Jangan Menikah Dulu Sebelum Pahami 8 Konsep Pernikahan Ini

Melarikan diri dari kebosanan, dari pertanyaan orang, dari usia yang semakin menua, dari apa saja yang membuatmu tidak betah sendiri. Jangan menganggap bahwa dengan menikah kamu bisa bebas dari itu semua, justru setelah menikah akan ada semakin banyak komentar orang yang datang. Semua tergantung padamu, kamu mau mendengar kata orang atau tidak.

Jangan menganggap bahwa dengan menikah kamu akan lepas dari masalah karena kamu akan kecewa. Indahnya pernikahan tidak akan seperti negeri dongeng, yang setelah kalian menikah lalu film tamat. Pernikahan justru adalah ujian baru dalam hidupmu.

Hanya karena semua temanmu menikah makanya kamu menikah juga. Atau karena kamu merasa semua orang harus menikah makanya kamu ingin cepat-cepat punya status itu, tidak begitu. Pernikahan adalah tentang kamu menunggu bukan hanya momen, tapi juga orang yang tepat. Kamu butuh kesiapan yang kuat untuk melakukannya.

Bukan karena kamu bosan dengan hidupmu makanya kamu ingin mencari pengalaman baru dengan menikah. Tidak seperti itu. Pernikahan bukanlah jalan-jalan yang hanya bisa kamu lakukan saat bosan dan dapat izin cuti. Pernikahan itu terus menerus, sampai kamu mati.

Kalau hanya tentang cinta, maka pernikahan bisa mudah punah. Cinta bisa hilang atau luntur, tapi yang membuatmu tetap bertahan adalah komitmen. Karena kamu tahu sekali kamu masuk ke dalam kapal, kamu tidak bisa keluar untuk berenang di laut lepas. Kamu harus tetap tinggal dalam kapal itu sampai kamu tiba di tujuan.

Bukan cuma tentang terus bersama, tapi juga terus akur dan bahagia. Menyatukan dua kepala dalam satu rumah sama sekali tidak mudah. Kamu harus tahu yang namanya mengalah, berkorban, bahkan makan hati sekalipun. 

Bukan berarti karena menikah maka kamu menang, atau pernikahan berarti kamu dan pasanganmu sudah lepas dari masalah. Sebaliknya, justru pernikahan adalah awal segala sesuatu. Kamu bisa jadi baru merasakan banyak kejengkelan setelah menikah, tahu benar watak satu sama lain dan merasa tidak cocok justru setelah menikah. Itulah tantangan yang harus sudah kamu pikirkan.

Jangan terlalu berekspektasi tinggi bahwa setelah menikah artinya selalu ada pasanganmu untuk membantumu. Tidak seperti itu. Akan tiba masanya kamu yang harus bekerja sendiri dan pasanganmu bekerja sendiri. Pernikahan tidak selalu mengandung kerja sama, kadang mengandung kebosanan dan kebuntuan, tapi kamu harus tetap bertahan.

Setelah kamu dalam pasanganmu paham benar tentang semua hal di atas, barulah kalian bisa memikirkan untuk menikah. Nantinya, rumah tangga yang sebenarnya bukanlah seperti negri dongeng yang hanya ada kebahagiaan, pasti ada cekcok, ada tidak cocok bahkan pertengkaran, tapi kamu harus siap untuk bertahan.