Pernahkah kamu diselingkuhi? Perasaan diselingkuhi adalah masa terburuk yang bisa seseorang dalam sebuah hubungan. Apalagi kalau diselingkuhi dalam waktu yang lama tanpa tahu kebenarannya. Kamu tidak pantas diduakan, jadi kamu yang sudah putus dengannya patut berbahagia.
Ada 7 hal tentang selingkuh yang bisa jadi mengagetkanmu. Hal ini bisa jadi belum pernah kamu tahu sebelumnya, lho. Penasaran? Langsung aja nih!
Semakin kenal pasangannya dengan selingkuhannya, maka semakin kecilah kemungkinan untuk ketahuan.
Beberapa orang tidak ingin sakit hati, atau lebih tepatnya tidak berani sakit hati, makanya memilih untuk diam dan berpura-pura tidak tahu asal hubungannya tetap berjalan.
Karena tidak adanya kenyamanan dan cinta lagi dalam hubungan, banyak orang berpikir untuk mencari atau menerima cinta dari orang lain lagi.
Supaya bisa putus, beberapa orang menggunakan cara ekstrem dengan melakukan kesalahan selingkuh. Sebenarnya kalau sudah tidak cinta, kamu harusnya langsung bilang dengan pasanganmu, tidak perlu melakukan hal tidak bermoral seperti selingkuh.
Menyalahkan pasangan adalah alasan utama yang digunakan orang yang ketahuan selingkuh. Sebenarnya hal ini sama sekali tidak pantas dilakukan. Kesalahan pasangan, ketidak puasan terhadap pasangan ataupun masalah dengan pasangan tidak bisa dijadikan alasan untuk selingkuh. Orang yang selingkuh adalah orang pengecut, tidak seharusnya menggunakan alasan lain.
Hubungan yang terlalu baik juga terkadang malah menyimpan banyak rahasia di dalamnya. Terkadang, ada orang yang menutup mata dan telinganya karena terlalu takut terluka, terlalu takut menerima kemungkinan yang ada makanya fokus pada hubungan yang baik saja.
Yang namanya selingkuh ya selingkuh saja. Saat seseorang selingkuh batinpun, tandanya dia sudah menodai hubungannya dengan pasangannya. Tidak bisa dibilang bahwa selingkuh fisik itu lebih berat karena keduanya sama-sama melibatkan perasaan yang sudah bercabang.
Yang penting saat diselingkuhi adalah pemikirkan bahwa kamu tidak akan pernah melakukan hal tersebut ke orang lain. Ingatlah bahwa hanya karena kamu tersakiti, tidak berarti kamu boleh menyakiti orang lain lagi.