Ghosting, Ketika Dia Hilang Saat Lagi Sayang-sayangnya 

Sering banget lho ini!

Kamu pernah berkenalan dengan seseorang di sosial media lalu jadi dekat dan intens komunikasi tiap hari. Kamu sudah merasa nyaman banget sama dia dan berpikir ke arah yang lebih serius, eh tiba-tiba dia menghilang. Bermula dari dia gak intens chat kamu lagi, hingga akhirnya kalian berhenti komunikasi satu sama lain tanpa alasan yang jelas.

Nah perilaku ini disebut dengan ghosting. Ibarat hantu yang tidak terlihat, muncul tiba-tiba dan hilang juga mendadak, manusia juga bisa jadi hantu dalam hubungan lho.

Kamu sering menjadi korban ghosting, atau jangan-jangan jadi pelaku? Yuk kita coba simak lebih lanjut mengenai hantu dalam hubungan ini. 

1. Istilah Ghosting mengartikan seseorang yang memutuskan hubungan dan komunikasi secara tiba-tiba. Istilah ini mulai berkembang pertengahan tahun 2000an

Ghosting, Ketika Dia Hilang Saat Lagi Sayang-sayangnya dramabeans.com

Istilah ghosting muncul pada tahun 2006. Ghosting kemudian mulai populer tahun 2015 melalui berbagai artikel yang menceritakan bubarnya hubungan romantis selebriti terkenal. Istilah ini tersebar luas dalam masyarakat karena banyak yang merasa related. Akhirnya di tahun yang sama, istilah ghosting masuk dalam kamus bahasa inggris.

Ghosting pada umumnya menjelaskan seseorang yang memutuskan hubungan dan komunikasi secara tiba-tiba. Kejadian ini kerap terjadi pada hubungan yang bersemi dari media sosial. Namun semakin hari, hubungan ghosting berkembang tidak terbatas dengan hubungan romantis namun bisa juga dalam hubungan bisnis.

Intinya, ketika sebuah hubungan sudah terjalin namun tiba-tiba satu pihak memutuskan hubungan, maka dipastikan dia mengalami ghosting.

2. Banyak orang mengira laki-laki yang paling sering terlibat ghosting. Padahal, ternyata, perempuan yang lebih banyak terlibat, baik sebagai korban atau sebagai pelaku

Ghosting, Ketika Dia Hilang Saat Lagi Sayang-sayangnya dramabeans.com

Selama ini, banyak orang merasa pria lebih banyak terlibat dalam ghosting. Mereka lebih sering hilang saat masa pdkt, atau menjadi korban ditinggalkan perempuan yang dia incar. Namun ternyata menurut survei BankMyCell yang dilakukan pada rentang 1 Oktober 2018 hingga 31 Oktober 2018, 82 persen perempuan terlibat dalam hubungan ghosting. Sedangkan hanya 71 persen laki-laki yang terlibat dalam ghosting. Penelitian ini melibatkan 1.521 responden di Amerika.

Dari angka tersebut memang perempuan lebih banyak merasa menjadi korban ghosting daripada menjadi pelaku. Namun gak sedikit juga yang pernah menjadi keduanya.

3. Kamu sering menggunakan profile picture palsu, foto lama, atau foto penuh filter? Ternyata ini bisa menjadi akar masalah ghosting lho!

Ghosting, Ketika Dia Hilang Saat Lagi Sayang-sayangnya dramabeans.com
dm-player

Lalu apa sih penyebab ghosting? Penyebabnya sesungguhnya beragam. Salah satu penyebabnya bahkan sangat sederhana lho, yaitu profile picture kamu di media sosial gak sesuai sama diri kamu sesungguhnya. 

Kita pasti ingin memasang foto terbaik untuk profile media sosial kita. Akhirnya terkadang kita menggunakan filter mempercantik, membuat pipi terlihat lebih kurus, atau mata lebih besar. Bahkan gak jarang yang menggunakan foto orang lain untuk profile picture di media sosial.

Semua ini adalah cikal bakaL perilaku ghosting. Ketika kamu berkenalan di media sosial, pasti profile picture menentukan apakah seseorang tertarik atau tidak. Kamu sudah merasa tertarik, saling bertukar pesan tiap hari, makin nyaman, makin sayang akhirnya mengajak ketemuan. Eh, ternyata saat bertemu wajahnya tidak sesuai di profile picture. Kamu jadi hilang rasa ketertarikan dengan doi dan memutuskan hilang perlahan-lahan.

Baca Juga: Tega, 6 Zodiak Ini Sering Menghilang Saat Kita Lagi Sayang-sayangnya

4. Penyebab lainnya adalah kamu tidak mau menghadapi ketakutanmu atau ngomong jujur. Akhirnya sebagai jalan pintas, kamu menghilang pelan-pelan

Ghosting, Ketika Dia Hilang Saat Lagi Sayang-sayangnya dramabeans.com

Selain karena profile picture, seseorang melakukan ghosting sebagai mekanisme penghindaran konflik. Mereka memilih untuk kabur perlahan-lahan daripada menghadapi ketakutan atau berbicara jujur.

Untuk menghindar, biasanya pelaku ghosting menggunakan beribu alasan klise supaya tidak berhubungan lagi dengan sang korban. Mulai dari alasan sedang sibuk sehingga tidak sempat membalas chat, hp di-silent, berpura-pura sedang bersama teman atau keluarga, berpura-pura tidak ada sinyal, dan masih banyak lagi. 

Mereka berharap sang korban ghosting sadar bahwa si pelaku mencoba menghindar dari si korban. Sehingga lama kelamaan mereka gak berhubungan lagi. Padahal gak semua orang peka dengan tindakan ini, apalagi kalau sudah terlanjur nyaman.

5. Padahal korban ghosting itu efeknya berat lho. Dia akan merasa tidak dihargai, dikhianati bahkan bisa menimbulkan trauma

Ghosting, Ketika Dia Hilang Saat Lagi Sayang-sayangnya dramabeans.com

Ghosting itu ternyata memberikan efek yang cukup berat untuk sang korban. Menurut Jennice Vilhauer dari Emory Healthcare, ghosting bisa mengaktifkan saraf sakit yang sama di otak ketika tubuh merasakan sakit fisik.

Ketika seseorang menjadi korban ghosting, mereka cenderung merasa gelisah dan bertanya-tanya apa yang sesungguhnya terjadi. Mereka juga bisa bertanya-tanya pada diri mereka sendiri dan akhirnya menyalahkan dirinya sendiri atas keadaan tersebut. Seseorang yang kerap mengalami ghosting akhirnya memiliki rasa percaya diri yang rendah. Ini bisa menjadi luka membekas dalam waktu yang cukup lama.

Jadi masih mau melakukan ghosting? Yuk coba menjadi lebih jujur dan hadapi ketakutan kita! Pasti akan ada orang yang akan mencintaimu apa adanya, kok.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Mantan Langsung Menghilang Pasca Putus

Topik:

  • Pinka Wima
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya