4 Alasan Putus Cinta yang Paling Menyebalkan, Kamu Pernah Alami?

Jadikan pembelajaran berharga untuk diri sendiri, ya

Putus cinta tentu menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi semua orang. Banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Terkadang alasan tersebut dapat terasa sangat menyebalkan bagi pasangannya. Misalnya, pasangan memutuskan hubungan begitu saja, padahal dari sisi kita hubungan baik-baik saja.

Diputuskan sepihak tentu membuat sangat terpukul dan bertanya-tanya apa kesalahan diri ini. Rasanya seperti ditikam dari belakang, sangat menyakitkan. Selain itu, diputuskan karena beberapa alasan yang menyebalkan seperti di bawah ini tentu sangat mengecewakan. Coba simak!

1. Merasa bosan dengan hubungan

4 Alasan Putus Cinta yang Paling Menyebalkan, Kamu Pernah Alami?ilustrasi merasa bosan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Bosan adalah salah satu alasan paling umum mengapa pasangan memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Perasaan bosan biasanya muncul ketika rutinitas dalam hubungan terasa monoton dan tidak ada hal baru yang dirasakan pasangan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya komunikasi dan interaksi berkualitas di antara keduanya. Akibatnya, salah satu pihak merasa hubungan tidak seseru dan semenarik dulu lagi.

Padahal, rasa bosan dalam berhubungan merupakan hal yang wajar dan dapat diatasi jika kedua belah pihak mau meluangkan lebih banyak waktu kualitas untuk bersama. Misalnya dengan mencoba aktivitas baru bersama, membangun komunikasi yang lebih terbuka, atau sekadar mengingat kembali momen-momen manis di awal hubungan. Sayangnya terkadang ego yang terlalu besar, sehingga memilih jalan pintas yakni mengakhiri hubungan, bukannya memperbaiki yang sudah ada.

2. Putus karena hal-hal sepele

4 Alasan Putus Cinta yang Paling Menyebalkan, Kamu Pernah Alami?ilustrasi merasa takut dan cemas (pexels.com/Timur Weber)

Putus cinta karena alasan sepele seperti perbedaan hobi dan selera juga sangat menyebalkan. seolah tidak menganggap hubungan ini penting, sehingga bisa berakhir karena masalah remeh. Padahal menurut kamu hubungan baik-baik saja, hanya ada sedikit perbedaan selera dan minat yang seharusnya bisa diterima dalam hubungan.

Diputuskan secara sepihak karena alasan sepele tentu sangat mengecewakan dan menimbulkan rasa tidak terima. Seharusnya, perbedaan selera dan hobi bukanlah alasan utama untuk mengakhiri sebuah hubungan. Apalagi jika selama ini hubungan dijalani dengan baik dan penuh pengertian satu sama lain.

Baca Juga: 5 Pembelajaran Putus Cinta, Membuatmu Lebih Dewasa Menyikapinya

dm-player

3. Merasa sudah tidak cocok

4 Alasan Putus Cinta yang Paling Menyebalkan, Kamu Pernah Alami?ilustrasi perselisihan (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Dalih klasik lainnya adalah "kita sudah tidak cocok". Alasan ini sangat menyebalkan karena terkesan baru menyadari ketidakcocokan setelah sekian lama berhubungan. Padahal seharusnya kecocokan itu dibangun sedikit demi sedikit dengan saling memahami satu sama lain.

Seolah-olah selama berhubungan, baru menyadari bahwa ternyata sifat dan kepribadian masing-masing sudah tidak cocok lagi. Padahal sebenarnya, kecocokan itu bukan sesuatu yang statis, melainkan dinamis dan bisa diperbaiki serta dibangun seiring waktu dengan saling memahami.

Terkadang ada pihak yang merasa 'tidak cocok' lalu memilih untuk mengakhiri hubungan secara sepihak, tanpa mau berusaha memperbaiki kekurangan yang ada. Apalagi jika ini terjadi setelah berhubungan bertahun-tahun, tentu sangat disayangkan karena kecocokan seharusnya makin terasah dengan berjalannya waktu.

4. Memutuskan secara sepihak tanpa alasan jelas

4 Alasan Putus Cinta yang Paling Menyebalkan, Kamu Pernah Alami?ilustrasi ingin memulai obrolan (pexels.com/Yan Krukau)

Diputuskan secara mendadak oleh pasangan tentu menimbulkan rasa kecewa luar biasa, apalagi jika tidak disertai alasan yang jelas. Kamu hanya diberi kabar seperti "Maaf, hubungan kita cukup sampai di sini saja" tanpa penjelasan detail mengapa diputuskan.

Tentu saja hal ini sangat menyakitkan dan menimbulkan pertanyaan besar dalam benak kamu. Apakah kamu telah berbuat kesalahan fatal hingga pantas diputuskan? Atau apakah ada pihak ketiga yang memengaruhi keputusannya? Karena tanpa alasan yang jelas, kamu hanya bisa menerka-nerka dan tidak bisa memperbaiki diri.

Idealnya, jika memutuskan hubungan, kedua belah pihak seharusnya duduk bersama, berdiskusi secara terbuka, dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum benar-benar berpisah. Sayangnya terkadang ego masing-masing terlalu tinggi hingga memilih jalan pintas tanpa peduli perasaan pasangannya.

Walaupun begitu, kita harus tetap tegar dan bangkit dari putus cinta apa pun alasannya. Jangan terpuruk terlalu lama karena hal itu hanya akan membuat kita semakin menderita. Lebih baik fokus pada hal positif dalam hidup dan terus melangkah maju. Pelajaran berharga dari pengalaman pahit ini adalah kita harus lebih bijak dalam memilih pasangan dan tidak mudah percaya begitu saja, ya!

Baca Juga: 5 Pembelajaran Putus Cinta, Membuatmu Lebih Dewasa Menyikapinya

Huda Santri Adji Photo Verified Writer Huda Santri Adji

karena perkara tulis tak selalu mudah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya