5 Alasan Gak Tepat untuk Tetap Bertahan dalam Hubungan Toksik, Cinta?

Sejatinya, tak ada alasan apa pun untuk bertahan dalam sebuah hubungan toksik atau toxic relationship. Cinta ataupun harta, restu orangtua, maupun dia yang berjanji sehidup semati, semua itu gak akan menjamin kebahagiaan, jika kamu bersama dengan orang yang salah. Namun, tentunya gak semua orang punya pemikiran seperti ini.
Bagi beberapa orang, definisi hubungan toksik itu sangat kabur dan gak jelas. Alhasil, banyak juga yang memilih bertahan dalam sebuah hubungan yang sebenarnya gak membuat mereka bahagia. Alasan tak tepat itu tentu beragam, seperti pada lima poin berikut ini.
1. Punya cinta yang begitu dalam untuk si dia
Cinta sama sekali bukan alasan yang tepat untuk bertahan dalam hubungan toksik. Hubungan yang membuatmu gak bahagia dan justru merasa menderita setiap harinya, jelas akan terus begitu selamanya. Gak ada yang akan bisa berubah hanya dengan mengandalkan cinta.
Lagi pula, cinta sama sekali gak memberikan kebahagiaan jika kamu bersama dengan sosok yang gak mencintaimu. Dia yang begitu toksik sudah pasti gak benar-benar mencintaimu sepenuh hatinya.
2. Kamu hanya kasihan semata dengannya
Bertahan dalam hubungan toksik memang sering kali disebabkan oleh alasan yang gak masuk akal. Salah satunya adalah alasan kasihan. Biasanya, ini disebabkan oleh pasangan yang senang memanipulasi pikiran, sehingga membuatmu merasa kasihan dengan kondisinya.
Dia bisa dengan mudahnya berakting seolah hidupnya sangat menderita. Serta menjadikan penderitaannya tersebut untuk menyakitimu dan membuatmu membenarkan tindakan toksiknya.
3. Takut hidup sendiri tanpa pasangan
Alasan selanjutnya adalah karena kamu takut hidup sendiri. Ketakutan ini juga bisa muncul karena hasil manipulasi pikiran yang dilakukan oleh pasangan yang toksik. Setiap hari, kamu dibuat percaya bahwa dirimu memang gak pantas bahagia. Dia juga menjadi satu-satunya orang yang mau menerimamu.
Sadarlah bahwa itu semua gak benar. Justru hubungan yang toksik itulah yang membuat kamu gak bahagia. Masih banyak orang di luar sana yang akan bisa membuatmu merasa dicintai dengan utuh.
4. Gak mau jadi bahan gibah orang lain
Bertahan dalam hubungan toksik, hanya karena gak mau jadi bahan omongan orang lain adalah alasan gak masuk akal berikutnya. Kamu juga harus menyingkirkan alasan ini dari pola pikirmu. Bagaimanapun juga yang menjalani hidup ini adalah dirimu sendiri. Jadi, kamu pula nantinya yang merasakan kebahagiaan atau bahkan sakit hatinya.
Jika hanya karena omongan orang lain kamu merasa harus bertahan dalam hubungan toksik, itu artinya kamu membiarkan dirimu tersiksa seterusnya. Gak akan ada titik terang dan kebahagiaan yang menghampiri, jika kamu gak menciptakannya sendiri.
5. Masih yakin jika dia akan berubah
Keyakinan bahwa pasangan toksik akan berubah adalah pola pikir yang keliru. Mungkin suatu saat nanti dia benar-benar akan berubah, tapi bukan denganmu. Dia sudah tahu bahwa kamu menerima dirinya yang sekarang dengan segala hal negatif yang ada padanya, lalu apakah kamu masih berpikir dia akan berubah?
Seseorang yang toksik gak akan bisa mengubah sifatnya jika bukan karena keinginannya sendiri. Sampai kapan pun juga, dia akan tetap seperti itu terlebih jika kamu gak memberikan teguran dan memilih untuk diam saja.
Hubungan toksik gak seharusnya kamu dapatkan. Siapa pun dirimu, kamu pantas untuk bahagia bersama orang yang tepat. Jangan pernah menggadaikan kebahagiaanmu untuk sesuatu yang keliru.