4 Etika Bertetangga yang Sering Diabaikan, Mungkin Kamu Pernah

- Suka berisik tanpa kenal waktu
- Kegiatan berisik seperti mendengarkan musik keras atau renovasi bisa mengganggu tetangga, terutama di malam hari atau subuh.
- Parkir sembarangan di depan rumah orang
- Parkir di depan rumah orang tanpa izin bisa menimbulkan konflik dan mengganggu akses masuk atau keluar.
- Gak pernah sapa atau nyapa balik
- Saling sapa dengan tetangga sangat penting untuk menciptakan suasana lingkungan yang hangat dan ramah.
Tinggal di lingkungan yang nyaman itu bukan cuma soal lokasi strategis atau harga rumah yang cocok di kantong. Tapi juga tentang hubungan kita dengan tetangga. Gak peduli kamu tinggal di kota besar atau desa kecil, hubungan bertetangga tetap jadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya, makin ke sini, beberapa orang justru makin cuek soal etika bertetangga. Ada yang terlalu individualis, ada juga yang mungkin gak sadar kalau kebiasaan kecil mereka bisa bikin tetangga risih. Nah, biar gak jadi tetangga yang nyebelin, yuk kita cek bareng-bareng beberapa etika bertetangga yang sering diabaikan padahal penting banget buat dijaga!
1. Suka berisik tanpa kenal waktu

Entah itu nyetel musik kencang-kencang, ngetok tembok buat renovasi, atau ngobrol sambil teriak-teriak di depan rumah, semua itu bisa bikin tetangga jadi gak nyaman. Apalagi kalau dilakukan di waktu-waktu istirahat seperti malam hari atau subuh. Kadang, kita ngerasa itu hal biasa, tapi buat orang lain bisa jadi gangguan serius.
Yang perlu diingat, rumah kita itu gak kedap suara. Jadi, apa pun aktivitas yang kita lakukan, sedikit banyak pasti akan terdengar ke rumah sebelah. Kalau cuma sekali dua kali mungkin bisa dimaklumi. Tapi kalau udah jadi kebiasaan, jangan heran kalau tetangga mulai ngomongin di belakang atau malah ngedumel tiap dengar suara dari rumah kita. Makanya, penting banget buat lebih peka soal waktu dan volume suara.
2. Parkir sembarangan di depan rumah orang

Ini dia salah satu masalah yang sering bikin ribut antar tetangga. Parkir kendaraan di depan rumah orang tanpa izin itu termasuk etika yang buruk, meskipun kita cuma ‘numpang sebentar’. Gak semua orang nyaman halamannya dijadikan tempat parkir, apalagi kalau sampai menghalangi akses masuk atau keluar.
Beberapa orang mungkin malas ribut dan memilih diam, tapi bukan berarti mereka setuju. Kalau dilakukan terus-menerus, bisa jadi sumber konflik kecil yang lama-lama membesar. Etika parkir juga mencerminkan seberapa besar kita menghargai ruang orang lain. Jadi, mulai sekarang yuk biasakan cari parkiran yang layak dan gak ganggu tetangga. Toh, lebih baik jalan sedikit daripada bikin hubungan jadi renggang.
3. Gak pernah sapa atau nyapa balik

Bukan berarti harus jadi tetangga super ramah yang ngajak ngobrol tiap hari, tapi minimal bisa saling sapa itu udah cukup banget. Sering kali orang jadi asing sama tetangganya sendiri cuma karena malas menyapa. Padahal, hal sesederhana senyum atau anggukan kepala bisa bikin suasana lingkungan jadi lebih hangat.
Gak jarang juga kita nemu tetangga yang dicuekin padahal udah nyapa duluan. Mungkin karena lagi bad mood atau memang gak terbiasa. Tapi kalau dibiasakan, sikap cuek kayak gitu bisa bikin jarak makin lebar. Ingat, kamu gak pernah tahu kapan butuh bantuan tetangga. Jadi, jangan sampai hubungan baik jadi rusak cuma karena gengsi atau sikap acuh.
4. Ikut campur urusan pribadi tanpa diminta

Punya tetangga yang kepo banget tuh rasanya campur aduk. Mulai dari nanya kapan nikah, kenapa belum punya anak, sampai ikut komentar soal gaya hidup kita. Niatnya sih mungkin basa-basi, tapi seringnya justru bikin orang gak nyaman. Batas antara peduli dan ikut campur itu tipis banget.
Biar akrab, bukan berarti kita bebas ngomong apa aja ke tetangga. Apalagi soal hal-hal yang sifatnya pribadi. Kalau mau ngobrol, mending bahas yang netral aja dulu. Jangan sampai obrolan iseng malah jadi sumber sakit hati. Etika menghormati privasi orang lain itu penting banget, apalagi di lingkungan tempat tinggal yang sering ketemu setiap hari.
Etika bertetangga memang kelihatan sepele, tapi dampaknya bisa besar banget buat kenyamanan bersama. Jangan sampai cuma karena hal kecil, hubungan antar rumah jadi renggang atau malah ribut terus. Jadi, yuk mulai dari diri sendiri buat lebih sadar, lebih peka, dan lebih menghargai keberadaan orang-orang di sekitar kita. Karena kalau lingkungan nyaman, hidup pun jadi lebih damai.