5 Hal yang Perlu Disepakati dengan Pasangan sebelum LDR

- Waktu pulang atau bertemu harus diatur dengan jelas, termasuk frekuensi dan siapa yang berkunjung ke mana.
- Pola komunikasi harus disepakati, termasuk frekuensi telepon dan chat agar tidak terjadi kesalahpahaman.
- Pengelolaan keuangan perlu dibicarakan, termasuk pengiriman uang dan investasi untuk masa depan bersama.
Hubungan jarak jauh atau long distance relationship kadang mau tak mau harus dijalani. Sering kali karena alasan pekerjaan atau studi. Meski banyak orang menjalaninya, sebaiknya kalian sama-sama lebih menyiapkan diri.
Ada hal-hal yang perlu dibicarakan sebelum kalian mulai terpisah jarak. Bila pun kalian menjadi sepasang kekasih dalam keadaan sudah tinggal berjauhan, jangan acuh tak acuh. Tantangan dalam hubungan jarak jauh lebih besar daripada seandainya kalian berdekatan.
Baik untuk kalian yang masih berpacaran atau sudah menikah, hubungan bisa rentan kandas. Kalian perlu berdiskusi serta menyepakati lima hal berikut. Tentu seiring waktu masih dapat terjadi perubahan dalam komitmen bersama. Namun, itu hanya boleh terjadi atas persetujuan kedua belah pihak. Yuk, pahami hal yang perlu disepakati dengan pasangan sebelum LDR dan mulai bicarakan dengannya, ya!
1. Waktu pulang atau bertemu

Jangan menggampangkan hubungan jarak jauh dengan alasan teknologi sudah maju. Kalian bisa bertelepon kapan saja bahkan melakukan panggilan video. Teknologi memang membantu melipat jarak.
Masih lebih baik ada teknologi tersebut ketimbang seperti zaman dulu yang cuma memungkinkan orang berkirim surat. Namun, komunikasi via telepon tidak sama dengan pertemuan langsung. Jarak fisik dapat menjaraki batin kalian.
Sekalipun kalian berusaha untuk selalu berbagi cerita, rasanya tidak sama dengan bertatap muka. Terutama untuk kalian yang telah menjadi pasangan suami istri. Ada kebutuhan seksual yang tidak dapat terus-menerus ditahan.
Tentukan waktu pertemuan akan seminggu sekali atau tiap beberapa bulan. Juga siapa mendatangi siapa. Sebab boleh jadi ada kalanya pasanganmu gak bisa pulang atau dirimu yang tengah sibuk.
2. Pola komunikasi

Mengingat kalian tidak bisa sering bersama, berarti komunikasi harus terjalin dengan sangat baik. Jangan sampai macet yang bikin kalian gampang salah paham serta merasa makin asing. Tanpa pengaturan sementara kesibukan masing-masing tinggi, kalian dapat lupa tak saling berkontak.
Lalu itu menjadi kebiasaan yang lama-kelamaan bikin hubungan renggang. Kalian bisa bersepakat minimal bertelepon 1 atau 2 kali dalam sehari. Belum termasuk chat. Juga apabila telepon tidak diangkat, nanti pemilik nomor wajib gantian menghubungi.
Pokoknya, jangan cuek saja meski ada panggilan tidak terjawab atau chat yang belum dibaca. Juga apabila salah satu dari kalian sukar dihubungi, siapa yang bisa dikontak? Kalian dapat memberikan setidaknya satu nomor telepon teman dekat atau saudara yang sekota.
3. Pengelolaan keuangan

Ini wajib dibahas buat pasangan suami istri. Tinggal terpisah berarti ada dua dapur. Kalian mesti saksama dalam mengatur keuangan. Bila hanya satu orang yang bekerja dan ia merantau, tentukan berapa uang yang akan dikirim ke rumah.
Juga uang buat pegangannya selama di sana. Demikian juga kalian yang sama-sama bekerja pasti tak mau pengorbanan menjalani LDR tidak memperbaiki perekonomian. Kalian tak cuma perlu memikirkan kebutuhan sehari-hari.
Namun, juga tabungan dan investasi. Supaya kapan pun kalian ingin menyudahi hubungan jarak jauh ini, sudah ada dana atau aset yang terkumpul. Contohnya, pasanganmu merantau hingga ke luar negeri.
Dirimu mesti mengelola uang kirimannya sebaik mungkin buat persiapannya sewaktu-waktu kembali dan menetap di tanah air. Untuk keperluan ini, kalian bahkan dapat membuat perjanjian tertulis. Tujuannya agar orang yang diberi kepercayaan mengelola uang tak berbuat semaunya sendiri.
4. Kesetiaan dan konsekuensi jika serong

Tentu ini paling tidak diharapkan akan terjadi. Akan tetapi, kemungkinan tersebut tetap ada. Apalagi mengingat lemahnya pengawasan satu sama lain ketika berjauhan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pencegahan.
Kalian harus berjanji untuk saling setia apa pun yang terjadi. Buat definisi bersama tentang perselingkuhan. Tetapkan batasan hubungan dengan teman lawan jenis. Jabarkan perselingkuhan fisik dan psikis menurut kalian biar tahu sama tahu dan mampu menjaga diri.
Tak lupa bicarakan konsekuensi jika kesetiaan dilanggar. Kamu dan pasangan harus berani membicarakan sampai kemungkinan terburuknya, yaitu perpisahan. Pembicaraan ini penting guna menjadi peringatan sejak awal. Bila konsekuensi dari serong gak dibahas, orang justru tak berpikir dua kali untuk melakukannya.
5. Sampai kapan LDR?

Usia kalian akan terus bertambah. Begitu pula dengan jumlah dan umur anak. Masa kalian akan menjalin hubungan jarak jauh hingga salah satu pensiun? Bila itu dilakukan, sulit untuk kalian betul-betul menikmati rasanya berumah tangga.
Orang yang merantau tidak dapat menyaksikan tumbuh kembang anak-anak. Di lain pihak, anak-anak juga menjadi kurang dekat dengan salah satu orangtuanya. Meski masa pensiun masih jauh, bicarakan sejak sekarang perihal masa LDR.
Contoh, kalian dapat bersepakat hubungan jarak jauh cuma selama belum ada anak. Begitu anak lahir, kalian kudu tinggal serumah agar bisa mengasuhnya bersama-sama. Kalau itu dirasa terlalu singkat untuk membangun kemapanan, masa LDR dapat diperpanjang.
Apabila lima hal yang perlu disepakati dengan pasangan sebelum LDR sudah dibicarakan, kalian akan lebih mantap dalam menjalani hubungan. Jangan sampai masing-masing diam-diam menyimpan kegelisahan. Supaya LDR berjalan baik memang butuh komitmen yang kuat.