Novel "Mendunia" The Fault In Our Stars Ajarkan 9 Hal Ini Soal Perjalanan Cintamu

Masih ingatkah kamu tentang Hazel Grace dan Augustus Waters? Cerita dua anak manusia yang ketulusan cintanya terdengar lewat Buku best selling karya John Green sampai sukses di filmkan ini?
Buku ini mengundang banyak perhatian publik karena John Green sanggup meletakkan jiwanya untuk karakter Hazel di dalamnya. Bukan hanya itu, buku ini juga menceritakan sebuah buku lain di dalamnya yaitu An Imperial Affliction yang begitu menyita perhatian Hazel untuk terus memikirkannya dan bertemu dengan penulisnya.
Kisah Hazel dan Augustus ini layak sekali jadi panutan, mereka mencintai satu sama lain bukan dalam kelebihan yang mereka miliki melainkan kekurangan yang menyiksa masing-masing pribadi.
Simak 9 hal yang bisa kamu ambil dari kisah cinta mereka ini:
Cinta butuh kesabaran

Kisah Hazel dan August tidak instan begitu saja, butuh kesabaran luar biasa dari pihak mereka untuk menghadapi setiap masalah yang seakan tidak lelah menghampiri. Sejak awal, sebelum Hazel dan August memutuskan bersama, keduanya sudah memiliki masalah yang berat di usia yang masih belia yaitu penyakit kanker. Apalagi, saat mereka memutuskan bersama dan menjadi pasangan kanker yang harus siap dengan segala macam kejutan menyakitkan di antara keduanya.
Cinta tidak lelah

Tidak lelah menghadapi pasangan, tidak lelah memberikan semangat, tidak lelah menghadapi masalah, begitulah yang dialami oleh Hazel dan Augustus. Mereka memiliki penyakit mematikan namun mereka tidak pernah lelah berjuang karena cinta yang mereka miliki untuk satu sama lain. Hal ini bisa menjadi teladan untuk perjalanan cintamu apalagi yang sedang tidak mengalami penyakit.
Cinta membuatmu bertahan

Surprisingly, Buku ini sukses membuat kejutan karena meninggalnya Augustus waters lebih dulu dari Hazel Grace, dari awal, banyak sekali pembaca yang akan memprediksikan kematian Hazel terlebih dahulu karena kondisinya yang memah sudah sangat parah. Pembaca mengira Hazel tak mungkin bisa bertahan lebih lama lagi, namun ternyata kekuatan cinta mampu membuatnya bertahan, setidaknya untuk hidup lebih lama lagi.
Cinta tidak memandang kekurangan

Hazel dan Augustus adalah penderita kanker, namun kerkuarngan tersebut tidak mengurangi rasa cinta mereka satu sama lain. Mereka memiliki cinta yang utuh dan tidak memandang kekurangan apapun yang mereka miliki. Mereka menikmati setiap detik bersama tanpa pusing masalah kekurangan diri. Begitulah John Green mengemas mereka menjadi pasangan idalam yang sanggup mendapat banyak sekali pembaca di dunia.
Cinta melawan segala penyakit

Mungkin Hazel dan Augustus tidak bisa bertahan, mungkin memang pada akhirnya penyakit merenggut nyawa mereka, tapi - setidaknya mereka sanggup melawan penyakit yang jahat itu bersama. Mereka sanggup meyakinkan diri sendiri bahwa mereka bisa bertahan sedikit lagi.
Cinta rela berkorban

Augustus , karena cintanya yang begitu tulus pada Hazel rela berkorban dengan mengantarkan Hazel bertemu dengan penulis idaman Hazel dan menyebrangi negara. Tidak mudah, karena Augustus yang juga mengalami penyakit namun Augustus tetap memilih untuk mengantarkan Hazel. Sungguh cinta tulus memang sudah sepantasnya rela berkorban.
Cinta itu saling menjaga

Tidak pernah sekalipun Hazel lepas dari pengawasan Augustus. Augustus begitu menjaga Hazel dan mengkhawatirkan penyakitnya. bukan hanya saat Hazel sedang kambuh dengan penyakitnya, tapi juga saat Hazel tidak sedang kambuh. Augustus benar-benar membuktikan cintanya dengan menjaga Hazel dengan baik.
Cinta itu mempersiapkan segalanya

Saat Augustus mengetahui bahwa waktunya tidak lama lagi, dia datang dengan jujur pada Hazel dan menyuruh Hazel mempersiapkan segalanya - terlebih mempersiapkan hati untuk kepergian Augustus. Ugh, adegan ini sanggup menguras begitu banyak air mata pembaca karena begitu menyakitkannya proses persiapan pemakaman Augustus yang dilakukan oleh Hazel.
Cinta adalah komitmen

“Some people don't understand the promises they're making when they make them," I said.
Begitulah sedikit penggalan kalimat dari buku ini yang sukses membuat pembaca merinding sekali membacanya. Cinta adalah komitmen. Begitulah yang Hazel dan Augustus rasakan. Bukan obral cinta sembarangan atau karena cona-coba belaka, cinta merupakan sebuah ikatan dari hati yang menuntut setiap pribadi yang merasakannya dalam cara yang ajaib dan dalam cara yang benar.