Mengenal Hardballing, Cara Hindari Ghosting dalam Berkencan!

- Istilah baru dalam hubungan romantis, yaitu 'hardballing', mengacu pada sikap tegas dalam menyatakan keinginan dan ekspektasi sejak awal.
- Hardballing merupakan pendekatan berkencan dengan tujuan yang jelas, menyampaikan semua ekspektasi di awal untuk memastikan keseriusan dan keterbukaan pasangan potensial.
- Pendekatan ini membantu mempercepat proses pencarian pasangan tanpa harus melewati kejar-kejaran yang melelahkan, serta menciptakan komunikasi yang jelas dan transparan.
Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah 'pocketing', 'ghosting', hingga 'gaslighting' dalam lingkup hubungan romantis, khususnya pada fase awal. Istilah-istilah tersebut menggambarkan ketidakpastian di awal hubungan romansa modern.
Seiring berjalannya waktu, muncul istilah baru yang lebih tegas yang dikenal dengan 'hardballing'. Istilah ini mengacu pada sikap tegas dalam menyatakan keinginan dan ekspektasi sejak awal, saat mulai hubungan romantis. Menarik, bukan? So, untuk tahu lebih dalam tentang hardballing, kamu perlu baca artikel di bawah ini!
1. Apa itu hardballing?

Menurut Logan Ury, Direktur Ilmu Hubungan di Hinge, hardballing adalah istilah baru dalam dunia kencan yang berarti kamu secara jelas menyampaikan ekspektasi dalam sebuah hubungan. Baik itu menginginkan hubungan jangka panjang yang serius atau hanya hubungan kasual.
"Beberapa orang menyebutnya sebagai “dating like a CEO.” Ini adalah kehidupan cintamu, jadi mengapa kamu tidak boleh menentukan apa yang kamu harapkan dan inginkan dari pengalaman tersebut?," ungkapnya dilansir HuffPost.
Dengan kata lain, hardballing merupakan pendekatan berkencan dengan tujuan yang jelas. Istilah ini berarti menyampaikan semua ekspektasimu di awal, bahkan sebelum pergi kencan pertama. Dengan cara ini, kamu tidak membuang waktu dan bisa langsung menyaring orang-orang yang mungkin tidak memiliki keseriusan yang sama dalam hubungan.
"Sebagian besar dari pendekatan hardballing adalah bersikap terus terang tentang apa yang kamu inginkan, kemudian menanyakan kepada orang lain apa yang mereka inginkan, dan berharap kalian menginginkan hal yang sama. Pendekatan ini jauh lebih kuat daripada hanya membuat asumsi," jelas Ury dikutip Pure Wow.
2. Mengapa penting untuk melakukan hardballing dalam kencan?

Susan Winter, penulis buku terlaris dan pakar hubungan dari "Breakup Triage: The Cure for Heartache", menggambarkan hardballing sebagai metode tanpa kompromi untuk mempertahankan batasan dan tujuan romansa.
Menurut Winter, hardballing dapat membantu memberikan gambaran yang jelas dan pasti tentang masa depan potensial. Selain itu, metode ini juga memastikan bahwa kamu tahu persis apa yang kamu dapatkan ketika memutuskan untuk berkencan dengan seseorang.
"Bayangkan berapa banyak waktu dalam hidup yang tidak akan terbuang sia-sia hanya karena berharap seseorang akhirnya akan menyukaimu cukup untuk menjalin hubungan, atau berkencan dengan harapan bahwa begitu mereka jatuh cinta padamu, mereka akan ingin menikah. Ada begitu banyak ketidakpastian di dalamnya. Maka, akan jauh lebih baik untuk bersikap jujur sejak awal," ungkap Winter, dilansir laman Today.
3. Contoh hardballing saat berkencan

Hardballing bisa diibaratkan seperti menekan tombol fast-forward dalam film romantis, melewati bagian awal yang penuh ketidakpastian, atau langsung ke bagian siapa sebenarnya tokoh utama dalam film tersebut.
Karena alasan yang sama, mungkin kamu juga lebih suka jika orang lain hardballing kepadamu. Ini pada dasarnya adalah cara untuk langsung ke inti pembicaraan yang juga bisa mempercepat proses pencarian pasangan tanpa harus melewati kejar-kejaran yang melelahkan.
Menghadapi hardballing dari orang lain bisa mempermudah proses melihat apakah seseorang benar-benar cocok denganmu atau tidak. Dikutip laman Today, Winter memberikan contoh tentang seorang perempuan yang mungkin khawatir dengan batas waktu kesuburannya.
"Aku perlu memberitahumu bahwa aku ingin membangun keluarga. Sebagai perempuan, aku memiliki batas waktu biologis untuk melakukannya, jadi aku tidak memiliki kemewahan untuk berkencan hanya demi bersenang-senang. Aku juga bukan seseorang yang terlalu bergantung secara emosional. Namun, aku hanya ingin memiliki keluarga secara alami, dan aku hanya bisa menjalani hubungan dengan seseorang yang menginginkan hal yang sama," ceritanya.
4. Kelebihan pendekatan harballing

