7 Alasan 'Orbiting' Sangat Berbahaya dan Seram untuk Kesehatan Jiwa

Ini alasan pertama orbiting itu sesuatu yang berbahaya dan seram. It's ok ketika kamu senang sudah tahu keadaannya lewat media sosial, tapi rasa senang itu akan berubah menjadi kesedihan mendalam dan berubah menjadi sebuah keterpurukan.

Pasti kamu selalu berpikir ketika melihat postingannya, "harusnya kamu ikut berfoto dalam unggahannya tersebut". Walaupun kamu merasa baik-baik saja, melihat kembali mantan apalagi ia terlihat biasa saja tanpa dirimu, hati kecil berkata sebaliknya gaes. Sakit dan perih.

Selain perasaan sedih dan terpuruk, setelah momen putus cinta. Melihatnya kembali walau hanya lewat foto akan menimbulkan rasa sakit yang mendalam. Apalagi jika kamu dengan mantan putus secara tidak baik-baik, rasa sakitmu akan terasa tersayat-sayat.

Kamu akan mengingat bagaimana rasanya putus cinta dengannya di masa lalu, pertengkaran yang kalian alami sebelum putus, hingga perasaan bersalah kenapa hubungan kalian berakhir. Unfollow atau block mantan menjadi upaya yang baik untuk mencegah hal ini.

Bagaimana kamu membuka lembaran bahkan buku baru, jika masih dibayang-bayangi masa lalu? Ayolah gaes, cinta untukmu bukan hanya sebatas dirinya saja. Masih banyak cinta yang lain, terbentang untukmu yang ingin membuka diri di setiap keputus asaan.

Cinta boleh berakhir, tapi hidup akan terus berlanjut. Untuk itu, kamu enggak perlu selalu menengok ke belakang, tatap masa depanmu yang lebih indah dari sebelumnya. Jadikan rasa sakit masa lalumu menjadi semangat, bukan penghalang untuk buku baru-mu.

Obsesi berlebihan terhadap sesuatu masuk dalam kategori gangguan kejiwaan lho! Begitupun dengan sikap orbiting. Jika stalking atau voyeurisme hanya sebatas menguntit, pada perilaku orbiting lebih ekstrem dan berbahaya dari hal tersebut.

Selain menguntit, kamu juga menunjukkan eksistensimu dalam akun sang mantan. Dengan cara seperti melihat instagram story, menyukai foto, bahkan meninggalkan komentar di unggahannya. Selain menimbulkan obsesi berlebihan, kamu pun akan kehilangan banyak waktu berharga hanya untuk kepoin media sosial mantan.

Gimana rasanya ketika kamu melihat unggahan foto sang mantan bersama pasangan barunya? Selain sedih, sakit hati, marah, bahkan benci. Apalagi jika kalian baru saja putus lalu si mantan langsung mempunyai pasangan baru, dan pamer di media sosial. FYI, marah sebenarnya baik lho! Tapi dalam batas normal.

Tapi jika si mantan mem-posting foto dengan sang pasangan baru setiap hari, yakin kamu enggak akan marah setiap hari? Awas lho cepat tua. Selain efek psikologis yang mengerikan, marah berlebihan pun akan berdampak negatif pada kesehatanmu lho! Seperti mudah terserang darah tinggi, serangan jantung, bahkan stroke. Ih ngeri!

Ini juga bahaya nih! Siapa yang dapat menolak yang namanya kenangan, apalagi kenangan indah nan manis? Dengan kamu melihat setiap unggahan mantan, memori akannnya pun akan muncul. Bahkan setiap postingan-nya saat sekarang, akan kamu sangkut pautkan dengan kenangan kalian di masa lalu.

Tapi seindah-indahnya memori, adalah memori yang bisa dikenang dengan baik. Jika kamu bisa putus dengan mantan, itu berarti mantan beserta kenangannya itu tidak baik untukmu. Jadi, tombol unfollow atau block adalah jalan terbaik.

Coba tukar posisimu dengan posisi mantan yang kamu 'orbit' itu? Enak enggak rasanya gaes? Ketika mantanmu menguntit dan selalu nimbrung di media sosilmu, rasanya risih ya. Dia dan dirimu akan sama-sama susah move on lho! Atau bahkan mantanmu yang kamu orbit itu akan merasa kesal dengan kelakuanmu.

Sudah deh, berhenti untuk melakukannya. Banyak hal negatif untuk mantanmu terlebih untuk dirimu sendiri yang berasal dari perilaku 'orbiting'. Apalagi jika hubungan kalian itu toxic relationship dan berakhir dengan tidak baik-baik, 'tutup buku' adalah jalan terbaik. Termasuk untuk tidak meng-orbit di media sosial milik mantan.

Itulah tujuh alasan perilaku 'orbiting' sangat berbahaya dan seram untuk kesehatan jiwa dan kelangsungan hidupmu. Jadi, masih mau melakukannya?