Temen Jadi Demen? Ini Survival Guide ala KDrama 'My First First Love'
Drama Korea My First First Love yang tayang di Netflix akhirnya sudah selesai. Layaknya hampir semua drama Korea bergenre romansa, ujungnya bisa dipastikan indah. Terjemahan indah di sini adalah setidaknya ada win-win solution bagi setiap karakter dengan segala persoalan mereka.
Ini survival guide atau panduan ketahanan hidup dari My First First Love agar hatimu tegar ketika pelan-pelan merasa naksir teman sendiri yang sialnya sudah punya pacar, dan pacarnya ternyata adalah temanmu juga. P.S. Kamu adalah Yun Tae-o.
1. Terima kenyataan bahwa selama ini kamu buta
Sudah berteman selama bertahun-tahun, tapi baru sadar kalau dia ternyata lucu, baik dan punya penampilan menarik? Terima saja bahwa kamu memang buta. Selama ini kamu sudah menyia-nyiakan orang yang pada waktunya akan bergandengan tangan dengan manusia lain.
2. Hadapi fakta bahwa dia sudah ada yang punya
Perasaanmu muncul, entah pada titik mana, tapi yang jelas setelah dia menghabiskan waktu dengan pacarnya. Kamu yang selama ini percaya dia takkan ke mana-mana, ternyata harus melihat bahwa dia...akan ke mana-mana bersama pujaan hatinya. Ini adalah fakta dan kamu tidak bisa menolaknya.
3. Coba percaya bahwa mungkin rasa ini hanya sementara
Sebelumnya kan kamu menganggap dia hanya teman biasa. Bisa jadi apa yang kamu rasakan sekarang adalah kecemburuan karena dia gak bisa leluasa nongkrong bersamamu lagi. Kamu kehilangan teman. Artinya, belum tentu kamu punya perasaan suka. Tidak ada salahnya mencoba berpikir begini. Ya, tapi bisa jadi salah juga sih. Intinya be open-minded!
4. Berusaha untuk cuek ketika dia ada masalah. Toh dia sudah punya pacar, kan?
Dia mendadak dapat kabar soal ibunya yang meninggalkannya sendirian di kota besar seperti Seoul selama beberapa tahun? Ibunya tinggal di luar kota dan dia tiba-tiba ingin menemuinya karena mau mendapat kejelasan? Oke, kamu paham situasi ini pasti berat untuknya. Tapi dia punya pacar. Jadi, kalau ada apa-apa, pacarnya akan turun tangan, kan?
5. Ketika pacarnya absen, keputusanmu jadi krusial
Tapi ada kalanya pacar temanmu harus kerja part-time karena dia tidak setajir kamu sehingga sulit bagi mereka untuk selalu bersama. Ini adalah celah untukmu memutuskan apakah kamu akan menggantikan perannya atau membuktikan bahwa peranmu tak tergantikan.
6. Perhatikan apakah dia juga berusaha untuk selalu ada buatmu ketika ada masalah
Walau hatimu masih merasa dilema apakah kamu suka dengannya atau hanya tidak mau kehilangan teman, tetap berusahalah untuk berpikir rasional. Kamu sudah berupaya semampumu untuk tidak melirik perempuan lain meski single. Kamu sudah mencoba ada untuk dia ketika pacarnya punya kesibukan. Apakah dia juga ada untukmu?
7. Kalau tidak, perjalananmu berhenti di sini dan coba evaluasi pertemanan kalian. Kalau iya, lanjutkan ke nomor berikutnya
Dia makin menjauh karena sudah jadi bucin (budak cinta), tak peduli kenyataan bahwa pertemanan kalian sudah berlangsung lama? Yakin lah kamu tidak sendirian karena ini sering terjadi di negara-negara merdeka dan berdaulat. Tetap semangat!
8. Dia rela menolak permintaan pacarnya demi menemanimu melalui masalah? Berbahaya, saudara-saudara
Bisa saja dia melakukannya karena alasan pertemanan. Bisa saja mereka bertengkar karena dia lebih memilihmu di waktu-waktu tertentu, tapi ikatan cinta mereka terlalu kuat untuk kamu putuskan begitu saja.
Atau bisa juga pelan-pelan dia pun menyadari tidak bisa hidup tanpamu, tapi galau harus bersikap bagaimana. "Aku sudah punya pacar," bisiknya dalam hati. Mungkin. Jadi, ada beberapa alasan yang harus kamu pertimbangkan.
9. Di tengah mengejar kepastian, jangan tinggalkan hobimu
Atau apa pun yang membuatmu bahagia. Baik itu main game, merangkai bunga atau bahkan menulis di IDN Times Community. Tapi, sulit juga kalau ternyata yang membuatmu bahagia adalah dirinya. Aduh.
10. Sudah nyatakan saja
Kalau memang yang terakhir itu adalah jawabannya, sepertinya kamu harus mengungkapkan perasaanmu kepadanya. Foto di atas adalah akhir dari My First First Love.
Kamu akhirnya jadian dengan temanmu. Hanya saja, ini adalah kisah fiksi. Di dunia nyata, ini mungkin akan terjadi padamu. Mungkin juga tidak. Apa pun hasilnya, ingat bahwa kamu harus menerimanya.
