7 Alasan Kenapa Kamu harus Tinggal Berdua setelah Menikah 

Pernikahan yang sehat adalah pernikahan yang membebaskan kedua pihak berpendapat tanpa paksaan dan tekanan. Memilih tinggal berdua dengan pasangan, bisa menjadi jalan berdiskusi yang lebih lancar. Kamu dan pasangan boleh mempertimbangkan pendapat pihak lain seperti mertua dan ipar, namun keputusan tetap di tangan kalian berdua.

Ada dimana masa kalian beradu pendapat hingga berselisih, hal ini wajar dan tanpa canggung jika kalian tinggal berdua saja. Namun jika menumpang di rumah orang tua, mungkin akan tidak nyaman dan ujung-ujungnya kamu dan pasangan bisa saling silent treatment yang justru tidak sehat untuk pernikahan.

Memiliki kesibukan masing-masing setelah menikah membuat kamu dan pasangan mungkin bingung mengatur waktu yang berkualitas. Tinggal berdua membuat kalian bisa membuat stock waktu yang tepat untuk quality time, tanpa canggung dan terburu-buru.

Banyak riset mengatakan, menyediakan waktu yang berkualitas setiap hari seperti sebelum tidur akan membuat pasangan jauh lebih bahagia dan berpengaruh pada produktivitas. Kalian bisa mengobrol dan ngopi santai di sela-sela waktu atau sekedar sharing soal finansial dan perencanaan anak dengan pasangan.

Kondisi keuangan jadi salah satu indikator kebahagian pasangan, termasuk keterbukaan soal keuangan masing-masing. Kalau kamu dan pasangan tipe terbuka soal finansial kalian bisa bebas mengatur keuangan tanpa intervensi dari pihak lain. Kalian mungkin bisa sharing tabungan dan saling mendukung keuangan, hal ini akan menjadi pembelajaran untuk pasangan baru agar lebih mandiri secara finansial

Terkadang, tinggal dengan orang tua memang bentuk berbakti namun beberapa orang tua merasa bahwa kondisi keuangan anaknya juga menjadi tanggung jawabnya. Padahal kamu dan pasangan punya hak penuh atas pengelolaan keuangan keluarga kecil kalian.

Sebagai manusia, wajar kok kalau kamu lagi emosi dan marah meledak-ledak. Dan hal ini jelas sulit kamu lakukan kalau kamu tinggal dengan orang tua. Perasaan canggung membuat kamu dan pasangan kesulitan mengekspresikan emosi. Alhasil, emosi kamu dan pasangan nggak tervalidasi dengan benar, dampaknya bisa stress berkepanjangan.

Tinggal berdua dengan pasangan, kamu bebas mengekspresikan emosi yang memuncak di ubun-ubun. Setelahnya, kamu bisa riles sedikit dan mencoba untuk saling refleksi kesalahan masing-masing, tentu hal ini bisa jadi penambahan bumbu dalam pernikahan tiap pasangan.

Kamu dan pasangan mungkin punya preferensi soal rumah dan tata letaknya, jika tinggal berdua kalian bebas berkreasi untuk hal itu. Kondisi rumah yang sesuai dengan keinginan, meskipun minimalis tapi rapid dan nyaman bisa bikin mood kamu dan pasangan lebih baik.

Alih fungsi barang seperti rak dan lemari bebas kalian lakukan sesuai kemauan, bukan tidak mungkin jika tinggal dengan orang tua hal ini akan sulit kalian lakukan. Terkadang peletakan barang yang tak sesuai bagi orang tua mungkin akan jadi perselisihan kalau mood kamu atau pasangan sedang nggak bagus.

Seorang anak yang tinggal hanya dengan kedua orang tua jelas berbeda dibanding jika tinggal bersama kakek dan nenek. Seorang kakek dan nenek lebih cenderung ‘memanjakan” cucunya dibanding ayah dan ibunya. Mungkin karena mereka menganggap anak-anak adalah kesayangan, tidak jarang hal ini membuat anak-anak tidak merasakan peran ayah ibunya secara utuh.

Intervensi yang cukup besar memiliki pengaruh terhadap perilaku anak-anak. Program kamu dan pasangan untuk anak mungkin tak terealisasi dengan baik jika masih tinggal dengan orang tua, seperti komitmen ‘no screentime’. Ujung-ujungnya anak-anak hanya merasa ‘dituruti’ oleh kakek dan neneknya

Pertimbangan mempunyai anak mungkin sudah kamu bicarakan panjang lebar dengan pasangan, termasuk bagaiamana pola parentingnya. Memilih tinggal berdua adalah hal yang terbaik jika kamu dan pasangan tipe pemerhati parenting anak. Kamu dan pasangan bisa saling memantau apakah perencanaan parenting kalian berhasil pada anak-anak, jelas tanpa intervensi pihak lain.

Mungkin sesekali kakek dan nenek berkunjung, namun anak tetap mengikuti pola parenting yang dibangun orang tuanya sejak awal. Sederhananya jika kamu dan pasangan punya time budget untuk anak bermain outdoor 3 jam sehari, anak akan mengikuti pola itu jika kalian rutin menerapkan tanpa campur tangan keluarga lain. Berbeda halnya dengan tinggal dengan orang tua, anak-anak akan merasa terbebas tanpa aturan yang mana akan berdampak pada pembelajaran tanggung jawab si anak nantinya.

Beberapa hal di atas adalah alasan kenapa kamu dan pasangan lebih baik tinggal berdua. Sudahkan kamu dan pasangan menerapkannya?