Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fase yang Harus Dihadapi pada Masa Pacaran, Kamu di Fase Mana?

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/TirachardKumtanom)
Intinya sih...
  • PDKT adalah fase awal yang penuh dengan kemesraan, di mana pasangan saling tertarik dan saling mendekati.
  • Fase berpacaran ditandai dengan komitmen, kesetiaan, dan memperkenalkan satu sama lain kepada keluarga dan teman-teman.
  • Masa-masa penuh konflik adalah fase di mana pasangan menghadapi masalah dalam hubungan mereka, menentukan keberlangsungan hubungan.

Sebelum memutuskan untuk menikah, sepasang kekasih biasanya akan berpacaran terlebih dahulu. Ini adalah salah satu cara untuk mengenal pasangan secara lebih dalam, sehingga kamu tahu kelebihan dan kekurangan pasanganmu. Namun, mempertahankan hubungan ini bukanlah suatu hal yang mudah. Ada cukup banyak tantangan dan cobaan yang harus dihadapi untuk mencapai sebuah pernikahan.

Ada beberapa fase yang biasanya dialami oleh pasangan yang sedang berpacaran. Mulai dari fase awal yang penuh dengan kemesraan, hingga fase akhir yang menentukan masa depan hubungan mereka. Berikut adalah beberapa fase yang umum terjadi selama masa-masa pacaran. Keep scrolling, guys!

1. Fase PDKT

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Min An)

Sebelum memutuskan untuk jadian atau pacaran, pastinya akan awali dulu dengan PDKT. Ini adalah fase di mana pasangan mulai saling tertarik dan mencoba mendekati satu sama lain. Fase ini biasanya ditandai dengan seringnya komunikasi, baik melalui telepon, chat, maupun interaksi di media sosial.

Pada tahap ini juga mereka sering menghabiskan waktu bersama-sama. Mungkin mereka sekadar jalan-jalan, nonton, makan, atau melakukan aktivitas lain yang disukai. Fase ini adalah fase yang paling menyenangkan, karena pasangan ini masih dipenuhi rasa penasaran dan bersemangat untuk saling mengenal.

2. Fase jadian

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Văn Thắng)

Setelah melewati masa-masa PDKT dan merasa cocok, akhirnya memutuskan untuk berpacaran. Fase ini adalah fase di mana pasangan sudah resmi menjalin hubungan dan menyebut diri mereka sebagai pacar. Fase ini biasanya ditandai dengan adanya komitmen, kesetiaan, dan rasa sayang yang lebih dalam.

Pasangan ini juga mulai memperkenalkan satu sama lain kepada keluarga, saudara, dan teman-teman mereka. Banyak juga pasangan yang memposting kemesraan mereka di media sosial. Cukup wajar karena ini adalah fase yang paling romantis, karena pasangan masih merasa bahagia dan harmonis dalam hubungan mereka.

3. Fase kritis

ilustrasi sepasang kekasih sedang bertengkar (pexels.com/Budgeron Bach)

Disampaikan di awal bahwa menjaga sebuah hubungan bukanlah suatu hal yang mudah karena akan dipenuhi tantangan. Setelah pasangan resmi berpacaran, mereka akan memasuki masa-masa penuh konflik. Inilah fase di mana pasangan mulai mengalami beragam masalah dalam hubungan mereka, yang akan menentukan keberlangsungan hubungan tersebut.

Fase ini biasanya ditandai dengan adanya kebosanan, buruknya komunikasi, sering terjadi pertengkaran, dan berbeda pendapat. Jika pasangan tersebut gak bisa mengatasi setiap konflik dengan baik, maka hubungan tersebut bisa saja berakhir. Agar bisa selamat dari fase kritis seperti ini, setiap pasangan harus memiliki komitmen yang kuat, saling menghargai, saling memahami, dan selalu sabar.

4. Fase penyesuaian

ilustarsi sepasang kekasih (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Setelah menghadapi berbagai masalah yang datang silih berganti, akhirnya sampailah pada fase penyesuaian. Ini adalah fase di mana pasangan sudah berhasil melewati fase kritis dan menemukan keseimbangan dalam hubungan mereka. Fase ini biasanya ditandai dengan adanya sikap saling menerima, saling mengerti, dan bisa kompromi dalam hubungan yang mereka jalani.

Gak hanya sebatas itu, pasangan ini juga mulai menyadari kelebihan dan kekurangan satu sama lain, serta bersedia untuk saling melengkapi dan mendukung. Fase ini adalah fase yang paling matang, karena pasangan sudah memiliki hubungan yang lebih stabil dan dewasa. Biasanya, kalau mereka berhasil sampai tahap ini maka hubungan mereka akan berlanjut pada tahap yang selanjutnya, bahkan bisa sampai menikah.

5. Fase keputusan

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Fase ini adalah fase di mana pasangan harus memutuskan apakah mereka akan melanjutkan atau mengakhiri hubungan mereka. Fase ini biasanya ditandai dengan adanya pertimbangan, perencanaan, dan harapan yang berkaitan dengan masa depan hubungan mereka. Pasangan juga harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kesiapan, restu keluarga, keadaan finansial, dan sebagainya. Ini menjadi fase paling final dalam sebuah hubungan dengan status berpacaran.

Jika kamu berhasil melewati kelima fase tadi, maka kamu dan pasanganmu layak untuk membina rumah tangga. Tapi perlu diingat, meskipun kamu dan pasangan bisa menghadapi masa-masa tersebut dengan lancar, kamu tetap perlu menyiapkan diri dengan berbagai ujian yang akan datang setelah kalian menikah. Jadi, tetaplah jaga keharmonisan hubungan kalian, dengan saling menghargai, saling mendukung, dan saling mencintai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us