6 Silent Killer dalam Pernikahan yang Sering Disepelekan, Waspadai!

Masalah sekecil apapun dalam pernikahan tetaplah masalah yang tidak boleh disepelekan. Sebab, bisa saja akan meledak ketika sudah menggunung di pikiran tanpa diketahui satu sama lain. Maka dari itu, perlu mewaspadai bahaya silent killer dalam pernikahan.
Silent killer adalah masalah kecil yang tidak pernah mau diselesaikan dan perlahan-lahan menghancurkan hubungan rumah tangga. Beberapa pasangan ada yang secara sengaja membiarkannya begitu saja, paling miris bahkan tidak menyadarinya sehingga menjadi getah kehancuran rumah tangga. Solusinya, kamu perlu mengenali macam-macam silent killer dalam pernikahan sekaligus tanda-tandanya agar bisa mencari solusinya secara tepat. Cari tahu selengkapnya di artikel ini!
1. Berinteraksi diam-diam dengan lawan jenis (silent socializing)

Mayoritas kita seringkali tidak bisa lepas dari interaksi dengan lawan jenis. Namun, jika interaksi dilakukan tanpa hal yang urgent ini berbahaya. Nah, yang termasuk silent socializing dalam pernikahan ini, umumnya interaksi dilakukan lewat media sosial.
Tentu saja, tidak hanya sekedar menyukai postingan atau memberi komentar. Tapi, sudah intens lewat direct message media sosial atau WhatsApp. Meskipun terkesan sepele, seringnya melakukan interaksi diam-diam lewat medsos lama-lama bikin nyaman dan bisa menjurus pada perselingkuhan jika terus disepelekan.
2. Tidak ada ritual apapun dengan pasangan sebelum tidur (silent night)

Ritual malam sangat penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Apabila sudah terjadi silent night dalam hubunganmu, perlu hati-hati kemungkinan berpotensi bikin pasanganmu kesepian dan ini memicu ketergantungan pada kesenangan dari pihak ketiga. Menghawatirkan sekali bukan?
Maka dari itu, jika saat menjelang tidur dengan pasanganmu lakukan pillow talk atau foreplay rutin. Bangun bonding dengan pasanganmu dengan rutin ngobrol dan cuddling sebelum tidur. Dengan begitu, doi tidak akan merasa kesepian dan menjalin hubungan gelap dengan yang lain.
3. Selalu sibuk main HP saat berduaan (silent scrolling)

Ritual malam sangat penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Apabila sudah terjadi silent night dalam hubunganmu, perlu hati-hati kemungkinan berpotensi bikin pasanganmu kesepian dan ini memicu ketergantungan pada kesenangan dari pihak ketiga. Menghawatirkan sekali bukan?
Maka dari itu, jika saat menjelang tidur dengan pasanganmu lakukan pillow talk atau foreplay rutin. Bangun bonding dengan pasanganmu dengan rutin ngobrol dan cuddling sebelum tidur. Dengan begitu, doi tidak akan merasa kesepian dan menjalin hubungan gelap dengan yang lain.
4. Tidak menjalin solidaritas yang berkesan (silent solidarity)

Cuma karena sudah sering bareng pasangan di rumah merasa tidak perlu lagi kencan. Padahal, membangun cerita di luar rumah bersama pasangan memiliki kesan solid yang lebih berarti. Jika kebutuhan ini disepelekan jadi silent solidarity dalam jangka waktu yang lama lambat laun pernikahanmu akan terasa hambar dan membosankan.
Apalagi kalau pasanganmu tipe orang yang mudah bosan, bahaya sekali menolak ajakannya untuk kencan. Misalnya merasa cukup repot untuk kencan di luar karena ada anak yang masih balita, coba bikin ruangan romantis sendiri di rumah untuk quality time dengan pasangan. Jadi, tidak ada alasan untuk membangun keharmonisan dalam rumah tangga.
5. Diam-diam menggunakan uang di luar budget (silent spending)

Soal keuangan dalam keluarga harus terbuka tidak boleh ada yang diam-diam mengeluarkan uang di luar budget. Jika terus dijadikan kebiasaan bukan tidak mungkin pasanganmu akan marah besar dan melabeli kamu seorang pembohong, meskipun memang ada hakmu pada uang yang dibelanjakan. Tetap komunikasikan dengan pasangan sebelum menggunakannya demi tercapainya tujuan keuangan yang sehat dalam keluarga.
6. Malas membantu urusan domestik (silent sloth)

Kita memang sudah terbiasa hidup di lingkungan yang hanya mengharuskan istri untuk mengurus rumah dan merawat anak. Hal ini membuat suami enggan membantunya karena merasa mempunyai peran yang berbeda yaitu bekerja menafkahi keluarga. Padahal dalam rumah tangga butuh kerja sama, ketika kondisinya memungkinkan untuk membantu maka dibantu.
Bila silent sloth secara terus-menerus karena alasan sudah menunaikan kewajiban yang lain, akhirnya membuat pasanganmu tidak nyaman. Hubungan pernikahan itu butuh saling simpati dan empati. Jika tidak, apa yang menjadi alasan kalian mencintai lalu menikah?
Nah, mulai sekarang segera deteksi apakah kamu dan pasangan sudah mengalami semua atau salah satu silent killer dalam pernikahan. Jika iya, hati-hati dan segera ubah kebiasaan burukmu dan pasangan kalau tidak mau berujung pada perceraian hanya karena masalah kecil yang menggunung ini.