Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Cepat Beradaptasi dengan Perpisahan, Jangan Galau Terus!

ilustrasi perempuan galau (pexels.com/Thnh Phng)
ilustrasi perempuan galau (pexels.com/Thnh Phng)

Berbicara mengenai perpisahan terdengar begitu berat, bukan? Membayangkan saja bahkan seolah tak mampu, apalagi jika kita dihadapkan dengan kondisi nyata. Namun mau tidak mau, perpisahan akan selalu hadir dalam hidup kita.

Berpisah dengan orang yang kita sayangi bukan perkara yang mudah. Padahal masih saling cinta, dalam hubungan pun tak ada masalah yang fatal, namun boleh jadi masanya kalian saja yang sudah habis. Kondisi demikian kerap terjadi dalam hubungan cinta pada orang-orang dewasa. Daripada galau terus-terusan, ada baiknya kita segera berusaha untuk adaptasi dengan perpisahan tersebut melalui beberapa cara seperti berikut.

1. Fokus kembali pada tujuan hidup

ilustrasi perempuan menulis goal hidupnya (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)
ilustrasi perempuan menulis goal hidupnya (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Agar kita cepat meyesuaikan diri dengan kondisi perpisahan, maka kita perlu kembali mengatur skala prioritas dalam hidup. Jika sebelumnya, dia menjadi fokus utama dalam hidup, kini saatnya kita melepaskanya. Saatnya kita beranjak untuk menempatkan tujuan hidup sebagai prioritas utama.

Tidak ada yang lebih penting daripada apa yang ingin kita capai dalam hidup ini. Sebab hidup kita adalah tanggung jawab masing-masing, sudah semestinya kita memperjuangkannya. Maka, melepas menerima perpisahan jauh terasa lebih ringan ketika kita mampu mengalihkan perhatian pada hal yang lebih penting.

2. Tumbuhkan kemauan yang keras dalam diri untuk melangkah maju

ilustrasi pribadi yang dewasa (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pribadi yang dewasa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak ada perpisahan yang tidak menciptakan luka dan kesedihan. Apalagi jika perpisahan dengan orang yang kita sayangi setelah sebelumnya kita sempat menjalani hubungan indah bersamanya. Namun, luka dan sedih itu tak berarti akan bersarang selamanya.

Kita punya kendali penuh atas diri kita sendiri. Jangan mau kalah dengan perasaan-perasaan negatif yang menyelimuti di saat kondisi demikian. Kita selalu bisa mengusahakan untuk bangkit dengan cara menumbuhkan kemauan yang keras dalam diri. Dengan begitu, kita akan cepat beradaptasi dengan perpisahan yang memang harus terjadi.

3. Berani mengambil langkah yang selama ini terasa tidak mungkin

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Dids)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Dids)

Ketika berpisah dengan orang yang kita sayangi, pada kondisi itu kita cenderung merasa bahwa tidak mungkin bisa bangkit dan melangkah lagi. Seolah hidup kita terasa berhenti di titik itu. Bahkan seolah tak ada harapan lagi di masa depan.

Tapi ketahuilah, itu semua hanyalah perasaan dan pikiran pendek kita saja yang dipengaruhi oleh kondisi sesaat. Kita bisa berbenah selama kita berani mengambil langkah untuk mendobrak sesuatu yang selama ini terasa tidak mungkin. Maka, jangan mau berlama-lama meratapi perpisahan itu, segera ambil langkah untuk perubahan yang nyata demi masa depan.

4. Jangan kalah dengan perasaan dan emosi dalam diri

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Monstera Production)

Saat dihadapkan dengan sebuah perpisahan dan kita hanya menuruti perasaan semata, maka kita cenderung akan kalah dengan keadaan. Memilih menyerah seolah menjadi jalan satu-satunya. Padahal sejatinya ada pilihan lain yakni dengan memerangi perasaan itu dan mengambil langkah tegas.

Maka, di sinilah pentingnya logika yang harus tetap berjalan, supaya kita tak kalah dengan perasaan serta emosi negatif lainnya. Bagaimana pun juga kita harus cepat beradaptasi dengan kesedihan itu supaya bisa melanjutkan hidup. Sebab hidup kita bukanlah berakhir di sini, namun ini hanyalah jembatan bagi kita menuju titik yang lebih besar.

5. Selalu yakin bahwa akan ada pengganti yang lebih baik dari sebelumnya

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Shazard R.)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Shazard R.)

Tidak mungkin semesta menjauhkan kita dari seseorang jika setelahnya tak ada ganti yang lebih baik. Semesta selalu adil dalam memberikan setiap hal yang kita butuhkan. Oleh karena itu, maknailah perpisahan dengan orang yang kita sayang dengan sewajarnya, supaya langkah kita tidak berat, supaya nantinya kita juga bisa bertemu dengan dia yang benar-benar tepat.

Fase terberat ketika mengalami perpisahan dengan orang yang kita sayang tentu tertelak dari hari-hari setelah perpisahan itu sendiri. Banyak emosi yang kita rasakan, salah satunya yang pasti dialami adalah kesedihan. Tidak apa-apa mengambil jeda untuk menikmati kesedihan namun jangan lupa untuk kembali beradaptasi dengan perubahan yang akan kita alami pasca perpisahan.

Yakin bahwa kita mampu bahagia meskipun langkah selanjutnya tidak bersama orang tersebut. Sebab, bahagia itu selalu bisa kita usahakan, karena kuncinya ada dalam diri sendiri. Belajar beradaptasi dengan perpisahan adalah upaya terbaik dalam mengusahakan kebahagiaan kita untuk kehidupan berikutnya yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us