Apakah kamu pernah bertanya-tanya, kenapa hubungan yang kamu jalani selalu berakhir sebelum bahagia tiba? Kamu tidak bisa sepenuhnya menyalahkan masa lalu atau mantan kamu, pola hubungan dan dinamika dalam dirimu ikut andil di dalamnya. Barangkali memang kalian tidak cocok, namun cobalah melihat secara keseluruhan apa yang sebelumnya terjadi.
Beberapa hal di bawah ini akan menguraikan dengan sederhana, kenapa sampai kamu atau dia bisa terlalu mudah untuk berucap kata pisah.
Barangkali kamu yang terlalu menerima sampai kamu lelah sendiri menghadapi tingkah dia yang kerap mengendalikanmu. Atau justru sebaliknya, kamu yang ingin bersikeras mengubah kebiasaan dia yang menurutmu buruk.
Perhatikan, apakah kamu pernah menyesal karena baru sadar terlalu mengontrol dia? Coba kendalikan diri dan sifat keras kepalamu sebelum memutuskan untuk menerima seseorang dalam hidupmu.
Entah itu kamu yang terlalu mudah tergoda atau dia yang terlalu sering tebar pesona, orang ketiga selalu berperan dalam rangka memantik pertengkaran. Kalau kepercayaan belum kokoh, mudah bagi orang keluar masuk mencampuri hubungan. Namun apabila kepercayaan yang kalian bangun sudah kuat, segala bentuk persoalan akan lebih mudah diatasi.
Posesif dalam kadar tertentu adalah hal yang wajar. Namun bakal menjadi masalah saat salah satu ada yang merasa tidak bebas lagi. Apalagi jika hak-hak pribadi sudah ikut dicampuri, gak perlu heran kalau hubungan yang dijalani begitu terasa melelahkan hingga ujungnya berakhir pada perpisahan.
Orang berubah, setiap orang mengalami perubahan sepanjang kehidupan. Kalau ada di antara kalian yang belum bisa menerima perubahan itu, akibatnya dapat merusak komitmen yang telah lama terbangun. Padahal kalau mau melihat lebih luas persoalan ini, kalian hanya perlu bergantian buat meredam ego. Untuk hubunganmu selanjutnya, cobalah belajar buat saling bekerja sama.
Bukan hanya orang ketiga, namun mantan yang selama ini sudah jelas-jelas hilang dari peredaran sedikit banyak ikut andil dalam membuat kalian meragukan masing-masing. Kalau selama ini kamu atau dia masih membandingkan pasangan dengan mantan, jangan heran kenapa hubungan mudah sekali kandas di tengah jalan.
Tidak mudah menyatukan dua isi kepala, kamu yang penginnya begini dan dia dengan kemauan yang berbeda. Kalau salah satu di antara kalian terlalu dominan dan memaksakan pendapatnya, bakal ada ketidakseimbangan yang membuat kalian mudah tersulut emosi.
Bosan dalam arti kata adalah ketika kamu sudah cukup tahu tentang tabiat buruk pasangan, dan tidak mau lagi ketika harus menghadapinya. Begitu pula dengan dia, barangkali ada perilakumu yang kurang membuatnya nyaman. Kalian sama-sama tidak mau berbenah, padahal hubungan yang sehat justru ada ketika dua orang mau saling belajar di sepanjang hubungan.
Tidak setiap orang mampu menangani kamu, jika kamu ingin memiliki hubungan yang lama belajarlah untuk berbagi dan lebih mencintai dirimu.