5 Kualitas Jodoh Idaman Millennials dan Gen Z di Indonesia, Setuju?

79 persen responden mengemukakan bahwa mereka mencari seseorang yang berpikiran terbuka dan bisa menerima pandangan mereka. Pasalnya, berpikiran terbuka dianggap sebagai kunci dari respect dan empati terhadap pasangan, terlepas perbedaan yang dimiliki keduanya.

“Aku punya pandangan dan preferensi pribadi untuk hal-hal tertentu, dan aku ingin pasangan aku bisa mencoba memahaminya,” ucap Andreas, member Tinder berusia 22 tahun. 

Punya hubungan yang saling percaya dan punya pasangan yang jujur tuh rasanya langka, seperti kata pepatah ‘Sekalipun di kubangan lumpur, berlian tetaplah berlian’. Artinya, kamu bisa terbuka dan gak takut kelihatan rapuh di depan pasangan, tanpa harus bersikap defensif.

“Saat aku cerita ke pasangan tentang hal yang gak bisa aku ceritakan ke teman atau keluarga, artinya aku merasa aman sama dia,” kata Ghina, usia 23 tahun. Dan dalam hal berkencan, membangun kepercayaan bisa dimulai sesimpel dengan memverifikasi profil Tinder kamu.

Selera humor yang oke is the new kind of sexy. 64 persen responden pun setuju kalau menemukan pasangan yang bisa bercanda dan ketawa bareng adalah kunci utama untuk bikin hubungan makin seru.

“Aku dan Mba Pacar suka banget tuker-tukeran meme sama gambar-gambar lucu buat naikin mood. Karena humor dan candaan itu salah satu kunci chemistry kita,” terang salah seorang responden bernama Alif.

Seperti kapal yang berlayar di tengah ombak, orang yang percaya dengan dirinya mencerminkan bahwa dia orang yang stabil. Untuk itu, asah kepercayaan diri kamu dengan menaruh foto dan bio terbaik di profil Tinder kamu dan jangan lupa cantumkan juga hal-hal kesukaan kamu.

“Aku suka seseorang yang merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, karena artinya mereka gak akan memperlakukan aku dan hubungan kita hanya untuk pelampiasan egonya,” tutur Putri, seorang member Tinder berusia 23 tahun. 

Memegang nilai-nilai yang sama dengan pasangan memberikan kesempatan bagi kalian untuk tumbuh dalam hubungan yang sehat, dan membangun fondasi yang kuat menuju jenjang yang lebih serius. Kalau sudah punya nilai yang sama, perbedaan-perbedaan seperti minat, hobi, sampai hal personal lainnya bisa saling beriringan, karena, ikatan yang kuat lebih penting dari apa pun.

“Bareng sama orang yang punya nilai yang sama denganku bikin kita bisa saling berbagi impian dan aspirasi. Kita jadi bisa saling mendukung satu sama lain,” pungkas Oli, member Tinder berusia 21 tahun.

Itu dia beberapa kualitas jodoh idaman millennials dan gen z di Indonesia. Kira-kira, kamu setuju gak dengan pandangan terhadap kriteria jodoh di atas?