Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Waktu Terbaik buat Ketemuan setelah Kenalan di Dating App?

ilustrasi perempuan sedang menggunakan dating app (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Obrolan yang mengalir dan tidak sekadar basa-basi menunjukkan adanya chemistry yang kuat untuk bertemu langsung.
  • Dia selalu membalas chat dengan niat dan antusias, menanyakan kabar setiap hari, serta menunjukkan ketertarikan yang serius.
  • Bertukar media sosial dapat membantu lebih dalam mengenal pasangan, tetapi tetap waspada dan jangan terlalu percaya.

Saat ini, menemukan pasangan kencan lewat aplikasi kencan atau dating app sudah menjadi hal yang umum. Kalau baru pertama kali menggunakan dating app, kamu mungkin bingung kapan waktunya pindah dari kencan daring ke ketemuan langsung? Ini wajar, kok. Sebab, pindah dari sekadar ngobrol di aplikasi ke dunia nyata itu butuh keberanian dan rasa aman.

Nah, biar kamu gak salah langkah atau malah terburu-buru, yuk, simak dulu penjelasan kapan waktu terbaik untuk ketemuan langsung sama pasanganmu di dating app. Baca sampai habis, ya! Ini bisa jadi bahan renunganmu.

1. Sudah sangat nyambung ketika chat

ilustrasi berkirim pesan singkat (unsplash.com/Mikel Parera)

Kalau obrolan kalian mengalir terus dan gak sekadar basa-basi, itu pertanda bagus. Coba ingat-ingat lagi apa kalian bisa ngobrol soal banyak topik, mulai dari makanan favorit, hobi, sampai beragam hal random, tapi seru. Jika ya, artinya kalian punya chemistry yang bisa jadi modal kuat untuk bertemu langsung.

Namun, ingat, nyambung ketika chat gak selalu berarti bakal nyambung pas ketemu. Jadi, jangan menaruh ekspektasi terlalu tinggi dulu. Meski begitu, jangan takut juga untuk mencoba!

2. Sama-sama konsisten dan aktif

ilustrasi berkirim pesan singkat (unsplash.com/Pradamas Gifarry)

Kalau dia selalu membalas chat dengan niat dan tampak antusias tiap ngobrol, itu bisa jadi sinyal kalau dia juga tertarik lebih lanjut. Selain itu, coba lihat apakah kalian sudah saling chat tiap hari dan menanyakan kabar apa belum. Ini menunjukkan kalau kalian berdua memang serius ingin saling mengenal lebih dalam.

3. Sudah saling bertukar media sosial

ilustrasi media sosial (pexels.com/Pixabay)

Bertukar media sosial, seperti Instagram atau Twitter, bisa membantumu mengenal orang tersebut lebih dalam. Dari media sosial, kamu bisa dapat pemahaman lebih dalam tentang gaya hidupnya, lingkaran pertemanannya, dan apakah dia tipe orang yang kamu rasa cocok. Kalau dia terbuka soal akun medsosnya, itu tanda positif. Namun, tetap waspada, ya. Kamu jangan langsung percaya seratus persen juga.

4. Dia gak memaksa ketemuan

ilustrasi kencan daring (pexels.com/Edward Jenner)

Kalau dia ngajak ketemu, tapi tetap memberimu ruang untuk berpikir dan gak maksa, ini menunjukkan hal yang bagus. Ini menandakan kalau dia respek sama kamu. Sebaliknya, kalau dari awal dia terkesan memaksa ketemuan, bahkan sudah menentukan tempat bertemu, lebih baik kamu skip. Ketemuan langsung harus dilandasi rasa nyaman dan saling setuju, bukan karena terpaksa atau tekanan.

5. Kamu sudah merasa siap

ilustrasi perempuan sedang menggunakan dating app (freepik.com/freepik)

Jangan pernah abaikan intuisi. Kalau di dalam hatimu ada rasa ragu-ragu, lebih baik tunggu dulu sampai kamu benar-benar yakin. Sebaliknya, kalau kamu merasa nyaman, percaya, dan gak ada rasa ragu buat ketemu, itu tandanya kamu cukup siap. Ingat, jangan ketemuan hanya karena takut dibilang PHP atau sok jual mahal. Keamanan dan kenyamananmu lebih penting.

Jadi, gak ada patokan pasti berapa hari, minggu, atau bulan untuk ketemuan setelah kenalan dari dating app. Kalau kamu sudah nyaman, nyambung, sama-sama aktif, dan merasa aman, berarti itu waktu yang pas untuk beranjak dari dating app ke dunia nyata. Gimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us