6 Tantangan yang Harus Dilakukan saat Ingin Move On dari Mantan

Saat keinginan ini muncul, kamu sebenarnya tidak merindukan dia. Dirimu hanya merasa seperti berutang permintaan maaf atau penjelasan sekalipun itu sudah pernah kamu sampaikan. Ada keinginan untuk terus mengulanginya.

Terselip harapan bahwa dengan kamu menghubunginya lagi, hubungan kalian yang pernah begitu indah tidak terputus begitu saja. Maksudmu untuk tetap menjalin silaturahmi dengannya baik. Cuma waktunya belum tepat karena baik perasaan maupun pikiranmu tentangnya masih kacau.

Perpisahan yang disebabkan oleh masalah besar dan perselisihan tajam rawan membuatmu sakit hati. Namun, berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak sedikit pun mendendam. Bukannya berusaha membalas rasa sakit hati, kamu justru harus terus belajar untuk menetralkan perasaan negatif itu.

Cukuplah pengalaman menyakitkan itu terjadi di masa lalu. Jangan luka lama tersebut dibawa-bawa lagi ke masa kini. Hatimu hanya akan bertambah sakit kalau kamu terus berupaya mencelakainya.

Misalnya, setiap kamu mulai dekat dengan lawan jenis, dirimu membandingkan dia dengan sang mantan. Baik kamu merendahkan maupun mengunggulkan mantan, keduanya sama-sama menghambatmu buat move on.

Baik atau buruknya dia serta masa-masa kalian bersama harus ditutup sampai di sini. Kamu perlu membuka diri terhadap orang baru dan berbagai kemungkinan atas perkembangan hubungan tersebut. Jangan biarkan dirimu seakan-akan masih dibayangi sosok mantan.

Menjelek-jelekkan berarti ada kesengajaan darimu buat menjatuhkan citra mantan. Kamu ingin dia terlihat buruk bahkan melebihi aslinya. Tentu saja ini sama dengan dirimu memfitnahnya.

Parahnya, perkataanmu tentang mantan cenderung cepat dipercaya orang-orang. Kamu kan, pernah begitu dekat dengannya. Semua ucapanmu dikira murni pengetahuanmu atas dirinya luar dan dalam.

Bedakan poin ini dengan poin pertama, yaitu kamu tak perlu menghubunginya lagi. Kalau sekadar tidak mengontaknya kembali, kamu punya kontrol besar atas hal tersebut. Akan tetapi, kamu tetap gak bisa menghindarinya 100 persen.

Misalnya, ketika tahu-tahu kamu dan dia bertemu di suatu tempat. Masa dirimu bakal langsung kabur dan membuatnya terheran-heran dengan reaksimu? Kuatlah menghadapi perjumpaan dengan mantan yang tidak bisa dihindari. Gak usah panik, bahkan bila dia mengajakmu bicara.

Gawat kalau kamu masih sempat kesal saat ia membina hubungan dengan orang lain. Jelas sudah bahwa kamu cemburu berat. Padahal, di antara kalian sudah tak ada hubungan apa-apa.

Meski perasaanmu padanya belum tentu cinta, ini jelas menandakan kamu masih belum mampu beranjak darinya. Dia akan berpacaran dengan siapa pun, semestinya dirimu tak lagi tertarik untuk tahu apalagi ikut campur dan sewot.

Semua tantangan di atas kudu dijawab bila kamu asli ingin move on dari mantan. Tanda keberhasilanmu menjawabnya ialah kembalinya kepercayaan dirimu buat berinteraksi dengan mantan. Tentu sebatas sebagai kawan lama. Bukan kamu masih menaruh harapan padanya atau malah diam-diam menyimpan kebencian.