Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Persoalan yang Biasanya Muncul Setelah Pertunangan, Ikut Merasakan?

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Katerina Holmes)

Sebelum memasuki pernikahan, biasanya sepasang kekasih akan mendahuluinya dengan pertunangan. Barang siapa yang sudah memasuki fase ini, bisa bernapas lebih lega karena tujuan mereka tinggal selangkah lagi.

Namun, gak semua pasangan bisa merasa lega juga. Malahan, ada persoalan yang biasanya muncul setelah pertunangan terjadi. Mungkin kamu pernah merasakannya juga, ini dia daftarnya.

1. Orang-orang di sekitarmu mulai geger hingga menanyakan hal yang sifatnya personal

Ilustrasi berbicara dengan remaja (Pexels.com/RODNAE Productions)

Umumnya, pertunangan digelar secara sederhana dan hanya dihadiri oleh keluarga terdekat. Kalau ada orang lain yang datang, itu pun hanya sahabat karibmu dan pasangan saja. Tak heran jika momen ini terkadang tidak digembar-gemborkan.

Keesokan harinya di kantor, semua rekanmu heboh begitu momen pertunangan diunggah ke media sosial. Aneka macam pertanyaan dilontarkan, bahkan yang sifatnya sangat personal sekalipun. 

Misalnya, jika nanti menikah, akan tinggal di mana, tetap bekerja atau tidak, hingga kesiapanmu menghadapi watak buruk pasangan. Rasanya seperti diinterogasi.

2. Persahabatan mulai terasa berbeda kelekatannya

Ilustrasi persahabatan (Pexels.com/Thoma Boehi)

Sebelum pertunangan, kamu punya sahabat atau geng yang menemanimu ke mana saja. Setelah bertunangan, tentu fokusmu jadi berbeda. Yang jelas akan terjadi adalah kamu akan disibukkan dengan urusan persiapan pernikahan.

Terkadang, ini bisa membuat sahabat-sahabatmu merasa terabaikan. Undangan berkumpul bahkan tak sempat terbaca karena padatnya aktivitas harian.

Solusinya, ajak mereka ikut serta dalam persiapan pernikahanmu. Di sela-selanya, sempatkan melakukan obrolan atau bersantap selagi beristirahat. Tetaplah bergaul dengan mereka sebisamu.

3. Dari tadinya yakin, muncul rasa ragu pada pasangan

Ilustrasi berpikir (Pexels.com/Athena)

Rasa ragu yang dimaksud, muncul lantaran ketidakpercayaanmu bahwa sudah bisa mencapai titik yang cukup dewasa ini. Ya, menikah adalah fase hidup manusia yang terbilang serius. Karena sudah bertunangan, maka langkahmu tinggal sedikit lagi.

Ada perasaan, "Beneran aku mau nikah, nih? Masak sih sebentar lagi aku mau jadi istri/suami orang? Udah siap belum ya aku? Aku siap gak ya menghadapi sifatnya yang unik itu?" Tapi, hal ini wajar kok! Kamu mengalaminya juga gak?

4. Orangtua ikut mengatur ini dan itu

Ilustrasi pasangan dan ibu (Pexels.com/cottonbro)

Usai pertunangan, tibalah waktunya kamu gencar mencari vendor pernikahan. Di momen inilah pula, biasanya orangtua ikut ribet mengatur ini dan itu. Sementara, kamu dan orangtua punya selera yang berbeda. Belum soal tamu yang diundang.

Kamu tidak perlu khawatir. Ini wajar terjadi, kok! Sebenarnya, orangtuamu menginginkan yang terbaik untuk pernikahanmu. Karenanya, tetaplah bersikap santun, termasuk ketika menolaknya saat ada pendapat yang berbeda.

5. Muncul perasaan kalau kamu repot sendirian, sementara pasangan cuek

Ilustrasi bekerja (Pexels.com/Ivan Samkov)

Biasanya, hal ini terjadi kalau pasangan kurang paham akan detail kecil pernikahan. Karenanya, salah satu pasangan lebih dominan dalam rencana persiapan pernikahan. Pasti kesal rasanya jika kita pontang-panting, sementara pasangan santai-santai saja.

Solusinya, ajak serta pasangan survei dan mintai pendapatnya. Dengan begitu, pasangan merasa dilibatkan dan kamu gak kesulitan karena harus memikirkan semuanya sendiri.

6. Kemesraan dengan pasangan mulai memudar

Ilustrasi pasangan (Pexels.com/cottonbro)

Sewaktu pasangan masih di tahap pendekatan, perhatiannya sedang di puncak-puncaknya. Saat sudah jadi pacar, ekspresi mesra kalian tingkatkan. Namun sebaliknya, pusing memikirkan pernikahan rupanya membuat kalian cukup stres dan hectic.

Sebenarnya, kemesraan kalian memudar karena adanya jaminan akan segera saling memilki. Karenanya, muncul anggapan kalau kalian tidak perlu bersusah payah menunjukkan afeksi seperti di tahap pendekatan dahulu.

Tapi kalau kamu ingin afeksi itu muncul lagi, coba kenang kembali masa pendekatan kalian bersama. Ingatkan dia akan hal-hal konyol yang diperbuatnya saat itu hingga kini bisa membuat kalian akan segera jadi suami-istri.

Gimana? Relate gak sama poin-poin di atas? Buat yang sudah melewatinya, selamat dan semoga pernikahan kalian langgeng ya! Untuk yang belum, maju terus pantang mundur!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us