Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arti Open Marriage, Bukan Berarti Perselingkuhan

ilustrasi menikah dengan teman (pexels.com/Joel Santos)

Pernahkah kamu mendengar istilah open marriage? Open marriage merupakan pernikahan yang terbuka atau mengizinkan pasangan untuk memiliki hubungan seksual dengan orang lain.

Perlu diketahui bahwa open marriage bukan berarti selingkuh. Pasalnya hubungan ini membutuhkan persetujuan dari dua belah pihak. Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Definisi open marriage

ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Yan Krukau)

Menurut Kamus Merriam-Webster, open marriage didefinisikan sebagai pernikahan yang saling mengizinkan pasangannya untuk berhubungan seksual dengan orang lain di luar pernikahan. Dilansir Very Well Mind, open marriage tidak melibatkan emosi karena fokus pada hubungan seksual saja.

Istilah open marriage dipopulerkan oleh George and Nena O’Neill’s sejak tahun 1972 dalam buku dengan judul yang sama. Open marriage merupakan gaya hidup yang banyak diterapkan oleh warga Amerika.

Menurut data dari Compare Camp, 4 perssen dari 2270 responden di Ameria mengaku mengalami open relationship atau sama dengan 1 dari 5 warga Amerika. Namun, tidak semua orang setuju dengan open marriageOpen marriage berisiko menimbulkan konflik dalam hubungan.

2. Faktor kesuksesan open marriage

ilustrasi pasangan (pexels.com/Budgeron Bach)

Seorang terapis khusus pernikahan dan keluarga, Ashera DeRosa kepada Psych Central, mengatakan bahwa open marriage atau open relationship berisiko gagal apabila tidak sama-sama bisa saling memahami satu sama lain. Menurut Ashera DeRosa, open marriage bisa membuat seseorang merasa lebih dicintai, dihargai, dan aman.

Namun, bukan berarti setiap open marriage atau open relationship akan sukses. Menurut Ashera, hubungan tersebut bisa terjadi apabila ada komunikasi yang aktif dan efektif. Sama seperti hubungan monogami, open marriage membutuhkan komunikasi, kepercayaan, dan batasan yang tepat.

3. Pro dan kontra dari open marriage

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tentu saja open marriage memilki pro dan kontra. Ada hal-hal positif dan negatif yang muncul dari open marriage. Dilansir Psych Central, open marriage bisa memperkuat komunikasi antar pasangan. Selain itu bisa memberikan kepuasan seksual dan membuat seseorang lebih peka dalam hubungan.

Namun, open marriage atau open relationship juga memiliki dampak negatif untuk suatu hubungan. Ketika tidak ada batasan yang jelas atau salah satu pasangan tidak mampu memahami hal ini, maka berisiko menimbulkan kecemburuan. Open marriage juga berisiko tinggi menularkan penyakit seksual.

Bukan berarti open marriage bisa dijadikan solusi untuk menyelamatkan pernikahan, ya. Jika hubungan atau pernikahanmu di ujung tanduk, maka kamu memerlukan bantuan konseling dari profesional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Adyaning Raras Anggita Kumara
3+
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us