5 Cara Menghadapi Pasangan yang Ingin Open Relationship

- Jangan langsung marah, dengarkan dulu alasannya
- Kenali dulu apa itu open relationship
- Diskusikan batasan dan ekspektasi dengan jelas
Selama ini kamu sudah menjalani hubungan asmara yang nyaman, hangat, dan penuh kebahagiaan. Kemudian, semuanya tiba-tiba berubah saat pasangan mengatakan, "aku pengin kita mencoba open relationship." Kalau sudah begini bagaimana jadinya?
Buat sebagian orang, istilah open relationship alias hubungan terbuka mungkin sudah tidak asing, namun tetap saja, banyak orang merasa tidak nyaman dengan hubungan semacam ini. Jika tiba-tiba pasanganmu mengatakan ingin menjalani open relationship, wajar kalau kamu kaget, bingung, dan dikhianati. Meski begitu jangan langsung merespons dengan hati yang panas dan penuh emosi. Nah, kalau kamu lagi menghadapi situasi ini, simak dulu cara menghadapi pasangan yang ingin open relationship pada artikel ini.
1. Jangan langsung marah, dengarkan dulu alasannya

Kamu mungkin merasa panik, marah, atau merasa dikhianati, namun sebelum emosi meledak-ledak, tarik napas dulu. Tanyakan dengan tenang, kenapa dia menghendaki open relationship? Bisa saja dia lagi bingung soal perasaan, merasa ada yang kurang, naksir orang lain, atau sekadar penasaran karena liat tren hubungan modern. Intinya, dengarkan tanpa menghakimi dulu. Dengan begitu, kamu memberikan ruang untuk komunikasi dua arah.
2. Kenali dulu apa itu open relationship

Kadang kita menolak sesuatu karena gak paham, namun bisa juga menerima sesuatu padahal belum paham risikonya. Jadi, pelajari dulu apa itu open relationship. Nah, open relationship itu artinya kalian tetap jadi pasangan, tapi dua-duanya boleh menjalin kedekatan dengan orang lain, secara emosional atau seksual. Open relationship tidak dianggap perselingkuhan karena dilakukan dengan persetujuan bersama.
Tanya ke diri sendiri, apakah kamu bisa menerima itu? Apakah kamu siap mental, emosional, dan gak merasa terpaksa? Kalau gak siap, itu sah-sah saja, dan penting untuk diungkapkan ke pasangan.
3. Diskusikan batasan dan ekspektasi dengan jelas

Kalau kamu mempertimbangkan kemungkinan open relationship, kamu dan pasangan harus membuat kesepakatan yang jelas. Misalnya:
Apakah hanya boleh hubungan fisik, atau juga boleh hubungan emosional?
Apakah kalian harus jujur soal siapa yang ditemui?
Apa yang jadi deal-breaker?
Open relationship yang gak punya batasan jelas justru bisa merusak hubungan dengan cepat. Karenanya, transparansi dan kejujuran jadi kunci utama.
4. Evaluasi kembali nilai dan tujuan hidup kalian

Gak semua orang cocok dengan konsep open relationship. Kalau kamu sendiri merasa ini bertentangan dengan nilai pribadimu, kamu harus jujur ke diri sendiri. Tanyakan juga ke pasangan, “Apa ini artinya kamu gak puas dalam hubungan kita?” atau “Kalau aku gak setuju, kamu milih kita tetap bareng atau jalan masing-masing?” Kadang, keinginan open relationship muncul bukan karena ingin eksplorasi, tapi karena seseorang memang sudah gak sepenuhnya bahagia. Jangan takut untuk membuka obrolan lebih dalam.
5. Berani ambil keputusan, mau bertahan atau berpisah

Kalau setelah diskusi panjang kalian tetap gak menemukan jalan keluar, gak ada salahnya mengalah dan mundur. Gak semua pasangan bisa survive setelah keputusan sepihak seperti ini muncul, namun bukan berarti kamu gagal kalau akhirnya memilih buat mengakhiri hubungan. Sebaliknya, kalau kamu merasa bisa dan mau coba jalan ini dengan penuh kesepakatan, jalani dengan sadar dan terus evaluasi. Intinya, kamu harus tetap setia pada diri sendiri.
Dalam menerapkan cara menghadapi pasangan yang ingin open relationship, jangan langsung emosi. Ini adalah momen penting untuk refleksi, komunikasi, dan ambil keputusan yang paling sesuai buat kamu atau kalian berdua. Hubungan yang sehat bukan cuma soal cinta, tapi juga tentang kecocokan visi, nilai, dan rasa saling menghargai. Jadi, jangan takut tegas memperjuangkan kenyamanan dan batasanmu sendiri, ya!