6 Alasan untuk Gak Meninggalkan Pasangan di Tengah Ujian Hidup 

Kamu pasti sangat mengenal pasanganmu. Kamu tahu sifat-sifatnya dan bukan tidak mungkin salah satu yang membuatmu terpikat padanya adalah ia seorang pekerja keras. Namun sekuat apa pun tekadnya untuk bekerja, kadang-kadang gak bisa mencegah datangnya ujian.

Badai itu datang sebelum ia sempat mengantisipasinya. Atau sudah berusaha mengantisipasi, tetapi badainya jauh lebih hebat dari yang diperkirakan. Pertanyaannya, perlukah kamu seperti hendak menghakiminya?

Ingatlah, dia cuma manusia biasa. Dia gak bisa mengendalikan segala hal agar selalu berjalan sesuai dengan harapan kalian. Paham kok, ini lebih dari sekadar sulit. Namun kalau kamu masih bisa tidak menambahi kesulitannya dengan tetap berada di sisinya, kenapa gak?

Yuk, ingat-ingat lagi perjalanan hubungan kalian selama ini. Lebih banyak senang atau susahnya? Berapa banyak tahun yang sudah kalian lalui dengan cukup baik-baik saja? Jika selama ini hubungan kalian terbilang bahagia, apakah masa sulit kali ini sepadan untuk ditukar dengan semua itu?

Perlu diingat, masa sulit milik semua orang. Kalau kamu terlalu cepat memutuskan meninggalkannya, kelak kamu memiliki pasangan baru pun, pasti akan bertemu ujian serupa. Gak ada hidup atau hubungan yang bebas hambatan.

Bahkan dalam situasi yang paling sulit, penting untukmu tetap dapat mengingat sisi-sisi baik dari pasangan. Apa saja yang pernah dikorbankannya untukmu? Bagaimana dia mendampingimu saat kamu ada masalah?

Jika selama ini dia setia padamu dalam susah maupun senangmu, tentunya kamu juga harus bisa melakukan hal yang sama. Tanpa kata ‘saling’, hubungan apa pun akan sulit dipertahankan. Semuanya harus siap bergantian menopang.

Sangat dimengerti, masa sulit membuat siapa pun gak yakin bagaimana ini akan berakhir. Kadang-kadang rasanya sudah gak tertahankan. Namun ayo ingat-ingat kembali. Pengalaman hidup selalu menunjukkan semua ada akhirnya, kan?

Solusi dari kesulitan yang sedang dihadapi mungkin memang belum tampak jelas sampai saat ini. Akan tetapi bukan berarti gak ada dan itu bisa muncul dari mana saja. Tetaplah merawat harapan bersama pasangan dengan terus berusaha.

Penting untuk memahami kondisi psikis pasangan saat ia terpuruk. Makin mengejutkan ujian hidupnya, makin ia tidak siap untuk menghadapinya. Sedang kamu mungkin bisa lebih cepat memetakan langkah-langkah yang harus segera diambil.

Sementara dia masih antara percaya dan gak percaya akan kondisi sulit yang harus dihadapi. Daripada kamu hanya mendorongnya bahkan memarahinya, mungkin ada baiknya kamu langsung memberi contoh tindakan yang mengarah pada solusi.

Dengan begitu, semoga dia lekas tercerahkan. Ini seperti bersama-sama menempuh perjalanan. Daripada memaksanya yang sedang bingung untuk berjalan di depan, jika kamu bisa membaca peta, berjalanlah lebih dahulu. Nanti dia akan mengikuti jejakmu.

Masa mudah memang menyenangkan. Akan tetapi kurang jitu untuk menguatkan hubungan kalian. Mendekatkan mungkin benar. Namun agar hubungan makin kukuh, kalian harus mencoba menghadapi banyak ujian bersama-sama.

Makin banyak ujian yang bisa ditaklukkan berdua, segalanya akan terasa lebih mudah dari waktu ke waktu. Sebaliknya, selalu melarikan diri di tengah kesulitan justru bisa menghancurkan hubungan.

Bahkan jika dia sanggup menghadapinya sendirian, ketiadaanmu di sisinya di masa sulit malah akan membuatnya memikirkan kembali kelanjutan hubungan kalian ke depannya.

Dalam kondisi penuh tekanan, semua nasihat memang kerap terdengar gak berguna. Namun dengan memikirkan kembali enam hal di atas, semoga hubungan kalian tetap bertahan dan badai cepat berlalu. Tetap saling menjaga ya!