Perihal jodoh memang jadi misteri Ilahi. Ada yang sudah berpacaran lama, tapi ternyata menikah dengan orang yang berbeda. Ada pula baru bertemu, tapi sudah merasa klik, dan gak butuh waktu lama untuk beranjak ke pelaminan.
Untuk mengetahui apakah kamu dan pasangan memang berjodoh, ada beberapa hal yang bisa kamu cermati. Jika kalian memang berjodoh, harusnya, sih, hal-hal berikut ini gak perlu dipaksakan untuk bisa terjadi. Simak pembahasannya lebih lanjut, ya!
Jika memang hubungan kalian berjalan dengan baik, maka semestinya gak ada sama sekali rasa keterpaksaan untuk menjalani hubungan. Hubungan saat ini, memang benar-benar kalian inginkan. Bukan atas dasar tekanan apa pun.
Misalnya saja, kamu merasa kalau kalian harus terus bersama, karena merasa jalinan asmara kalian sudah kadung berjalan lama. Jadi sayang banget, kalau harus pisah, mesti sudah banyak hal-hal yang bikin kamu udah gak nyaman.
Itu pertanda, kalau hubungan yang ada saat ini, sebenarnya memang gak baik jika diteruskan. Motif untuk melanjutkannya, bukan murni karena perasaan cinta.
Hal mendasar ketika kalian bisa saling jatuh cinta, dan memutuskan untuk berkomitmen, adalah rasa ketertarikan. Ketertarikan ini memang gak permanen sifatnya. Karena di tengah jalan, disebabkan berbagai hal, rasa tertarik itu bisa memudar.
Dan harusnya, kalau kalian memang ditakdirkan bersama, rasa tertarik tersebut akan tetap terpelihara, baik ketertarikan fisik, maupun emosional. Kalau ini sudah berkurang, bahkan pudar, dapat menimbulkan masalah lain dalam hubungan, misalnya perselingkuhan. Jadi, hubungan kalian sekadar status, sementara chemistry pada pasangan, didapatkan di luar (pihak ketiga).
Hubungan yang sehat, akan mendorong keceriaan dari kedua belah pihak. Dan itu berjalan dengan natural. Bukan dipaksakan, misalnya demi pencitraan di depan teman atau keluarga.
Keceriaan ini hanya akan hadir, kalau kalian memang sama-sama menikmati hubungan yang sedang berjalan. Gak ada satu pihak yang mendominasi, hingga membuat pihak yang lain merasa tertekan.
Rasa hormat, akan tercermin dari bagaimana kalian memperlakukan satu sama lain. Bersikap lembut, memiliki toleransi, dan punya kepekaan terhadap apa yang dirasakan pasangan. Dan itu semua, dilakukan atas dasar kesadaran diri, bukan tekanan dari siapa pun, termasuk dari pasangan.
Bila sikap-sikap tadi terkesan gak tulus. Hanya terjadi karena dorongan pihak lain, misalnya, tekanan dari orangtua, maka dia bukanlah sosok pasangan yang tepat untukmu.
Akan sulit hubungan bisa berjalan, kalau kalian gak saling bertemu. Bahkan pasangan yang berbeda jarak pun, tetap mesti menyempatkan waktu untuk saling bertatap muka demi kuatnya ikatan cinta.
Dan harusnya, sih, baik kamu dan pasangan, gak sampai memaksa untuk melakukan itu. Karena kalau kalian memang berjodoh, masing-masing akan berusaha memprioritaskan momen bertemu, karena satu sama lain merasa butuh. Bila untuk hal basic seperti ini saja mesti kamu paksa, berarti selama ini dia gak menganggap serius hubungan kalian.
Coba evaluasi kembali, jika memang ternyata hal-hal yang telah dijelaskan tadi, ternyata ada. Kalau memang kalian masih bisa memperbaikinya, berarti bisa jadi, kalian memang berjodoh.
Akan tetapi, jangan sampai memaksakan, ya! Karena kalau kamu memaksakan hubungan yang harusnya gak diteruskan, masa depanmu yang bakal jadi taruhan.