Bertengkar adalah hal wajar yang dialami setiap pasangan. Di momen tertentu ketika pertengkaran itu sudah tak terbendung, celah untuk menyelesaikan hubungan daripada terus didera luka selalu mengikuti sepanjang waktu. Padahal kalau mau berpikir lebih jernih lagi, tidak setiap persoalan yang diakhiri dengan jalan putus juga bakal berakhir dengan lebih hal baik.
Berikut adalah penguatan yang bisa kamu tanamkan jika tidak ingin kemudian hari menyesal karena tergesa-gesa dalam mengakhiri hubungan.
Ada beberapa hal yang bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan ketika kamu bertemu dan menjalin hubungan dengan seseorang. Tapi di balik setiap hal itu, ada pula alasan di luar kendali manusia yang membuat pertemuanmu dengannya jadi spesial. Salah satunya adalah karena dia yang merupakan paling istimewa dan berhasil kamu pilih di antara yang lain.
Lalu sekarang, kamu akan melepaskannya begitu saja hanya karena masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan tanpa perlu putus? Itu terkesan tidak adil baik untukmu maupun untuk dia.
Terkadang ketika kamu bertengkar, yang ada dalam pikiranmu adalah kebencian dan segala hal buruk tentangnya. Padahal setiap orang punya sisi baik dan buruk masing-masing. Kalau kamu sudah berikrar ingin berkomitmen bersama, ya perlu saling menerima secara utuh.
Mungkin ini bukan yang pertama kali kamu bertengkar dengannya. Dari persoalan yang sudah-sudah itu pasti ada hal baik yang kamu dapatkan. Ingat lagi hal itu dan setiap momen bahagia yang pernah kamu lalui berdua.
Tiap kali kamu sedang adu argumen dengannya, usahakan ada satu hal yang jadi pegangan sehingga tidak buru-buru dalam memutuskan hubungan. Seperti misalnya adalah tujuan kamu dan dia menjalin komitmen berdua.
Hal ini cukup penting mengingat hubungan bakal tidak selaras lagi kalau kamu berbeda tujuan dengannya. Tujuan ini secara otomatis jadi kekuatan yang bakal menjawab masalah kamu, bahkan untuk persoalan yang paling besar sekalipun.
Dalam lelahmu sekarang, coba sekali-kali kamu tanyakan beberapa hal penting ini pada dirimu. Apa kamu sudah rela jika kisah cintamu dengannya harus berakhir di tengah jalan? Apa kamu sudah siap menanggung risiko ketika kamu harus putus, membuka hati, dan menjalin hubungan dengan seseorang dari awal lagi?
Kalau pepatah bilang meninggalkan adalah pilihan yang bijak, bertahan juga pilihan yang bijak jika kamu bisa mengambil dari sudut pandang yang berbeda.
Tentu saja yang kamu beri makan saat sedang bertengkar itu adalah ego masing-masing. Padahal, telah banyak mimpi yang kamu ingin lakukan bersamanya. Dia sudah ada dalam rencana masa depanmu, begitupun sebaliknya. Ingat lagi hal ini maka kamu akan sadar kalau sebenarnya kamu dan dia masih saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Hal yang paling sulit dilakukan saat sedang adu pendapat adalah jujur terhadap diri sendiri. Kadang karena saking kesalnya, kamu jadi lupa diri dan menyangkal kalau sebenarnya kamu masih sayang; terlepas dari masalah yang sekarang tengah kamu hadapi. Makanya, hindari membuat drama dengan menyembunyikan perasaanmu yang sesungguhnya hanya karena berdalih gengsi.
Saat seperti ini barangkali kamu justru berada pada situasi ingin menang sendiri. Alih-alih melakukan itu, beranikanlah buat introspeksi diri dan tidak saling menyalahkan. Karena setiap hal yang rancu pasti bisa diperbaiki, kamu tidak perlu terus fokus sama apa yang telah terjadi. Usahakan untuk lebih fokus mencari solusi dan langkah ke depan yang bisa kamu ambil.
Daripada memilih untuk mengakhiri hubungan, coba buat ambil waktu sejenak untuk mengambil jarak. Hal ini bisa jadi langkah ampuh untuk tahu seberapa besar sebenarnya rasa cinta yang kamu miliki. Setelah beberapa waktu tidak bertemu dan kerinduan mulai meradang, itu akan menjawab apakah kesetiaan kamu dan dia akan mampu menguatkan hubungan untuk selanjutnya.
Tidak ada pasangan yang menjalin hubungan dengan tujuan untuk berpisah. Setiap hal pasti bisa diperbaiki, makanya penting untuk kamu dan dia mengambil langkah yang tepat daripada harus mengakhiri hubungan.