Jangan Mau Dibutakan Cinta, Ini 5 Alasan Wanita Tidak Perlu Mengemis Cinta Dari Pria

Mungkin memang sekarang zamannya emansipasi wanita. Istilah "pria yang harus bekerja keras sedangkan wanita cukup menunggu dan memperhatikan usaha pria saja" mungkin terdengar terlalu kuno bagi kamu. Tapi percayalah, istilah ini masih berlaku dalam hubungan percintaan. Pria masih tetap dalam kedudukan dimana dia harus menjadi pihak yang mengejar cinta dari wanita.

Tidak ada istilah wanita harus memburu atau mengejar pria yang akan menjadi jodohnya. Justru jodohlah yang nanti akan datang menghampirimu. Pria yang serius cinta denganmu pasti akan datang dan menunjukkan usaha terbaiknya untuk dapat memenangkan hatimu. Semua tergantung seberapa mampu kamu bersabar untuk menunggu jodoh terbaik itu datang padamu.

Satu atau dua kali menunjukkan kepedulian dan rasa sayangmu kepada orang yang kamu suka mungkin tidak masalah. Tetapi jika selama kamu melakukannya, dia terlihat tidak memiliki itikad baik untuk menanggapi perasaanmu, dan justru dia bersikap seolah perhatian darimu hanya mengganggu hidupnya, maka lebih baik kamu menyerah dan menjauh darinya. Jangan malah semakin mengejarnya dengan melakukan cara-cara yang bisa merendahkan harga dirimu sebagai wanita.

Kalau kamu bertanya pada teman-teman pria di sekitarmu, tentang apakah mereka suka dikejar-kejar oleh wanita yang menyukai mereka, sebagian besar dari mereka pastilah berkata tidak.

Pada dasarnya pria memang selalu merasa risih dan tidak nyaman ketika ada wanita yang mengejar sampai mengemis cinta darinya. Karena pria suka tantangan, pria lebih suka mengeluarkan banyak usaha untuk memenangkan hati wanita yang sulit didapatkannya, daripada duduk diam menerima cinta dari wanita yang tidak sulit untuk didapatkan (Karena wanita tersebut sudah cinta mati-matian dengannya).

Bagaimanapun juga, pemegang kunci utama kelanggengan hubungan masih tergantung pada seberapa besar rasa cinta dan komitmen dari pria.

Bahkan jika usaha besarmu untuk mendapatkan pria incaranmu membuahkan hasil yang manis, bahwa akhirnya dia setuju untuk berpacaran denganmu, kamu tetaplah menjadi pihak dengan cinta yang jauh lebih besar dan lebih menggebu-gebu daripada dia yang mungkin hanya sekedar ingin coba-coba pacaran denganmu. Dan ini tidak akan menghasilkan banyak keuntungan untukmu.

Karena kamu yang lebih cinta, kamulah yang akan lebih banyak berusaha untuk mempertahankan hubunganmu, lebih banyak memberi perhatian, lebih sering cemburu, dan lebih posesif.

Bahkan bukan tidak mungkin rasa cintamu yang begitu menggebu-gebu untuknya ini akan membuatmu rela banyak berkorban untuk priamu. Tetapi priamu justru mudah memanfaatkan perasaanmu demi kesenangannya sendiri.

Secinta apapun kamu kepada pria tersebut, jika dia sudah memiliki pasangan, maka mundurlah. Keputusan untuk mundur, mengikhlaskan dia bahagia dengan pilihannya adalah langkah yang jauh lebih anggun daripada kamu memaksakan diri untuk menjadi pihak ketiga yang merusak hubungan orang lain.

Belajarlah menjadi wanita baik yang punya rasa empati. Kamu pasti tahu seperti apa sakitnya jika pasanganmu direbut oleh wanita lain. Kamu tentu tidak ingin merasakan sakit hati seperti ini, karena itu janganlah kamu membuat orang lain menderita sesuatu yang bahkan kamu sendiri tidak ingin merasakannya.