernikahan, akan ada kemungkinan kamu dan dia tetap menjadi pasangan yang bahagia meskipun ada masa sulit dimana cinta berkurang. Maka dari itu yang terpenting dalam pernikahan bukan mengenai cinta tanpa syarat, tapi cinta yang mengalir lebih kuat dari hari ke hari. 

Sebesar apa pun kamu menyukai seks, nyatanya seumur hidup mungkin kamu akan mengalami penurunan libido. Ini bisa terjadi karena pertambahan usia, rutinitas kerja dan faktor lainnya. Bisa jadi juga karena kondisi lain yang membuat merasa kamu dan dia memiliki libido yang terasa gak cocok. 

Ya, seks adalah hal yang penting di dalam rumah tangga. Namun, itu bukanlah segalanya. Hasrat seksualmu bukanlah masalah pasanganmu karena itu adalah masalah kalian berdua.

Sebaiknya, gak melakukan hubungan seks saat kamu gak menginginkannya, begitu pula dengan pasanganmu. Saat dia merasa gak ingin, maka seharusnya kamu juga gak memaksanya. Ada kalanya pasangan penetrasi bukanlah hal yang diinginkan pasangan. Namun, mungkin sekedar berpelukan adalah hal yang lebih berhasil membuatnya nyaman. 

Ada banyak pernikahan yang berhasil, tapi gak sedikit pula yang berakhir dengan perpisahan. Siapa yang patut disalahkan? Salah satu pihak atau keduanya? 

Keberhasilan dan kegagalan pernikahan adalah hasil kerja sama kedua belah pihak. Pernikahan gak akan bertahan bila keduanya gak bersedia untuk berkompromi. 

Mungkin dia gak rapi dan tertata sepertimu, atau dia melakukan pekerjaan dengan lambat. Tugasmu adalah membimbingnya dengan kesabaran. Inilah seni sebuah pernikahan, di mana kamu beradaptasi dengan dia yang awalnya adalah orang asing. 

Anak adalah kebahagiaan terbesar bagi pasangan yang memang menginginkannya. Namun, ketika dikaruniai anak pertama, ada banyak perubahan yang terjadi di dalam hidup. 

Jika biasanya kamu dan dia telah menetapkan rutinitas berdua, kemungkinan besar semua akan berubah saat telah menjadi orangtua baru. Misalnya, tidur malammu akan terganggu karena tangisan bayi, waktu istirahatmu berkurang, hingga keuangan yang harus dialokasikan untuk tumbuh kembang anak. 

Bila gak disiapkan dan disikapi dengan bijak, kehadiran anak bukan gak mungkin dapat memicu perselisihan antara kamu dan dia. Jika dibiarkan, kondisi ini akan memupuk kebencian kepada pasangan dan akhirnya berdampak buruk pada anak. 

Maka dari itu, sangat penting untuk tetap memperhatikan emosi dan kebutuhan masing-masing saat telah menjadi orang tua baru, terutama di dua tahun pertama kelahirannya. Kamu juga sebaiknya jangan sungkan untuk meminta bantuan dari keluarga dekat, mempekerjakan pengasuh, atau datang ke psikolog jika dirasa membutuhkannya. 

Berumah tangga dan menjadi orangtua adalah kerja sama. Apakah kamu memutuskan untuk mengurus rumah tangga atau tetap bekerja di kantor, semua bukan masalah. Kamu mungkin bekerja keras dengan cara yang gak dilihat oleh pasangan, maka dia juga sama. 

Jangan pernah membandingkan siapa di antara kamu dan dia yang bekerja lebih keras. Kamu berdua adalah partner dan rumah tangga bukanlah sebuah kompetisi. Gak ada yang menang dan kalah di dalam hal ini. 

Sebaiknya, berkompromi mengenai pembagian tugas. Ungkapkan dengan cara yang baik bila kamu membutuhkan bantuannya. Hargai pula setiap pekerjaan yang telah dilakukan oleh pasangan dan selalu katakan terima kasih. 

Ingat, rumah tangga adalah kerja sama, bukan kompetisi. Rumah tangga akan berhasil jika keduanya bersedia kompromi. Terapkan pula enam nasihat di atas agar rumah tangga kian bahagia, ya!