Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Jangan Sampai Menikah Hanya karena Tekanan Sosial?

ilustrasi sepasang pengantin
ilustrasi sepasang pengantin (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ketika sudah beranjak dewasa, secara alami setiap manusia memang akan memikul tanggung jawab kehidupan yang semakin berat. Fase-fase yang tadinya tidak ada, kini mulai hadir. Peran-peran yang dulunya hanya bisa dilihat, sekarang gantian dijalani. Nah, salah satu "tugas" yang biasanya sering dijadikan tuntutan kepada sosok dewasa adalah diminta menikah.

Tidak dapat dimungkiri bahwa pernikahan merupakan hal yang mulia dan memang bisa membawa banyak kebahagiaan. Kendati begitu, memutuskan menikah hanya karena tidak tahan dengan tekanan sosial juga merupakan pilihan hidup yang konyol dan sangat berisiko. Kenapa sebaiknya seseorang jangan sampai menikah hanya karena tekanan sosial? Simak beberapa alasannya di bawah ini agar wawasanmu semakin terbuka, ya!

1. Kamulah satu-satunya yang paling tahu tentang keadaan dirimu

ilustrasi merenung
ilustrasi merenung (pexels.com/Liza Summer)

Saat ini, faktanya kamu memang sudah menjadi orang dewasa. Usiamu menunjukkan bahwa kamu pantas untuk menikah. Kamu punya pekerjaan, bahkan bisa dibilang cukup mapan. Namun, ketiadaan pasangan di sisimu membuat orang-orang yang mengenalmu merasa ada yang kurang, sehingga tanpa pikir panjang memintamu untuk cepat-cepat menikah.

Kejadian seperti ini sudah sangat umum di negara kita. Banyak orang tidak tahan dengan situasi itu dan memutuskan untuk menuruti "perintah" orang-orang di sekelilingnya, tetapi akhirnya tidak bahagia. Oleh sebab itu, jangan sampai kamu mengikuti jejak kecerobohan tersebut. Kamu adalah satu-satunya orang yang paling paham kondisimu sendiri dan tahu alasan mengapa belum juga menikah sampai saat ini. Nasihat baik tentu saja boleh didengarkan, tetapi mengambil keputusan besar seperti ini harus dengan pertimbangan matang, bukan karena sekadar demi menyenangkan orang lain, ya.

2. Menikah karena tekanan sosial cenderung bikin kamu sembarangan cari jodoh

ilustrasi seorang pria yang melamar kekasihnya
ilustrasi seorang pria yang melamar kekasihnya (pexels.com/Josue Velasquez)

Kamu harus paham bahwa menikah memang merupakan hal yang baik. Namun demikian, bukan berarti hal ini dapat dijalankan begitu saja tanpa pertimbangan yang tepat, contohnya memberanikan diri untuk menikah bukan karena merasa siap, tetapi karena berusaha menjawab tekanan sosial. Keputusan ini berbahaya karena dapat membuatmu ceroboh dalam mencari jodoh.

Alih-alih mementingkan kualitas calon pasangan, kamu lebih memilih seseorang yang saat itu available dan sama terburu-burunya denganmu. Jika ternyata cocok, maka tentu akan membuatmu sangat bersyukur. Namun, bila ternyata ada banyak perbedaan yang tidak bisa kalian kelola dengan penuh pengertian, pasti sangat menyiksa. Ingat, seumur hidup terlalu lama untuk dihabiskan bersama orang yang salah. Jadi, bersikaplah bijaksana dalam mengambil keputusan, ya!

3. Jika terjadi hal rumit dengan rumah tanggamu, orang lain tidak akan peduli

ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar
ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Dituntut orang-orang untuk segera menikah memang bisa bikin stres. Mereka yang termakan tekanan itu akan melakukan segala cara demi mendapatkan calon pasangan secepat mungkin. Mereka mengira kalau sudah berhasil melangsungkan pernikahan, maka masalahnya teratasi dan hidup menjadi lebih tenang.

Sayang sekali, realita kehidupan terkadang tidak dapat ditebak. Harapannya memang pernikahanmu akan bahagia dan tenang-tenang saja, tetapi suka atau tidak, konflik sudah pasti ada dan bisa jadi sulit sekali untuk diatasi. Jika sampai terjadi sesuatu yang rumit dengan rumah tanggamu, orang-orang yang dulu menekanmu untuk segera menikah itu juga tidak bakal peduli. Jadi, buat apa mengorbankan diri untuk hal yang memang belum siap kamu jalani?

Tekanan sosial untuk menikah memang akan selalu ada. Meski begitu, jangan sampai menikah hanya karena tekanan sosial. Kamu berhak menanggapi tekanan tersebut dengan bijaksana, sesuai dengan kondisimu. Pilihan ini tidak main-main, sehingga jangan sampai gegabah dalam mengambil keputusan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Perawatan Bonsai agar Tanaman Tumbuh Sehat dan Estetik

18 Des 2025, 21:12 WIBLife