5 Pentingnya Terapkan Sikap Asertif dalam Hubungan, Bangun Kepercayaan

- Membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan sikap jujur.
- Melindungi batasanmu, tanpa menghilangkan batasan orang lain.
- Meminimalkan stres dengan langsung menyelesaikan masalah alih-alih memendam.
Bersikap asertif tidak sama dengan bersikap galak dan marah-marah. Terlebih saat terlibat dalam gesekan pendapat, mudah untuk termakan pikiran dan perasaan akibat situasi yang tidak enak. Kamu jadi mudah bersikap defensif dan kasar, bahkan terhadap orang yang kamu sayang.
Nah, di sinilah pentingnya mengembangkan keterampilan komunikasi asertif. Kamu bertanggungjawab untuk perasaanmu, tanpa termakan sikap dan perasaan orang lain. Berkomunikasi asertif berarti kamu bisa mengekspresikan apa yang kamu butuhkan dengan terbuka dan tenang. Walau kelihatannya sepele, kebiasaan itu bisa mengantar lima manfaat ini padamu.
1. Membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan sikap jujur

Dalam relasi apa pun, entah personal atau profesional, penting lho untuk mengembangkan komunikasi yang jujur dan terbuka. Kalau kamu terbiasa mengekspresikan diri sejak awal, kamu bisa menjadi diri sendiri apa adanya.
Tidak perlu memperlihatkan versi diri yang selalu sempurna. Kepercayaan dibangun bukan karena kesempurnaan, melainkan kejujuran. Dengan rasa percaya, hubungan yang dibangun pun kokoh dan teguh.
2. Melindungi batasanmu, tanpa menghilangkan batasan orang lain

Hubungan yang sehat adalah hubungan yang dibangun atas dasar respek. Sebagaimana kamu ingin diperlakukan, begitu juga kamu memperlakukan orang lain. Inilah yang juga dibangun dengan sikap asertif.
Ketika kamu bisa mengekspresikan diri dengan tegas, secara tidak langsung kamu membantu mengembangkan sikap menghormati diri sendiri. Kamu tahu apa yang kamu butuhkan dalam hubungan, dan berani untuk meminta itu sembari menghargai batasan milik orang lain.
3. Meminimalkan stres dengan langsung menyelesaikan masalah alih-alih memendam

Bersikap asertif melatihmu untuk tidak terus memendam-mendam masalah. Saat diperhadapkan dengan konflik, kamu belajar untuk langsung mengomunikasikannya. Bila dipendam, hanya menghabiskan energi fisik dan emosional. Kamu jadi mudah stres dan overthinking sendiri.
Sementara itu, sikap asertif melatih keberanian dalam menghadapi orang lain. Masalah tidak menghancurkan dan membuat patah semangat, melainkan melatih mental semakin kuat.
4. Meningkatkan kepercayaan diri melalui self-respect

Sikap self-respect penting dalam membangun hubungan. Tanpa adanya hormat terhadap diri sendiri, kamu akan mudah menerima perlakuan buruk dari orang lain. Ini yang seringkali membuat orang terjebak dalam relasi toksik.
Hubungan seperti itu selain terasa draining, juga membuatmu percaya bahwa dirimu tidak berharga. Kamu harus percaya pada dirimu, termasuk keinginan dan kebutuhanmu. Belajarlah menyuarakan itu, sebagai bentuk respek dan hormat pada diri sendiri.
5. Mencapai solusi yang menguntungkan untuk dua pihak

Penyelesaian masalah hanya bisa dilakukan saat kedua pihak bisa dengan tegas dan jelas mengomunikasikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan. Hubungan adalah tentang komunikasi dan kompromi.
Jangan hanya fokus pada keinginanmu sendiri, coba pertimbangkan dari sudut pandang lawan bicaramu. Solusi yang baik tidak seharusnya menguntungkan salah satu pihak, melainkan jadi penyelesaian untuk keduanya.
Asertif berarti dengan tegas dan berani mengomunikasikan apa yang kamu butuhkan. Tidak perlu takut atau malu, justru dalam membangun hubungan yang sehat perlu untuk jujur pada orang lain.