Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tanda Kamu sedang Stuck di Circle Pertemanan yang Kurang Membangun

Pixabay/Kevin Phillips
Pixabay/Kevin Phillips

Lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat mempengaruhi perkembangan manusia baik secara psikis, kognitif, moral dan sosial. Salah satu sub pengaruh lingkungan yang dekat dengan kompleksitas pergaulan di masyarakat adalah hubungan psikologi pertemanan.

Hubungan pertemanan pada masa sekolah hingga kuliah maupun di masyarakat sangatlah luas, akan tetapi tidak semua teman di sana benar-benar memenuhi kualifikasi dari sebuah pertemanan yang mendukung perkembangan dan memliki visi dan misi serta tujuan yang sama denganmu.

Tanda-tanda di bawah ini dapat membantumu menganalisa sejauh mana indikator-indikator yang kurang baik dalam hubungan pertemanan kamu. Jika tanda-tanda di bawah ini sering kamu rasakan, alangkah baiknya kamu segera mengambil beberapa tindakan dengan berbicara lebih dalam dengan mereka dan mencoba menasihatinya atau pergi mencari relasi baru yang di luar dari lingkup tersebut.

Selain itu, sebelum kamu mencari relasi baru kamu juga harus sadar bahwa di dunia ini tidak ada orang yang benar-benar cocok dengan orang lain maka kamu harus senantiasa bersyukur dan ikhlas menerima perbedaan dalam pertemanan tersebut.

1. Waktu bertemu dengan mereka, kamu sering merasa 'terpaksa sabar' dalam menghadapinya

Pixabay/Pexels

Awalnya, hubungan pertemanan kamu bermulai dengan baik, kamu merasa nyaman dengan teman-temanmu. Akan tetapi sampai pada titik di mana adakalanya kamu bosan dengan pertemanan yang hanya itu-itu saja dan terkesan condong pada satu golongan.

Hal tersebut bisa terjadi ketika dalam sebuah lingkungan sekolah, kampus atau di luar instansi, mereka lebih mengutamakan berdiskusi dengan teman se-gengnya saja. Kini, seringkali kamu bergumam ‘huffhh’ saat berdiskusi hanya dengan mereka yang sudah kamu tau sifatnya dari awal meskipun kamu tau hal tersebut bukan berarti tidak baik karena dapat meningkatkan solidaritas.

2. Berbicara dari sudut pandang mereka sendiri dan terkesan semaunya

Pexels/Elijah O'Donnell
Pexels/Elijah O'Donnell

Ketika kamu menyarankan solusi dari permasalahan, seringkali mereka menyanggah dengan memberikan pendapatnya untuk kepentingan diri mereka sendiri. Saat kamu ingin menasihati, kamu malah seakan tidak dianggap, tapi mereka tetap membutuhkan bantuanmu, egois sekali bukan?

3. Menyela pembicaraan serius darimu dan sering tidak mendengarkanmu

Pexels/mentatdgt

Saat kamu sedang berbicara serius tentang masalahmu, mereka tidak langsung mendengarkannya sampai selesai tapi malah saling menyela dan justru menceritakan kejadian pribadinya juga yang mirip denganmu tanpa memberi solusi.

4. Mencurahkan isi hati mereka tentang lawan jenis secara berlebihan, terkesan 'bucin' dan kurang dewasa

Pexels/VisionPic.net
Pexels/VisionPic.net

Wajar saja jika dalam satu geng temanmu membicarakan persoalan yang sangat mengandalkan hati dan logika yang seringkali kontradiksi seperti ini. Akan tetapi berbeda dalam lingkup pertemananmu, kamu merasa terganggu dengan mereka yang berlebihan dalam menanggapi persoalan hati yang jelas-jelas belum pasti. Kamu sudah menasihatinya dengan bijak, akan tetapi kamu sadar bahwa mereka tidak semudah itu menerima saran darimu.

5. Suka sering menggosipi antar geng lain dan cenderung rasis

Pixabay/StockSnap
Pixabay/StockSnap

Siapa sih orang di muka bumi ini yang tidak pernah bergosip? Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia pasti pernah membicarakan baik kebaikan maupun keburukan orang lain. Meskipun begitu, hal tersebut berbeda dengan mereka teman-temanmu yang sering membicarakan keburukan orang lain yang menurutmu berlebihan. Kamu merasa hal ini dapat membatasi perkenalanmu dengan temanmu yang lain karena tidak bisa lagi netral dalam bersosialisasi.

6. Bermuka dua saat ada tanda-tanda perpecahan

Pexels/The Coach Space
Pexels/The Coach Space

Tentunya dalam setiap pertemanan akan selalu ada permasalahan, baik itu karena perbedaan prinsip, pendapat atau bahkan hal yang sepele. Salah satu cara yang dilakukan teman-temanmu supaya pertemanan kalian awet adalah dengan berpura-pura tidak terjadi konflik apapun sedangkan kamu dapat melihatnya dari segi netral dari mereka yang sama sama melakukan hal tersebut. kamu merasa lelah karena memikirkan berbagai cara supaya mereka kembali berdamai dengan cara yang 'real' dan sehat.

7. Mereka selalu menyuruhmu untuk peka padanya dan ingin selalu dipahami dari pembicaraannya yang panjang, berbelit, dan tidak terlalu penting bagimu

Pixabay/Ryan McGuire
Pixabay/Ryan McGuire

Tidak ada salah satu dari mereka yang dapat mengimbangi percakapan yang berbobot sebagai kebutuhan hidupmu. Kamu berusaha memahami mereka, akan tetapi kamu merasa bahwa mereka tidak sepenuhnya memahami dirimu. Terlebih lagi mereka tidak memberi saran yang baik ketika kamu sedang gundah dalam bercurhat, seperti tidak ada lagi batasan nyata antara peduli dengan hanya sekadar 'kepo' pada dirimu.

8. Ketika bersama mereka, kamu terus berpura-pura senang karena merasa masih membutuhkan pertemanannya

Pixabay/Gino Crecoli
Pixabay/Gino Crecoli

Kamu meyakini bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. maka dari itu, kamu cenderung takut kecewa dan malu ketika memutuskan untuk tidak berteman baik lagi dengan mereka.

Itulah 8 tanda yang menunjukkan bahwa kamu sedang stuck dalam lingkungan pertemanan yang menurutmu kurang membangun. Hal tersebut wajar jika dialami oleh sebagian besar manusia. Semua tergantung dari bagaimana cara kamu menyikapi dan menyelesaikan masalah dengan temanmu, tapi sebelumnya jangan lupa juga untuk  introspeksi diri terlebih dahulu ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurul Fitriyah D.A
EditorNurul Fitriyah D.A
Follow Us