Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saat Hubungan Kalian Terancam Putus, Renungkanlah 9 Hal Ini!

21cineplex.com
21cineplex.com

Pada saat-saat kritis dimana kamu dan pasanganmu sudah merasa sangat kacau satu sama lain, bahkan merasa sepertinya jika bersama kalian justru malah akan semakin menderita bukannya malah bahagia. Kamu ataupun pasanganmu mungkin sudah mentok dengan bagaimana kelanjutan hubungan kalian yang ‘awalnya’ didasari oleh cinta.

Dalam keadaan seperti ini, yang sebetulnya mesti kamu lakukan bukanlah menyerah. Kamu dan pasanganmu perlu mempertanyakan pada diri masing-masing dulu, apakah kamu dan pasanganmu benar-benar menginginkan putus? Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dari pasanganmu sehingga konflik jadi makin runyam saja? Apakah kamu masih ingin berusaha?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di ataslah yang bisa menyimpulkan apakah masih ada harpan untuk hubungan kalian. Jika ‘iya’ maka kamu dan pasanganmu bisa melakukan 9 hal ini sebagai tahap selanjutnya agar kalian tetap bisa bersama tanpa ada kata “Putus”.

1. Sama-sama membuka diri pada peluang untuk berbaikan.

Default Image IDN
Default Image IDN

Jika sesuatu buruk terjadi, kamu merasa kecewa dengan pasanganmu atau sebaliknya. Maka yang paling utama harus kamu dan pasanganmu lakukan adalah membuka diri terhadap setiap kemungkinan baik. Jangan dulu berpikir, “Ah aku udah gak bisa sama orang ini,” “Dia benar-benar ngecewain aku,” “Aku mau putus aja kalau kayak gini caranya,” atau apapun pikiran negatif lain yang bermunculan karena kamu benar-benar merasa kecewa. Boleh saja kamu menyuarakan kekecewaan kamu, tapi sebelumnya pikirkan dulu hal-hal yang baik. Pikirkan bahwa masih ada pemecahan masalah untuk setiap masalah yang ‘mau’ diselesaikan. Jika banyak orang yang berpikir putus lebih simpel daripada berbaikan, maka pikirkan sebaliknya, bahwa berbaikan lebih simpel daripada putus.

2. Sebisa mungkin menciptakan humor dan membangkitkan kenangan indah yang pernah terjalin.

Default Image IDN
Default Image IDN

Bagaimanapun, kalian adalah dua orang yang saling mencintai. Kalian bersama karena sama-sama memiliki perasaan cinta yang ingin dikembangkan. Jika terjadi sebuah "tsunami" mengguncang hubunganmu, maka kamu jangan terfokus pada kematian dari "tsunami" tersebut. Pikirkan tentang tim penyelamat yang akan menyelamatkan kalian sebentar lagi.

Faktanya, manusia memiliki keinginan alami untuk bertahan hidup. Sesukar apapun ombak yang membawamu hanyut sampai merasa sudah begitu lelah dan ingin tenggelam saja, kamu pasti tetap akan memikirkan kamu bisa selamat dan akan selamat. Begitu juga dengan hubunganmu dengan pasanganmu yang sudah diambang putus, kamu harus bisa menjadi tim penyelamat yang menyelamatkan dengan membangkitkan kembali kenangan-kenangan indah yang pernah kalian bangun bersama untuk tetap bersama.

3. Konsentrasi pada perbaikan bukan perpisahan.

Default Image IDN
Default Image IDN

Tanyakan pada dirimu sendiri fokus seperti apa sebenarnya yang ada dalam pikiranmu? Jika kamu termakan amarah yang menggelegar hingga hanya fokus pada perpisahan, maka sikap yang akan kamu keluarkan juga pasti sikap negatif yang bisa membuat pasanganmu merasa malas juga untuk memperbaiki. Kamu perlu mengubah fokusmu tersebut. Fokuskan pada perbaikan, yaitu pada klarifikasi bahwa sekalipun kalian berdebat, kalian tidak akan pernah menyebut kata putus atau menginginkan perpisahan.

4. Meriset ulang tujuan hubungan.

Default Image IDN
Default Image IDN

Apa tujuanmu menjalin hubungan dengannya dulu? Setidaknya kamu pasti menjalin hubungan dengan pasanganmu sekarang adalah karena sedikitnya kamu merasa yakin bahwa pasanganmu adalah sosok yang tepat untuk mendampingimu. Jangan kehilangan tujuan. Bahkan sekalipun kamu masih muda, bukan berarti kamu tidak perlu memiliki tujuan dalam berhubungan, kan?

Semua orang butuh yang namanya tujuan, mimpi, target, atau apapun yang diinginkan di masa depan untuk membuat hidupmu merasa terpacu untuk bisa meraih tujuan tersebut. Jika tujuanmu menikah, maka tentu tidak akan berhenti sampai di situ, ada kehidupan setelah pernikahan yang pasti pernah kamu idam-idamkan. Dengan meriset ulang tujuan apa yang hendak kamu capai bersama pasanganmu, maka kemungkinan kalian masih bisa bersama.

