Kenapa Kesepian tapi Ilfeel saat Ada yang Mendekati? Ini 5 Alasannya

- Kesepian dan ilfeel ke gebetan adalah akibat dari kesulitan menerima kekurangan
- Fokus pada daya pikat pasangan dan tingkat toleransi terhadap preferensi yang berbeda dapat mengurangi perasaan ilfeel
- Ekspektasi tinggi dan standar yang tidak realistis dapat menyebabkan rasa ilfeel terhadap pasangan
Pernahkah kamu merasa begitu kesepian? Ya, rasanya hati begitu hampa, kosong tanpa ada tambatan hati yang mengisi. Lalu, besar harapanmu saat punya gebetan bisa menjadi calon pujaan hati yang bisa mengusir kesepianmu.
Sayangnya, jangankan mengusir rasa sepi, baru perkenalan atau pendekatan awal saja rasanya sudah ilfeel. Bahkan, polanya selalu saja sama, kesepian, ingin punya pasangan, tapi selalu berujung ada saja yang bikin ilfeel. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Langsung temukan jawaban yang tepat versi kamu dari ulasan berikut, ya.
1. Kesepian itu akibat, ilfeel itu risiko

Pertama-tama perlu kamu pahami bahwa kesepian itu bentuk dari akibat, sedangkan ilfeel itu risiko yang mengikuti. Sekarang, coba renungkan, apa sih yang membuat kamu merasa kesepian? Ajak dirimu berdiskusi.
Misalnya saja, jika kamu sibuk kerja, maka hati yang kesepian dengan segala kebiasaan yang terbentuk di dalamnya itu ialah wujud akibat dari sibuk bekerja. Kamu yang meski terasa sepi, tapi sudah nyaman hidup dengan dirimu sendiri.
Wajar saja jika kamu sedikit banyak merasa ilfeel dengan hadirnya orang baru, sosok gebetan yang merubah siklus hidup yang sudah menjadi kebiasaanmu. Rasa mudah ilfeel ke gebetan itu risiko yang terbawa sebagai akibat dari sibuk kerja yang bikin kamu terbiasa hidup sendiri dan mandiri, meski rasanya kesepian, ya.
2. Sulit menerima kekurangan orang lain

Hal yang paling mudah dipahami terkait merasa kesepian tapi selalu ilfeel ke gebetan ialah karen sulit menerima kekurangannya. Mau itu hal sepele hingga yang kekurangan yang kompleks, semuanya bikin kamu ilfeel.
Padahal, jika dipahami secara logika, tidak ada pasangan yang sempurna, terlebih tentu dia juga punya kelebihan tersendiri. Tidakkah mampu kelebihan yang ada itu menutupi kekurangannya? Alih-alih ilfeel, kamu bisa mencoba fokus pada daya pikatnya, ya.
3. Memiliki tingkat toleransi yang rendah

Ternyata, bisa jadi yang buat kamu ilfeel ke gebetan itu bukan cuma kekurangannya. Tetapi juga misalnya hobi atau kesukaannya yang bukan kekurangan tapi jadi poin minus yang bikin kamu ilfeel, nih.
Misalnya saja laki-laki yang jadi gebetanmu itu suka warna pink. Menurutmu, hal tersebut kurang manly secara standar gender. Alhasil, kamu dibuat ilfeel akan hal tersebut.
Padahal, tidak ada yang namanya standar laki-laki gak boleh suka pink. Semua itu hanya preferensimu sendiri, kesukaannya bukanlah kekurangan, melainkan tingkat toleransimu yang rendah berkaitan dengan tipe laki-laki ideal yang kamu inginkan.
4. Ekspektasi tinggi yang tidak sesuai realitas

Sesederhana punya ekspektasi pasangan dengan visual khas bule, nyatanya yang datang hanya versi lokal. Pun berharap punya pasangan yang begitu romantis, nyatanya ia sosok yang teramat humoris.
Bahkan, saat sudah mendambakan pasangan yang humoris, bisa saja beda selera humor yang tetap berujung bikin ilfeel. Jadi, ekspektasi tinggi yang kamu bangun dan tidak sesuai realita itulah yang bikin kamu ilfeel.
Di sini, seleramu yang menyebabkan hadirnya rasa ilfeel. Jadi, kamu lebih mementingkan ingin ada hati yang mengisi biar gak kosong kesepian atau menunggu hingga datang pasangan yang sesuai dengan seleramu, nih?
5. Kamu cuma kesepian, belum tentu butuh pasangan

Selayaknya obat sakit demam tidak harus dengan satu jenis obat saja, ada banyak pilihan obat lain. Bahkan, bisa jadi sudah benar sakit demam minum obat denam, tapi tak lekas sembuh dalam waktu yang instan, semuanya butuh proses.
Dengan begitu, bisa jadi kamu hanya kesepian, dan punya pasangan belum tentu obat yang tepat, bukan satu-satunya obat, bahkan sama sekali bukan obatnya. Dengan banyaknya peluang yang ada, tentu kamu bisa coba menjalin hubungan dengan mengesampingkan rasa ilfeel yang ada.
Bisa jadi seiring berjalannya waktu bikin kamu dan dia jadi saling memahami dan melengkapi. Mungkin rasa ilfeel itu hanya salah paham di awal lantaran belum saling mengenal, lho.
Namun, jika dalam proses yang cukup kompleks tak punya bertemu titiknya. Maka, bisa jadi punya pasangan bukanlah obat yang tepat untuk menyembuhkan rasa kesepianmu. Cobalah untuk mencari obat lain, misalnya menemukan hobi baru. Ya, hal baru yang unik, menantang, dan pastinya seru.
Setelah membaca ulasan di atas, kamu tercerahkan untuk mencoba mendalami hubunganmu atau justru coba cari obat lain, nih? Tenang, ada banyak jenis obat lain yang bisa menyembuhkan rasa sepimu, lho!