5 Hal yang Perlu Dipikirkan Saat akan Menikahi Single Parent

2. Percaya adalah kuncinya

ilustrasi keluarga yang harmonis (unsplash.com/Jonathan Borba)

Meskipun dua hal ini wajib ada dalam setiap hubungan, tapi tingkat kepercayaan dan kejujuran semakin kuat ketika berhubungan serius dengan orangtua tunggal. Sangat penting memperlihatkan padanya bahwa dia dapat mempercayaimu sebagai pasangan dan nantinya menjadi orangtua sambung untuk anak-anaknya.

Tak sedikit orangtua tunggal yang minder atau tidak percaya diri dengan pasangannya karena dia sudah memiliki anak. Dia menilai dirinya dan anak-anak akan sangat merepotkanmu dan akhirnya kamu menyerah sehingga dia jadi tidak percaya dengan hubungan ini. Itulah mengapa mengemban tanggung jawab, memberikan kenyamanan, dan kepercayaan yang tinggi menjadi hal mutlak agar nantinya pernikahan kalian langgeng.

3. Lebih fleksibel

ilustrasi mengenal anak dari orangtua tunggal (unsplash,com/sofatutor)

Aturan penting ketika serius berhubungan dengan orangtua tunggal adalah rencana yang kerap berubah. Sebagai contoh, saat kamu ingin quality time dengannya, tiba-tiba rencana berubah karena anaknya membutuhkan orangtuanya.

Jangan merasa jengkel karena hal ini karena situasi seperti itu akan sering terjadi. Kalaupun kamu tak bisa berduaan dengannya, mengapa tidak membantunya untuk menyelesaikan kebutuhan sang anak? Itung-itung membantumu pedekate dengan anaknya, lho.

Baca Juga: 5 Anime Terbaik tentang Single Parent yang Wajib Kamu Tonton

4. Jangan terburu-buru

ilustrasi menikah (unsplash.com/Andre Hunter)

Jangan memaksakan keinginamu untuk segera menikahi pasanganmu yang sudah memiliki anak. Harus diakui, dia yang pernah gagal dengan hubungan cintanya mungkin masih memiliki trauma dalam pernikahan. Karena itulah hargai proses penyembuhan traumanya dan hindari hubungan yang terlalu cepat.

Selain itu, kamu juga perlu waktu untuk lebih mengenal anak-anaknya. Menikahi orangtua tunggal itu bukan hanya hubungan dengan pasanganmu saja nantinya, tapi juga anak-anaknya. Jika kamu, pasangan, dan anak-anakya sudah saling mengenal karakter masing-masing, bukan hal mustahil kalau perjalanan pernikahan kalian berumur panjang, lho. Jadi sabar, ya.

5. Menawarkan dukungan, bukan mengakimi cara mendidiknya

ilustrasi orangtua tunggal yang sedang mengajari anaknya (unsplash.com/Jimmy Dean)

Bisa jadi apa yang diajarkan orangtuamu berbeda dengan pengajaran yang dilakukan pasanganmu pada anak-anaknya. Kalau berbeda, jangan berikan penilaian buruk dengan cara mendidik anaknya. Daripada memberikan saran, tak ada salahnya menjadi pendengar aktif dan memberikan dukungan. Dengan cara ini, dia jadi lebih terbuka padamu dan makin memperkuat hubungan kalian.

Sebenarnya kamu boleh memberikan saran perihal cara mendidik anaknya selama dia yang memintamu terlebih dulu. Homatilah batasan yang ada karena dia yang lebih mengenal baik anak-anaknya dibandingkan kamu.

Semoga dengan beberapa hal di atas, kamu jadi lebih siap menjalani hubungan serius menikahi orangtua tunggal. Ingat ya, ketika menikahi orangtua tunggal, kamu tidak hanya berhubungan baik dengan pasangan, tapi juga anak-anaknya. Jadi harus bisa memposisikan diri sebagai pasangan dan orangtua untuk anak-anaknya. Semangat!

Baca Juga: 5 Tips Menjalin Hubungan dengan Single Parent, Dijamin Berhasil!