7 Kelakuan Minus yang Bikin Teman-teman Angkat Kaki dari Hidupmu

Bercanda dengan teman sih wajar-wajar saja ya! Tapi jangan lantas menjadikan kekurangan temanmu sebagai bahan bercandaan. Misalnya, rambut temanmu yang keriting diibaratkan sebagai mie hitam atau karena dia sulit mengucapkan huruf "r", kamu jadi suka menjadikan itu sebagai bahan bully-an. Mungkin awalnya temanmu itu masih ikutan tertawa, tapi lama-lama kesabaran orang juga ada batasnya, lho.

Kalau kamu gak juga mengubah sikap, bukan gak mungkin dia jadi malas berdekatan denganmu. Ini baru satu orang ya, bayangkan kalau hampir semua teman dekatmu pernah kamu perlakukan seperti itu. Bisa-bisa kamu jadi kesulitan memiliki teman lagi nih. 

Kamu pasti setuju kalau orang sombong itu sangat menyebalkan. Begitu pula yang dirasakan oleh teman-temanmu tiap kali kamu mulai meninggikan diri. Mungkin maksudmu menyombongkan diri supaya mendapat perhatian dari mereka. Tapi tujuan itu salah besar, lho! Gak ada orang yang suka melihat orang lain pamer barang-barang mewah yang dimilikinya. Selain membuat orang yang melihat merasa iri, gak penting juga sebenarnya kamu pamer di depan mereka.

Apalagi jika di antara teman-temanmu hanya kamu sendiri yang terbilang sudah mapan secara ekonomi. Bersikap angkuh seperti itu cuma membuat mereka merasa sedang direndahkan. Gak heran kalau lama-lama mereka memilih menghindar darimu. 

Ketika ada teman yang sedang mendapatkan masalah, sebagai kawannya kamu patut bersimpati. Jika memungkinkan, berikan dia bantuan sesuai dengan kemampuanmu. Tapi ingat, jangan lantas ikut campur terlalu dalam dengan masalah tersebut. Apalagi sampai menyuruh temanmu melakukan ini dan itu, dengan dalih ingin memberikan solusi.

Tentunya temanmu sudah cukup dewasa untuk menghadapi masalahnya sendiri. Memberikan saran dan masukan sudah lebih dari cukup kok. Terlalu ikut campur malahan membuatnya merasa terganggu. Belum lagi jika saran yang kamu paksa dilakukan tadi tidak membuahkan hasil, alias membuat masalah semakin runyam.

Nah, siapa yang bakal bertanggung jawab nantinya? Gak heran deh, kalau ke depannya hubungan kalian justru menjadi renggang. 

Pasti kamu sering mendengar istilah janji adalah hutang. Makanya jangan sembarangan mengumbar janji kalau pada akhirnya kerap kali gak kamu tepati. Seperti memberikan harapan palsu pada teman-temanmu. Bilangnya bulan depan akan mentraktir teman satu kelas makan bersama, tapi kenyataannya kamu malah pura-pura lupa.

Kalau baru kejadian sekali sih, bisa dimaklumi ya anggap saja temanmu kena prank. Tapi kalau tiap kali menjanjikan sesuatu gak pernah ditepati, itu sih sudah kelewatan. Selain bakal membuat teman-temanmu kecewa, kelakuan minusmu itu juga bisa membuat mereka sulit percaya lagi padamu, lho. 

Memang saling membantu antar teman itu baik dan patut dicontoh, tapi jika mendekati teman pas ada maunya saja itu sih keterlaluan namanya. Sedangkan saat kamu lagi sukses dan bahagia tanpa masalah, suka menyendiri dan enggan berbagi suka cita bareng mereka. Traktir makan kek, atau ajak teman-temanmu jalan-jalan gitu.

Sementara saat lagi butuh bantuan, kamu tanpa rasa malu selalu suka merepotkan mereka. Meminta teman-temanmu untuk memaklumi keadaanmu dan membantumu keluar dari masalah tersebut. Beruntung kalau mereka masih mau menolong. Tapi gak salah juga kalau pada akhirnya, mereka memilih menghindar sekalian darimu ketika tahu kamu lagi ada masalah. 

Namaya bergosip bareng teman-teman itu rasanya memang menyenangkan, apalagi jika membicarakan salah satu teman yang sering gak kelihatan batang hidungnya. Namun tanpa sadar, ketika kamu mulai senang membahas keburukan temanmu sendiri di belakangnya, teman-temanmu yang lain jadi mulai waspada. Mereka berpikir, jangan-jangan saat mereka gak ada, kamu juga jadi kompor untuk menceritakan keburukan mereka.

Bukan gak mungkin, lama kelamaan teman-temanmu yang pernah jadi korban mulut pedasmu itu akan pelan-pelan menjauhimu. Lagi pula siapa juga yang suka kalau aib-nya diumbar-umbar, sama teman sendiri lagi! Makanya, hati-hati ya kalau bicara!

Ketika punya masalah kamu gak pernah pikir panjang buat minta bantuan ke teman-temanmu. Eh giliran mereka kesulitan dan ingin gantian minta tolong, kamu malah merasa direpotkan. Alhasil, kamu kerap kali menolak permintaan mereka. Bahkan selalu saja ada alasan darimu agar tidak bersinggungan masalah mereka. Tega banget sih!

Gimana, apakah ketujuh sikap minus di atas mayoritas ada padamu? Jika iya, bersyukurlah karena kamu lekas menyadarinya. Segera perbaiki sikap buruk tersebut ya! Gak mau kan, sampai gak punya teman gara-gara tidak bisa menjaga sikap?