5. Memilih untuk tetap berpegang pada dasar kepercayaan yang dulu dimiliki.

Default Image IDN
Default Image IDN

Saat hal buruk terjadi, banyak pasangan yang akan meragukan bahwa hubungannya bisa bertahan. Kebanyakan, malah kehilangan kepercayaan tentang semua masalah bisa diatasi dan akhirnya tidak mau mencoba melainkan menyerah saja agar lebih cepat.

Jangan meragukan kemungkinan baik yang bisa terjadi. Kamu dan pasanganmu harus percaya bahwa hal baik selalu masih akan bisa terjadi kapan saja asal kamu mau mengusahakannya. Jangan pernah berpikir untuk berhenti berusaha, apalagi untuk kebaikan.

6. Dibanding memikirkan siapa yang harus bertanggung jawab, lebih baik mengambil tanggung jawab bersama-sama.

Default Image IDN
Default Image IDN

Saat bertengkar, kamu dan pasanganmu akan mulai menunjukkan egoisme dengan tidak mau disalahkan, atau melempar kesalahan atau tidak mau bertanggung jawab soal mengapa masalah tersebut bisa terjadi. Dibandingkan dengan serius memikirkan siapa yang bertanggung jawab, lebih baik kamu mengambil tanggung jawab tersebut. Bukan dengan terpaksa tapi dengan tulus. Mudah? Tentu tidak.

Sulit untuk mengambil tanggung jawab apalagi jika bukan kamu yang melakukan kesalahan. Namun, fokuslah pada pemikiran bahwa jika kamu terlebih dahulu melakukan hal baik, maka pasangan kamu juga akan mengikuti.

7. Mendengarkan lebih dulu, menjelaskan kemudian.

Default Image IDN
Default Image IDN

Kamu mungkin juga ingin didengar, bukan melulu mendengar. Tapi, tetap, mendengarlah dulu sampai pasangan kamu selesai mengutarakan apa yang menjadi maksud hatinya. Jika memang penjelasannya tidak sesuai dengan yang kamu rasakan, kamu bisa menyampaikannya nanti saat dia sudah selesai. Jangan buru-buru gemas ingin membalas ucapan. Tahan sampai keadaan membaik dan reda baru setelah itu kamu mulai menjelaskan maksudmu juga.

Banyak hubungan yang putus dikarenakan tidak ada yang mau mengalah untuk mendengar. Semuanya ingin didengar sehingga semuanya bicara. Pada akhirnya, hanya akan menyakiti diri masing-masing dan juga pasangan.

8. Sama-sama memiliki harapan untuk tetap bersama.

Default Image IDN
Default Image IDN

Jika tidak ada harapan maka tidak ada kehidupan, sama juga dengan hubunganmu dan pasanganmu, jika kamu telah kehilangan harapan dengan menganggap semua sudah selesai maka percuma saja pasanganmu yang berusaha memperbaikinya.

Dalam perbaikan sebuah hubungan, dibutuhkan harapan yang sama dari keduanya. Tidak bisa jika hanya kamu sendiri atau pasanganmu sendiri, butuh keduanya karena hanya kalianlah anggota dalam hubungan ini. Jika hanya satu yang berusaha, bukankah itu namanya bukan hubungan?

9. Mengintrospeksi kadar cinta yang dimiliki masing-masing pribadi.

Default Image IDN
Default Image IDN

Yang terakhir mungkin bisa sedikit membuat tercengang. Apakah kamu masih mencintai pasanganmu? Atau apakah pasanganmu masih mencintai kamu? Kalian harus benar-benar jujur untuk perntanyaan yang satu ini.

Jangan berkata iya padahal tidak dan tidak padahal iya. Kamu harus yakin terhadap jawaban apapun yang akan kamu berikan. Jangan buru-buru berkata, “Aku sudah gak cinta lagi,” namun ujung-ujungnya menyesal. Pikirkan baik-baik.

Pada dasarnya, hubungan adalah tentang dua orang yang sama-sama mau bekerja untuk membuat hubungan itu tetap berjalan. Memang kadang kala ada sebuah goncangan yang membuat salah satunya merasa lelah dan ingin menyerah saja. Tapi ingat bahwa ada satunya lagi untuk menguatkan dan mengembalikan semangat agar mau bekerja sama lagi.

Jika yang satu lelah kemudian yang satu jengah, maka siapa lagi yang akan menjalankan sebuah hubungan tadi? Ingatlah bahwa kamu adalah penentu berlangsungnya hubunganmu sekaligus penentu berakhirnya hubunganmu.

Jangan patah semangat, ya! Yakinlah bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati usaha.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Stella Azasya
EditorStella Azasya
Follow Us