Selain Cinta, 7 Hal yang Harus Ada dalam Hubungan Pernikahan

2. Rasa tanggung jawab

Ilustrasi pasangan (pixabay.com/5688709)

Tanggung jawab adalah kesadaran seseorang untuk menanggung atau memikul segala sesuatu yang menjadi kewajibannya. Sebagai contoh seorang ayah yang memiliki tanggung jawab memberikan nafkah bagi anaknya. Nafkah yang dimaksud bukan hanya dari segi materi tetapi juga pendidikan dan pendampingan terhadap anak saat bertumbuh. Dengan memiliki tanggung jawab tersebut maka seorang ayah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi tanggung jawabnya.

Dalam hubungan pernikahan tanggung jawab adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap pasangan. Tanggung jawab tidak hanya berlaku bagi suami terhadap istrinya, tetapi seorang istri juga mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya dan peranya dalam rumah tangga.  Dengan adanya tanggung jawab dalam pernikahan membuat pasangan memahami apa fungsi dan tugasnya masing-masing.

3. Keterbukaan

ilustrasi pasangan (pixabay.com/Pexels)

Dalam hubungan pernikahan, keterbukaan menjadi kunci lancarnya sebuah komunikasi dengan pasangan. Keterbukaan dalam rumah tangga membantu pasangan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi secara lebih cepat dan tepat.

Keterbukaan bukan berarti menghilangkan hak privasi pasangan sebagai individu. Seorang yang sudah menikah tetap dibolehkan memiliki privasi, selama privasi tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan komitmen yang disepakati bersama dengan pasangan

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Picu Rusaknya Hubungan Pernikahan 

4. Rasa simpati dan empati terhadap pasangan

Ilustrasi suami istri (pixabay.com/bporbs)

Simpati adalah memahami kondisi pasangan karena pernah mengalami hal yang sama di masa sebelumnya. Sebagai contoh saat istri sedih karena suatu masalah, suami memberikan nasehat berdasarkan apa yang dia pernah alami sebelumnya.

Empati adalah memosisikan diri pada kondisi pasangan walaupun belum pernah mengalami kondisi yang sama sebelumnya. Contohnya saat istri sedang bersedih, maka suami akan membantu meringankan kesedihannya dengan cara memeluknya karena ia paham ketika sedih maka pelukan dapat sedikit meringankan beban.

Rasa simpati dan empati keduanya dibutuhkan dalam hubungan pernikahan. Saat sudah menikah pasangan suami istri harus dapat menjadi satu kesatuan. Apa yang dirasakan istri, suami juga harus dapat merasakannya begitu pun sebaliknya. Sehingga keduanya dapat merasakan perasaan sedih maupun bahagia secara bersama-sama.

5. Kerjasama

ilustrasi pasangan di dapur (pixabay.com/089photoshootings)

Setelah menikah, pasanganmu bukan hanya partner dalam hal percintaan saja. Namun harus bisa menjadi team yang baik untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan bersama. Contoh kerja sama yang dilakukan setelah menikah adalah dalam hal mengurus anak, dalam hal mengurus rumah tangga dan dalam berbagai hal lainya.

Tanpa adanya kerja sama, menjalani pernikahan akan sangat melelahkan. Bayangkan jika hanya istri yang berjuang dalam hal mendidik anak sementara suami cuek karena merasa sudah lelah bekerja. Hal seperti ini akan menimbulkan masalah, selain tujuan dalam mendidik anak akan sulit tercapai, perasaan istri juga akan menjadi jengkel karena sikap suami. Akhirnya keharmonisan rumah tangga jadi terganggu.

6. Kemampuan mengelola emosi

ilustrasi pasangan berdebat (pixabay.com/Javaistan)

Banyaknya masalah yang akan dihadapi pasangan suami istri dalam menjalani pernikahan, membuatnya harus memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik. Kemampuan mengelola emosi akan membantu pasangan suami istri melihat suatu masalah dengan pikiran jernih, sehingga dapat mencari solusi yang tepat untuk masalah yang ada,

Ketidakmampuan mengelola emosi dalam hubungan pernikahan akan menimbulkan masalah baru yang lebih rumit. Misalnya ketika suami memarahi istri dengan bahasa yang terdengar kasar, istri akan tersinggung hingga membenci suaminya. Akhirnya masalah pokok tidak selesai malah timbul masalah baru yaitu rasa benci istri terhadap suami.

7. Kemampuan beradaptasi

ilustrasi pernikahan (pixabay.com/OlcayErtem)

Tinggal satu rumah bersama dengan pasangan yang sebelumnya bukan merupakan keluarga kita dalam waktu yang lama tentu membutuhkan adaptasi. Sifat asli pasangan baru akan muncul setelah menikah, karena saat masih pacaran yang ditunjukkan adalah sifat yang baik-baik saja. Tanpa adanya kemampuan adaptasi yang baik, pasti akan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan sifat asli dan kebiasaan pasangan sehari-hari.

Kemampuan beradaptasi juga dibutuhkan karena kehidupan setelah menikah akan jauh berbeda dengan kehidupan saat masih single. Perubahan kondisi kehidupan saat masih lajang dengan kehidupan saat berpasangan, lalu memiliki anak-anak dan harus menjadi orangtua memerlukan kemampuan adaptasi yang baik agar dapat menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang dialami setelah menikah.

Saat memutuskan untuk menikah, cinta saja tidak cukup dijadikan pertimbangan. Banyak hal yang harus dipersiapkan dan dipikirkan sebelum memutuskan untuk menikah di antaranya komitmen, tanggung jawab, keterbukaan dan sebagainya. Agar pernikahan berjalan langgeng dan harmonis maka tujuh hal di atas harus dimiliki pasangan suami istri.

Baca Juga: 11 Ide Lagu Romantis yang Gak Bosenin untuk Rayakan Momen Pernikahan