Professor Health Policy dan Management di City University of New York (CUNY), Bruce Y. Lee M.D., M.B.A., melalui tulisannya di laman Psychology Today, mengatakan, hardballing bisa menjadi pendekatan yang langsung dan transparan. Berbeda dari dunia kencan yang sering kali dipenuhi dengan ilusi dan kepura-puraan, banyak orang membangun citra diri yang mungkin tidak sesuai dengan kenyataan.
Bahkan, jika tidak ada niat untuk menipu, rasa gugup dan ketidakpastian sering kali membuat seseorang tidak bisa menunjukkan diri yang sebenarnya. Dengan hardballing, semua topeng bisa langsung terbuka dan dalam beberapa kasus justru membuat orang merasa lebih nyaman.
Jika tujuan akhir kencanmu adalah menemukan pasangan jangka panjang, maka hardballing bisa menjadi pilihan yang sangat masuk akal. Mungkin kamu membenci permainan tarik-ulur dalam dunia kencan atau kamu merasa tidak pandai dalam hal itu.
Bisa juga karena kesibukan kerja, sehingga kamu tidak ingin membuang waktu dengan orang yang tidak cocok. Atau, mungkin kamu sudah lebih dewasa dan tidak memiliki keleluasaan waktu seperti saat masih berusia 20-an. Ada banyak alasan mengapa menghemat waktu dan tenaga dalam dunia kencan bisa menjadi hal yang sangat penting.
5. Hal yang perlu diperhatikan mengenai hardballing

Lee, dalam tulisan di laman Psychology Today, juga mengingatkan, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai mengenai pendekatan ini. Ada orang yang mungkin terlihat bersikap tegas dan langsung.
Hanya karena seseorang berbicara dengan jujur, bukan berarti mereka tidak sedang mengarang cerita, menyesatkan, atau bahkan berbohong secara terang-terangan. Terkadang, orang mengklaim sebagai kebalikan dari diri mereka yang sebenarnya.
Misalnya, seorang narsisis bisa saja menyebut diri mereka empati atau berperilaku sangat peduli saat mencoba memikat. Namun, begitu kamu benar-benar membutuhkan empati dari mereka, sifat egois dan mementingkan diri sendiri mulai terlihat.
Faktanya, gaya komunikasi yang terlalu keras bisa digunakan untuk mengalihkan perhatianmu dari tanda bahaya yang mereka miliki. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa apakah tindakan seseorang sesuai dengan kata-katanya dalam jangka panjang, terlepas dari seberapa tegas atau meyakinkan mereka saat bersikap.
Jika seseorang berusaha terlalu keras untuk terlihat tegas dan dominan, itu sendiri bisa menjadi tanda bahaya. Jangan biarkan sikap seperti ini mengaburkan penilaianmu dan membuatmu gagal mengenali tanda-tanda peringatan.
6. Bagaimana cara melakukan "hardball"?

Cara melakukan hardballing, selalu lebih baik untuk bersikap sejelas mungkin. Dengan begitu, tidak ada ruang untuk kesalahpahaman.
"Ketika seseorang sudah jelas tentang alasan mereka berkencan dan apa yang mereka inginkan dari pasangan, sangat penting untuk mengungkapkannya secara langsung. Masalah yang kita hadapi saat ini adalah ketidakjelasan. Hal ini yang menciptakan 'situationship' serta membuat orang bertahan dengan harapan bahwa hubungan akan berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius," ujar Winter.
Meskipun tidak ingin menyakiti perasaan pasangan kencanmu, hardballing bertujuan agar mereka benar-benar memahami maksudmu ketika mengungkapkan rencana masa depanmu. Cara terbaik untuk melakukannya ialah dengan menggunakan bahasa yang jelas, bijaksana, taktis, dan diplomatis.
Nah, itulah penjelasan mengenai istilah hardballing yang perlu kamu ketahui. Pendekatan ini cocok untuk kamu yang tidak suka di-ghosting atau menunggu kepastian yang tidak ada ujungnya. Pendekatan ini juga lebih efektif buat kamu yang ingin serius dalam menjalani hubungan. So, apakah harballing cocok untukmu?