Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/@thiszun (follow me on IG, FB))

Bisa menuju ke pelaminan bersama dengan pasangan yang selama ini kamu cintai, adalah harapan yang umum dimiliki oleh siapa pun yang menjalin hubungan. Sayangnya, sering kali bayangan romantis itu bisa berubah bencana, ketika memasuki tahapan persiapan pernikahan.

Sering kali, masalah-masalah yang dulu belum pernah kamu alami bersama pasangan, jadi muncul ketika momen persiapan menikah. Dan gak sedikit, yang membuat rencana pernikahan akhirnya batal. Ini dia masalah yang perlu kamu waspadai!

1. Sering terjadi perdebatan

Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menikah memang gak hanya menyatukan kamu dan pasangan saja, tapi juga keluarga. Dan semakin banyak orang yang terlibat, maka pendapat yang berbeda pun jadi semakin besar. Terkadang, ini pula yang membuat kamu dan pasangan jadi tertekan.

Baik kamu dan dia, berusaha untuk ‘memenangkan’ perdebatan, agar pernikahan bisa sesuai dengan kemauan pihak masing-masing. Sayangnya, dengan banyaknya perdebatan ini, selain mengurangi rasa cintanya padamu, juga bisa menimbulkan keraguan, apakah dia adalah sosok yang memang tepat untuk jadi pendamping hidup.

2. Beda pendapat tentang masa depan

Ilustrasi pasutri memegang sepatu bayi (pixabay.com/Free-Photos)

Hal lain yang juga bisa membuat rencana nikah jadi ambyar, akibat sebelumnya belum ada pembicaraan dengan matang, perkara masa depan. Apakah akan langsung memulai program punya anak, atau menunda dulu. Berapa rencana jumlah anak nantinya. Atau, bagaimana nanti ketika sudah menikah, apakah istri masih tetap bekerja atau jadi ibu rumah tangga sepenuhnya.

Bila hal tersebut tak ada kesepakatan, dan tak menemukan titik kompromi, bayangan pernikahan yang sudah di depan mata pun bisa sirna seketika.

3. Pasangan tidak menghargaimu

Ilustrasi pengantin pria (unsplash.com/Yogendra Singh)

Bisa saja, ketika melakukan persiapan pernikahan ini, akhirnya kamu jadi terbuka terhadap karakter pasangan yang terlalu mendominasi. Setiap kali kamu berpendapat, selalu diabaikan. Awalnya, kamu berusaha mengalah demi berjalannya hubungan dan berlangsungnya pernikahan.

Namun, kemudian kamu berpikir kembali. Jika seperti ini sikapnya, rasa-rasanya kamu gak bakal sanggup untuk menghabiskan sisa hidupmu dengan orang yang sama sekali tak menghargai pendapatmu dan gak bisa sedikit berkompromi. Pertimbangan ini, yang bisa mendorongmu untuk memilih membatalkan pernikahan.

4. Kurang cocok satu sama lain

Ilustrasi pengantin wanita (pixabay.com/Free-Photos)

Boleh jadi, sejak dulu sebenarnya kamu dan dia sudah berbeda. Tapi karena perasaan cinta sudah begitu kuat, kamu pun gak menganggap perbedaan itu serius. Pertengkaran yang kerap terjadi, sudah kamu anggap hal yang biasa.

Dengan banyaknya tekanan di masa persiapan nikah yang sedang kalian jalani, pertengkaran kalian semakin intens. Hal itu disebabkan, kamu dan pasangan seperti air dan minyak, yang gak bisa menyatu. Dari sinilah, kamu akhirnya tersadar, bahwa sebenarnya kamu dan dia gak cocok. Dan khawatir, jika terus dipaksakan untuk menikah, maka hanya akan memberi derita pada kalian berdua.

5. Perselingkuhan

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Rémi Walle)

Boleh jadi karena tekanan akibat persiapan nikah, membuat kamu dan pasangan gak seromantis seperti biasa. Diperparah dengan godaan dari pihak ketiga, maka terjadilah perselingkuhan yang tak disangka-sangka.

Karena sebab itulah, kamu merasa tak ada gunanya lagi meneruskan pernikahan. Buat apa, kalau rasa percaya sudah ternoda. Meskipun ia sungguh menyesal dan meminta kesempatan kedua, tapi hatimu sudah terlanjur terluka. Bagimu, dosa apa pun dalam hubungan masih bisa dimaafkan, tapi tidak untuk perselingkuhan.

Ada banyak godaan yang kerap timbul saat kamu dan pasangan memutuskan untuk ke pelaminan. Maka dari itu, perlu sekali kamu dan pasangan untuk tetap jaga kekompakan, sehingga ketika ada tekanan dari pihak luar, kalian bisa satu suara. Hal itu setidaknya bisa meminimalkan sampai terjadinya pembatalan pernikahan. Namun, jika memang rencana pernikahan tidak dapat dilanjutkan, tidak perlu dipaksakan daripada menyesal kemudian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorL A L A .