Saling mencintai bukan berarti tak pernah saling menyakiti. Bukan sengaja, hanya saja dua isi kepala yang berbeda kadang memicu pertengkaran, lantas ego mempersulit hubungan keduanya.
Ada gak sih hubungan cinta yang adem ayem tanpa masalah? Jawabannya jelas gak ada. Minimal problema itu bakal hadir di tahun pertama kebersamaan, sebab inilah fase mengenal karakter satu sama lain. Jawaban yang paling mengena dari pertanyaan itu, ada dalam poin-poin berikut!
Besar kecilnya masalah, entah itu yang datang dari luar seperti ketidakcocokkan orangtua pasangan, atau berasal dari kesalahan satu sama lain, bakal berpengaruh pada kelanggengan hubungan. Dari masalah inilah akan terlihat sebesar apa dia mencintaimu.
Jodoh itu memang rumit, dia tak selalu seseorang yang jalannya dimudahkan untuk bersamamu. Sebagian mengisahkan tentang perjalanan panjang mereka menghadapi rintangan untuk bersatu. Siapa yang bertahan, dialah cinta sejatimu.
Gak selamanya masalah itu buruk bagi hubungan. Maksudnya, kamu jadi tahu apa yang disukai dan dibenci pasangan lewat masalah yang terjadi. Beruntung kalau masalah itu masih bisa dihindari dengan komunikasi yang baik.
Tapi, bagi pasangan baru yang belum sempat mengomunikasikan banyak hal, kesalahpahaman yang memicu pertengkaran sangat mungkin terjadi. So, tak perlu buru-buru melabeli hubunganmu bermasalah, kesalahan pasangan itu wajar, kok! Selama kalian mau memperbaiki sikap lagi dan lagi, hubunganmu pasti bisa seharmonis yang kamu idamkan.
Dari masalah, kamu juga bisa menilai seperti apa karakter pasanganmu yang sebenarnya. Dia tentu bakal terlihat manis saat kondisi hubungan kalian baik-baik saja. Tapi coba lihat ketika masalah datang, apa dia membentakmu atau bahkan berani main kasar?
Ukur sejauh mana kamu bisa memberinya kesempatan memperbaiki diri. Kalau sikapnya masih buruk untuk masalah kedua atau ketiga kali, sebaiknya kamu pikir ulang soal melanjutkan hubungan. Apa kamu siap menikah dengan orang yang karakternya buruk?
Alasan satu ini memang klise. Tapi meski sudah paham, kita kerap lupa dan menuntut pasangan untuk bisa begini dan begitu. Ekspektasi yang tinggi bikin kamu kecewa, sampai-sampai punya keinginan untuk menyudahi hubungan.
Padahal, siapapun pasanganmu, ia tetap akan hadir membawa kelebihan dan kekurangannya. Gak ada satupun yang bisa memenuhi ekspektasimu seratus persen.
Alasan terakhir ini lebih dikhususkan bagi pasangan yang sudah menikah. Dimana kamu dan dia sudah mengikat janji untuk tetap bersama dan menerima kekurangan yang ada. Masalah dalam rumah tangga adalah ujian sejauh mana kamu bersabar.
Kesabaran itu juga bermuara pada takdirnya masing-masing. Ada yang kesabarannya berbuah manis, ada pula yang pada akhirnya memilih untuk berpisah dengan segala pertimbangan.
Mengapa di dunia ini gak ada hubungan cinta tanpa masalah? Uraian di atas, semoga bisa menjawabnya.